2. Konfirmasi
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru memberikan konfirmasi tentang hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
b. Penutup 20 menit
Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah didapat hari ini
Guru memberikan Post-test tes akhir di setiap akhir siklus Menyampaikan kepada siswa untuk mempersiapkan alat dan
bahan untuk praktikum pada pertemuan selanjutnya
H. Sumber Belajar
a. Buku Kerja Biologi b. Buku Biologi SMA Kelas X, Erlangga, Bab 9
c. Hand Out d. LKS
I. Alat dan Bahan
1. Preparat Awetan Cacing Pita dan Cacing Hati 2. Mikroskop
111
MATERI PLATYHELMINTHES
A. Ciri-ciri umum Platyhelminthes
Platyhelminthes adalah cacing yang mempunyai ciri-ciri tubuhnya pipih dorsoventral dorsal = punggung, ventral = perut, dan tidak berbuku-
buku. Tempat hidup cacing ini yaitu di sungai, danau atau di laut, atau hidup parasit dalam tubuh organisme lain.
Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari ektoderma,
mesoderma, dan endoderma. Cacing ini memilki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring,
kerongkongan, usus. Usus cacing pipih ini selain berfungsi untuk proses pencernaan juga berfungsi untuk mengedarkan makanan ke seluruh
tubuhnya. Platyhelminthes dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas Turbelaria
cacing berbulu getar, kelas Trematoda cacing isap, dan kelas Cestoda cacing pita
A. Struktur dan Fungsi Tubuh
1. Lapisan Tubuh
Platyhelminthes tergolong pada hewan yang memiliki lapisan tubuh berupa tripoblastik aselomata. Lapisan embrionalnya terdiri dari
ektoderma, mesoderma, dan endoderma. Ditinjau dari simetrinya, tubuh cacing ini tergolong simetri bilateral. Artinya jika tubuh cacing dipotong
membujur melalui bagian tengah punggung hingga menembus perutnya, maka akan terbentuk dua potongan kiri-kanan yang serupa atau simetris.
2. Sistem Pencernaan
Cacing pipih memiliki sistem pencernaan yang tidak sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dilanjutkan ke faring, kemudian
kerongkongan. Di belakang kerongkongan terdapat usus yang kemudian bercabang-cabang membentuk saluran-saluran ke seluruh tubuhnya. Usus
tersebut selain berfungsi untuk mencerna makanan, juga berfungsi untuk