111
MATERI PLATYHELMINTHES
A. Ciri-ciri umum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah cacing yang mempunyai ciri-ciri tubuhnya pipih dorsoventral dorsal = punggung, ventral = perut, dan tidak berbuku-
buku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain.
Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari ektoderma,
mesoderma, dan endoderma. Cacing ini memilki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring,
kerongkongan, usus. Usus cacing pipih ini selain berfungsi untuk proses pencernaan juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh
tubuhnya. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas Turbelaria
cacing berbulu getar, kelas Trematoda cacing isap, dan kelas Cestoda cacing pita
A. Struktur dan Fungsi Tubuh
1. Lapisan Tubuh
Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari
ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Ditinjau dari simetrinya, tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral. Artinya jika tubuh cacing dipotong
membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya, maka akan terbentuk dua potongan kiri-kanan yang serupa atau simetris.
2. Sistem Pencernaan
Cacing pipih memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian
kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya. Usus
tersebut selain berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk
mengedarkan makanan ke seluruh tubuhnya. Sistem pencernaan yang
demikian disebut sebagai sistem gastrovaskuler gaster = perut,
vasculair = saluran-saluran. Jadi peredaran makanan tidak dilakukan oleh darah, melainkan oleh usus. Cacing pipih tidak mempunyai anus
yang digunakan sebagai lubang pengeluaran. Sisa-sisa makanan dibuang melalui mulutnya.
3. Sistem Transpor
Cacing ini tidak memiliki sistem transpor, karena makanan telah diedarkan oleh sistem gastrovaskuler. Sedangkan proses pertukaran gas
nya yaitu oksigen berdifusi langsung melalui permukaan tubuhnya, dan CO
2
juga dikeluarkan melalui seluruh permukaan tubuhnya.
4. Sistem Saraf
Sel-sel saraf dan serabut saraf terdapat di dalam jaringan parenkimia. Pusat susunan saraf terdiri dari sel-sel ganglion yang dikenal sebagai
ganglion otak. Ganglion otak jumlahnya sepasang, terdapat di bagian anterior tubuhnya atau pada bagian kepala. Ganglion otak dihubungkan
oleh serabut saraf melintang. Dari tiap-tiap ganglion otak keluar tali saraf sisi yang memanjang di kiri kanan tubuhnya. Pada tempat-tempat tertentu
tali saraf sisi atau tali saraf longitudinal ini dihubungkan oleh serabut saraf sehingga membentuk pola menyerupai tangga yang terbuat dari tali.
Sistem saraf yang demikian demikian dikenal sebagai sistem saraf tangga tali.
5. Organ Indera
Gerak aktif cacing berhubungan dengan sistem saraf dan indera. Turbellaria dan cacing hati mempunyai 2 bintik mata pada bagian
anterior atau kepalanya. Bintik mata berupa struktur yang mengandung pigmen yang disebut oseli.
Cacing pipih mempunyai indera peraba dan sel kemoreseptor yang tersebar di seluruh tubuh. Pada planaria, indera peraba dan sel
kemoreseptor membentuk organ yang disebut aurikula telinga yang menyerupai lubang telinga yang terletak di sisi kepala. Beberapa spesies