Faktor-faktor pendukung dalam penerapan kegiatan praktikum

penelitian siklus II, persiapan bahan praktikum untuk pengamatan cacing hati Fasciola hepatica dan cacing pita Taenia solium kurang baik. Peneliti tidak dapat mempersiapkan bahan praktikum yang masih segar, seperti membawa hati sapibabi segar yang sudah terinfeksi cacing hati Fasciola hepatica atau daging sapibabi yang masih terdapat cacing pita Taenia solium yang masih segar. Hal ini dikarenakan peneliti kesulitan untuk mendapatkan cacing hati Fasciola hepatica dan cacing pita Taenia solium dari daging segar. Dan akhirnya, pelaksanaan kegiatan paktikum tidak menggunakan bahan praktikum yang masih segar tetapi menggunakan preparat awetan yang sudah ada di Laboratorium Biologi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pada pengamatan ini siswa melaksanakan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur, tetapi ketertarikan siswa terhadap objek pengamatan kurang, tidak seperti pada kegiatan praktikum pengamatan pada siklus I. Selain kegiatan persiapan sebelum pelaksanaaan kegiatan praktikum terbimbing, faktor-faktor penghambat yang lain yaitu mengenai suasana kelas dan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, suasana kelas pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum di Laboratorium kurang kondusif karena siswa ribut sendiri, berbincang-bincang dengan teman satu kelompoknya. Siswa juga sering berpindah-pindah tempat duduk dengan alasan mengambil alat dan bahan untuk kegiatan praktikum terbimbing di depan kelas, maupun ingin mengamati objek di bawah mikroskop di meja pengamatan. Sedangkan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, yaitu mengenai kurangnya kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum pembelajaran Biologi di Laboratorium dimulai, siswa asyik berlatih memainkan alat-alat musik karena jam pelajaran sebelum pelajaran Biologi ada yang kosong. Guru-guru sedang rapat setelah upacara Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, siswa juga tidak mempelajari lagi materi yang telah dijelaskan guru pada pertemuan sebelumnya, dan pada kegiatan apersepsi, dengan jalan guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, hanya beberapa siswa yang antusias dalam menjawab, sehingga pada hasil penilaian akhir Post-test kurang maksimal dan kurang memuaskan.

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan metode picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa pada materi biologi vertebrata kelas X SMA GAMA Yogyakarta.

0 0 208

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning.

1 1 201

Pengaruh penerapan metode praktikum terbimbing pada materi platyhelminthes terhadap minat dan hasil belajar biologi siswa di kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 2 231

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan.

0 0 2

Penerapan pembelajaran kooperatif dengan Think Pair Share untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada materi rantai makanan siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun 2011/2012.

0 1 162

Peningkatan pemahaman materi pengukuran dengan metode pembelajaran jigsaw II pada siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 1 193

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode TAI (Team Assisted Individualization) dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi dunia tumbuhan

1 26 228