karena setiap tahapan dalam pemecahan masalah memerlukan kemampuan berpikir kritis dari siswa.
1
Berikut adalah rincian analisis kemampuan berpikir kritis matematis pada tiap indikator:
1. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan uraian mengenai kemampuan berpikir kriris matematik siswa kelas eksperimen dan kemampuan berpikir kritis matematik siswa kelas
kontrol dapat terlihat adanya perbedaan. Perbedaan tersebut terdapat pada nilai rata-rata, median, modus, varians, simpangan baku, dan tingkat kemiringan.
Untuk lebih memperjelas perbedaan kemampuan berpikir kritis matematik antara kelas eksperimen kelompok dengan pembelajaran strategi pemecahan masalah
IDEAL dengan model Koopertif tipe Numbered Head Together dengan kelas kontrol kelompok yang diajarkan dengan model konvensional, dapat dilihat
pada tabel 4.10.
1
Desti Haryani., Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah Untuk Menumbuh Kembangkan Kemampuan Berpikir Kritis. Prosiding Seminar Nasional FMIPA UNY, Mei 2011
Tabel 4.10 Perbandingan Statistik Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistik Deskriptif
Kelompok Eksperimen
Kontrol
Banyak Sampel n 38
34 Nilai Terendah x
min
38 33
Nilai Tertinggi x
max
91 83
Mean X 63,32
55,79 Median M
e
65,40 56,50
Modus M
o
69,00 59,70
Varians s
2
176,98 182,76
Simpangan Baku s 13,30
13,52 Kemiringan sk
-0,44 -0,29
Tabel 4.10 menunjukan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelompok. Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol dengan selisih 7,53, begitu pula dengan nilai median serta nilai modus, yaitu
pada kelompok eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol. Nilai siswa tertinggi dari dua kelompok tersebut terdapat pada
kelompok eksperimen dengan nilai 91, sedangkan nilai terendah terdapat pada kelompok kontrol dengan nilai 33. Artinya kemampuan berpikir kritis matematik
perorangan tertinggi terdapat di kelompok eksperimen sedangkan kemampuan berpikir kritis matematik perorangan terendah terdapat di kelompok kontrol. Jika
dilihat dari sebaran data kedua kelompok terlihat bahwa kelas kontrol memiliki sebaran yang lebih heterogen karena memiliki nilai varian dan simpangan baku
yang lebih besar dari kelas eksperimen. Berarti kemampuan berpikir ktitis