C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang
maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun mempunyai
keterbatasan. Hal tersebut antara lain: 1.
Penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan himpunan, sehingga belum dapat digunakan mengeneralisasi pada materi lainnya.
2. Sulitnya membuat soal dalam lembar kerja siswa yang di dalamnya terdapat
langkah-langkah penyelesaian dengan menggunakan pedekatan pemecahan masalah IDEAL.
3. Pembelajaran yang menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan
model kooperetif tipe Numbered Head Together membutuhkan waktu yang cukup banyak, namun waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga
diperlukan persiapan dan pengaturan kelas yang baik. 4.
Kondisi siswa yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional membuat siswa bingung dalam mengadopsi proses pembelajaran yang menggunakan
strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together.
5. Kontrol terhadap subjek penelitian hanya meliputi variabel strategi
pemecahan masalah IDEAL dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together, dan kemampuan berpikir kritis matematik siswa.
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajarkan dengan
menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model
pembelajaran kooperatif tipe numbered head together cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang
menggunakan pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together sebesar 63,32.
Selain itu terlihat dari nilai capaian kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pemecahan masalah
IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together pada indikator menginterpretasikan sebesar 79,00, pada indikator
menganalisis sebesar 62,13, dan pada indikator mengevaluasi sebesar 53,00. 2.
Kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajarkan dengan metode konvensional memiliki nilai rata-rata sebesar 55,79. Selain itu nilai capaian
kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang diajarkan dengan metode konvensional pada indikator menginterpretasikan sebesar 77,63, pada
indikator menganalisis sebesar 51,13, dan pada indikator mengevaluasi sebesar 42,38.
3. Kemampuan berpikir kritis matematik siswa yang menggunakan strategi
pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kritis
matematik siswa yang menggunakan metode konvensional t
hitung
= 2,38 t
tabel
= 1,67. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head
together memberikan pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa.
B. SARAN
Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika yang
menggunakan strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematik siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu rujukan oleh sekolah sebagai variasi dalam
pembelajaran matematika. 2.
Pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together membutuhkan waktu
yang cukup lama. Untuk itu, guru yang hendak menggunkan pembelajaran strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together dalam pembelajaran matematika di kelas diharapkan dapat mendesain pembelajaran dengan seefektif mungkin sehingga
pembelajaran dapat selesai tepat waktu. 3.
Penelitian berikutnya mungkin dapat meneliti indikator-indikator kemampuan berpikir kritis matematik siswa lainnya yang belum diteliti dalam penelitian
ini. 4.
Dengan adanya beberapa keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, sebaiknya dilakukan penelitian lanjut yang meneliti tentang pembelajaran
strategi pemecahan masalah IDEAL dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together pada pokok bahasan lain, mengukur aspek
yang lain atau jenjang sekolah yang berbeda. 5.
Pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah IDEAL dapat dijadikan oleh siswa sebagai langkah-langkah dalam menyelesaikan persoalan
matematika, sehingga soal tersebut dapat diselesaikan secara rinci dan sistematis.
76
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi.II, Cet.I. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Azizahwati, Librina E. Putri, dan Hendar Sudrajat. Keterampilan Psikomotor Fisika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Number Head Together.
Jurnal Geliga Sains, Vol. 4, 2010. Bransford, J., Stein, B.S., Xiadong, L, The IDEAL Workplace: Strategies for
Improving Learning, Problem Solving, and Creativity, Washington DC: Nashville, TN.
Manfaat, Budi., dan Zara, Zahra A. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa dengan Menggunakan Graded Response Models. Prosiding Seminar
Nasional Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2013.
Haryani, Desti. Pembelajaran Matematika dengan Pemecahan Masalah Untuk Menumbuh Kembangkan Kemampuan Berpikir Kritis. Prosiding Seminar
Nasional FMIPA UNY, Mei 2011. Syamsuduha, Dodi. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Berbantu Program
Geometer’s Sketchpad Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematik Siswa SMP. Prosiding Seminar Internasional Jurusan Pendidikan
Matematika UNY P-10, 2011.
Facione, A Peter. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts, Measured reasons and The California Academic Press, 2011.
Fisher, Alec. Berpikir Kritis:Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2009. Gredler, E M., Learning and Instruction:Teori dan Aplikasi, Edisi keenam, Jakarta:
Kencana Prenada, 2011. Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo, 2002.