orang lain permasalahan yang diberikan tersebut memerlukan pengorganisasian yang dikerjakan secara tidak rutin. Menurut David
Johnson dan Johnson, “masalah-masalah yang dipilih mesti mempunyai
sifat conflict issue atau kontroversial, masalahnya dianggap penting, urgent dan dapat diselesaikan
”.
3
Suatu masalah biasanya memuat situasi yang mendorong seseorang untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung
apa yang harus dikerjakan untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seseorang anak dan anak tersebut dapat langsung
mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatan sebagai masalah.
Memperhatikan pendapat-pendapat tentang masalah seperti disebutkan di atas, dapat di simpulkan bahwa suatu soal atau pertayaan
merupakan suatu masalah apabila soal atau pertanyaan tersebut menantang untuk diselesaikan, dan prosedur untuk menjawabnya tidak dapat
dilakukan secara rutin.
b. Pengertian Strategi Pemecahan Masalah IDEAL
Memecahkan suatu masalah merupakan aktifitas yang mendasar dalam kehidupan mausia. Sebagian besar kehidupan manusia akan selalu
menemui masalah-masalah yang harus diselesaian. Dalam menyelesaikan masalah tersebut seseorang terkadang akan mengalami sebuah kegagalan,
tetapi bila mengalami kegagalan manusia pasti akan mencari jalan atau alternatif lain untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaiannya, siswa
dimungkinkan memperoleh
pengalaman
3
W. Gulo, op. cit., h.116
menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan dalam pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Melalui
kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematika penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola,
penggenaralisasian, komunikasi
matematik, dan
lain-lain dapat
dikembangkan secara lebih baik. Strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah bagian dari
strategi pembelajaran inkuiri.
4
Strategi pembelajaran penyelesaian masalah memberi tekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara
sistematis. Pentingnya strategi ini karena belajar pada prinsipnya adalah suatu proses interaksi antara manusia dan lingkungannya. Proses ini
berlangsung secara bertahap, mulai dari stimulus dari lingkungan, sampai memberi respon yang tepat terhadap persoalan tersebut.
Secara umum, pemecahan masalah berkaitan dengan penanganan tugas yang baru dan tidak terbiasa saat metode solusi yang relevan tidak
diketahui.
5
Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan
belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan yang lebih tinggi. Menurut Gagne,
“seperangkat aturan yang dimaksud adalah perangkat prosedur atau strategi yang memungkinkan seseorang dapat meningkatkan kemandirian
dalam berpikir”.
6
Tujuan akhir dari pembelajaran adalah menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah
4
Ibid., h. 111
5
Margaret E. Gredler., Learning and Instruction:Teori dan Aplikasi, Edisi keenam, Jakarta: Kencana Prenada, 2011, h.284.
6
Made, Wena., Strategi pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h.52.
yang kelak dihadapi dalam masyarakat.
7
Untuk menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi yang handal dalam pemecahan masalah maka
diperluka strategi pembelajaran pemecahan masalah. Tampak bahwa pemecahan masalah merupakan komponen penting dalam pembelajaran
matematika, sehingga kemampuan pemecahan masalah di kalangan siswa perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran. Dalam melakukan
pemecahan masalah matematika seseorang mesti memiliki pengetahuan yang cukup untuk menyelesaikan permasalahan.
Idealnya aktivitas pembelajaran matematika tidak hanya difokuskan pada upaya mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya,
melainkan juga bagaimana menggunakan segenap pengetahuan yang didapat untuk menghadapi situasi baru atau memecahkan masalah-
masalah khusus yang berkaitan dengan permasalahan dalam matematika. Menurut Travers, “kemampuan yang berstruktur prosedural harus dapat
diuji transfer pada situasi permasalahan baru yang relevan, karena yang dipelajari adalah prosedur-prosedur pemecahan masalah yang berorientasi
pada proses ”.
8
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
penyelesaiannya memungkinkan
siswa memperoleh
pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk
diterapkan pada masalah yang bersifat tidak rutin. Dalam pemecahan masalah, siswa harus menggunakan serangkaian langkah berurutan,
strategi dimulai dengan mempertimbangkan secara seksama apa masalahnya, sumber daya dan informasi apa yang tersedia, dan bagaimana
masalah dapat disajikan. Langkah-langkah pemecahan masalah yang pada umumnya digunakan sebagaimana yang dikembangkan oleh Polya yaitu:
7
Ibid.,, h. 52.
8
Ibid.