a Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan yang dilakukan pertama kali pada pertemuan ini yaitu guru masuk kelas dan mengecek kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran.
Setelah itu, guru melakukan apersepsi dengan cara guru menampilkan gambar Planaria salah satu contoh hewan dari kelas Platyhelminthes
melalui media Power Point, dan melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang ciri-ciri Planaria dan seputar materi yang akan disampaikan, kemudian guru
menyampaikan tujuan pelajaranindikator yang akan dicapai. Suasana kelas terlihat tenang dan siswa memperhatikan guru dalam penyampaian tujuan
pelajaranindikator.
Gambar 4.1 Penyampaian indikator pembelajaran oleh guru Setelah itu, guru memberikan soal-soal Pre-test kepada siswa dan
siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dalam waktu 15 menit untuk 20 nomor
soal pilihan ganda. Seluruh siswa mengerjakan soal-soal Pre-test dengan
tertib, dan suasana kelas yang tenang.
Gambar 4.2 Siswa mengerjakan soal-soal Pre-test
b Kegiatan Inti Pembelajaran
Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengkondisikan siswa untuk duduk dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa dari jumlah 30
siswa yang hadir. Pembagian kelompok berdasarkan tempat duduk siswa yang berdekatan. Bersamaan dengan itu, peneliti dan observer membagikan
number tag sesuai nomor urut presensi siswa, yang bertujuan untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat
mengikuti kegiatan diskusi. Pada kegiatan ini, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa LKS dan siswa mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja
Siswa LKS dalam waktu kurang lebih 15 menit. Siswa bertugas untuk menjelaskan ciri-ciri umum Platyhelminthes, menyebutkan masing-masing
contoh hewan dari kelas Platyhelminthes, membandingkan contoh-contoh masing-masing hewan dari kelas Platyhelminthes, ciri-ciri dan peranannya
bagi kehidupan manusia, berdasarkan studi literatur dan diskusi kelompok yang dilakukan oleh siswa. Studi literatur dilakukan dengan cara siswa
mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS dengan melihat dan mencari referensi jawaban pada buku paket Biologi yang mereka miliki, dan melalui
sumber informasi dari guru dan peneliti. Peneliti mengecek jawaban siswa dengan melakukan pendekatan pada setiap kelompok, dan menanyakan
kesulitan siswa dalam menjawab setiap pertanyaan dan mengarahkan siswa untuk menjawab pertanyaan dengan benar dan seberapa banyak jawaban
yang mereka temukan. Pada saat siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS secara
berkelompok, suasana kelas menjadi sedikit ramai, karena setiap siswa saling mengemukakan gagasan dan pendapat mereka masing-masing untuk
menjawab masing-masing soal yang telah disediakan. Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS dengan penuh tanggung jawab dan melakukan
kerja sama antar anggota kelompok dengan baik.
Gambar 4.3 Siswa duduk berkelompok dan mengerjakan LKS Setelah itu, salah satu siswa dari masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi yang dilakukan, secara bergantian. Waktu yang diberikan untuk presentasi selama kurang lebih 10 menit. Setelah
presentasi berakhir, guru memberikan kesempatan bagi kelompok yang ingin bertanya.
Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka Setelah siswa melakukan presentasi, guru menyampaikan materi
Platyhelminthes selama kurang lebih 30 menit menggunakan media Power Point yang telah dipersiapkan oleh guru dan peneliti sebelum mengajar.
Siswa mendengarkan, dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru serta menyimak hand out yang telah dibagikan peneliti kepada masing-masing
siswa.
Gambar 4.5 Guru menyampaikan materi menggunakan media Power Point
c Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, guru dan peneliti mengajak siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang mereka dapat pada hari ini. Peneliti juga
menjelaskan sedikit uraian tentang kegiatan praktikum terbimbing yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya, serta membagikan panduan
praktikum yang berisi prosedur pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, kepada masing-masing kelompok.
2 Pertemuan II
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 25 April 2013 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 yaitu pada pukul 08.30-10.00 WIB. Pada
pertemuan ini jumlah siswa yang hadir yaitu 33 siswa. Indikator pada
pertemuan ini yaitu mendeskripsikan ciri-ciri Platyhelminthes Planaria berdasarkan pengamatan.
Sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan, peneliti dan observer menyiapkan bahan praktikum yang akan digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing di Laboratorium, yaitu dengan memancing Planaria di sebuah aliran sungai kecil yang masih bersih dan
belum tercemar, di Taman Wisata Telogo Putri Kaliurang. Cara memancing Planaria dengan menggunakan hati ayam segar. Hati ayam dikaitkan pada
mata pancing dan Planaria akan menempel pada hati ayam dengan sendirinya. Setelah itu, Planaria diambil dan disimpan di dalam botol gelap
yang berisi air bersih dan disimpan pada suhu ruangan yang dingin. Kegiatan ini dilaksanakan sehari sebelum pelaksanaan tindakan dan pengamatan.
a Kegiatan Awal Pembelajaran
Pada pembelajaran yang dilaksanakan di Laboratorium, pertama- tama, guru mengulangi pelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan
sebelumnya flash back materi dalam waktu kurang lebih 15 menit. Kegiatan ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan siswa mengenai
pembelajaran yang telah disampaikan pada pertemuan terdahulu. Bersamaan dengan itu, peneliti dan kedua observer mengambil botol gelap yang sudah
berisi Planaria, kemudian menuang Planaria pada sebuah mangkok besar. Planaria diambil dari botol gelap dengan menggunakan sendok takar,
kemudian diletakkan pada cawan petri yang sudah berisi sedikit air. Pada
saat guru mengulangi pelajaran, suasana kelas tampak tenang. Hanya beberapa siswa yang antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Sedangkan pada saat siswa melihat peneliti dan observer menyiapkan alat dan bahan praktikum di depan kelas, suasana kelas menjadi
agak ribut. Siswa penasaran dengan acara praktikum terbimbing yang akan
dilaksanakan.
Gambar 4.6 Guru mengulang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
b Kegiatan Inti Pembelajaran
Pada kegiatan inti pembelajaran, siswa memulai untuk kegiatan praktikum terbimbing, dengan melakukan pengamatan Planaria yang
terdapat pada cawan petri yang telah berisi sedikit air. Sebelum melaksanakan kegiatan praktikum, peneliti dan observer membagikan
number tag kepada siswa untuk memudahkan observer dalam mengamati tingkah laku siswa pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Pada kegiatan
praktikum ini, masing-masing siswa menggambar hasil pengamatan struktur tubuh Planaria dan menuliskan ciri-cirinya pada Lembar Kerja Siswa LKS.
Praktikum Pengamatan pada Planaria berlangsung kurang lebih 60 menit. Siswa mengamati struktur tubuh Planaria secara langsung, melakukan
pengamatan di bawah kaca pembesar lup, kemudian menggambar hasil pengamatan struktur tubuh Planaria pada Lembar Kerja Siswa LKS yang
sudah disediakan. Pada kegiatan praktikum ini, siswa lebih aktif dan antusias selama pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan praktikum. Siswa
mempunyai rasa keiingintahuan yang tinggi dengan melihat Planaria secara langsung. Mereka bertanya kepada peneliti tentang habitat asli Planaria dan
cara hidup Planaria. Suasana kelas menjadi ramai dan kurang terkontrol.
Gambar 4.7 Pengamatan pada Planaria menggunakan kaca pembesar Setelah itu, siswa melakukan pengamatan Planaria di bawah mikroskop
secara bergantian.
Gambar 4.8 Siswa melakukan pengamatan di bawah mikroskop
c Kegiatan Penutup
Setelah selesai pengamatan, guru memberikan soal-soal Post-test kepada siswa. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test dengan waktu kurang
lebih 15 menit.
Gambar 4.9 Siswa mengerjakan soal-soal Post-test siklus I Hasil analisis Post-test siswa termasuk hasil belajar ranah kognitif. Hasil
analisis Post-test dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Siklus I
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 Nilai tertinggi
85 2
Nilai terendah 25
3 Jumlah siswa yang tuntas belajar
≥ 75 15 Siswa
4 Jumlah siswa yang belum tuntas
belajar ≤ 75
18 Siswa 5
Rata-rata nilai 67,87
6 Ketuntasan klasikal
45,45 7
Indikator Keberhasilan 60
8 Kualifikasi
Tidak Tuntas
Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus I hasil Post-test selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24 dan hasil Post-test siklus II
dapat dilihat pada lampiran 25. Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa
yaitu 85, nilai terendah yang diperoleh siswa yaitu 25. Jumlah siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
≥ 75 yaitu sebanyak 15 siswa dan siswa yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
≤ 75 yaitu sebanyak 18 siswa. Rata-rata nilai siswa 67,87 dan ketuntasan
klasikal 45,45. Ketuntasan klasikal itu belum memenuhi target yang diharapkan yaitu target 60 hanya tercapai 45,45. Pada proses
pembelajaran siklus I dapat dikatakan belum tuntas.
c. Tahap pengamatan Pada Siklus I Observing
Kegiatan pada tahap pengamatan observing dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh peneliti dan dibantu oleh 2 orang observer, dari teman sekelas. Kegiatan pengamatan observing dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa
ranah psikomotor. Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama, pertemuan pertama,
peneliti melihat bahwa siswa mengikuti proses pembelajaran dengan cukup baik. Siswa berusaha menanggapi apersepsi guru dengan jawaban yang
mereka ketahui, meskipun hanya beberapa siswa yang menjawab. Siswa juga memperhatikan dengan serius saat guru menyampaikan materi pembelajaran.
Suasana kelas terlihat tenang. Pada saat siswa melaksanakan kegiatan diskusi
kelompok, suasana kelas agak ramai. Siswa melaksanakan tugas untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa LKS dengan penuh tanggung jawab.
Siswa saling berinteraksi dan bekerja sama di dalam kelompok masing- masing.
Pada siklus pertama, pertemuan kedua, kegiatan awal yang dilakukan guru adalah memberikan apersepsi dengan mengulang sedikit materi yang
telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Pada saat kegiatan ini berlangsung, suasana kelas terlihat tenang. Setelah guru melakukan
apersepsi, siswa melaksanakan kegiatan praktikum terbimbing. Pada saat pelaksanaan kegiatan praktikum terbimbing, suasana kelas menjadi agak
ramai. Siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum. Siswa mengamati planaria dengan seksama
pada saat kegiatan praktikum terbimbing. Hasil belajar siswa pada ranah psikomotor diperoleh dari hasil observasi
siswa. Hasil belajar siswa psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Pada siklus I
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 tertinggi
82,5 2
terendah 62,5
3 Jumlah siswa yang memiliki kategori
sangat baik 85-100 Tidak Ada
4 Jumlah siswa yang memiliki kategori
baik 70-84 28 siswa
5 Jumlah siswa yang memiliki kategori
cukup 55-69 4 siswa
6 Rata-rata
75,85 7
Ketuntasan klasikal 87,5
8 Indikator Keberhasilan
60 siswa termasuk
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
dalam kategori baik 9
Kualifikasi Tuntas
Analisa data hasil belajar ranah psikomotor pada siklus I selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28 dan lampiran 29.
Dari tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa pada ranah psikomotor, persentase tertinggi yaitu 82,5, persentase terendah yaitu 62,5, siswa yang
memiliki kategori sangat baik 85-100 yaitu tidak ada, siswa yang memiliki kategori baik 70-84 yaitu berjumlah 28 siswa, siswa yang memiliki
kategori cukup 55-69 yaitu berjumlah 4 siswa. Rata-rata persentase yaitu 75,85. Ketuntasan klasikal yaitu 87,5 dari target 60. Pada analisis hasil
belajar siswa ranah psikomotor siklus I dapat dikatakan sudah tuntas.
d. Refleksi Siklus I Reflecting
Pada kegiatan refleksi, peneliti melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada proses pembelajaran siklus I yang
telah dilaksanakan, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan pada proses pembelajaran siklus I yaitu suasana kelas tampak tenang, siswa
memperhatikan pada saat guru memberikan penjelasan materi, sedangkan kekurangan pada siklus I pertemuan I yaitu siswa kurang aktif dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Kelebihan pada proses pembelajaran siklus I, pertemuan II yaitu siswa lebih aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran
di Laboratorium, siswa senang dan tertarik untuk mengamati struktur tubuh
Platyhelminthes, sedangkan kekurangan pada siklus I pertemuan II ini yaitu
pada pengkondisian kelas. Suasana kelas agak ribut dan kurang terkontrol.
Dari hasil refleksi siklus I, baik untuk kekurangan dan kelebihan akan menjadi bahan pertimbangan sebagai sarana perbaikan untuk pelaksanaan siklus
II. Peneliti lebih mengutamakan agar siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Peneliti juga lebih mengkontrol kondisi kelas, agar
suasana kelas lebih kondusif.
Pada evaluasi pada siklus I, menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas dan belum memenuhi target, Rata-rata nilai siswa 67,87
dan ketuntasan klasikal 45,45. Ketuntasan klasikal belum memenuhi target
yang diharapkan yaitu target 60 hanya tercapai 45,45. Sedangkan hasil belajar ranah psikomotor sudah tuntas dan sudah memenuhi target. Rata-rata
persentase yaitu 75,85. Ketuntasan klasikal 87,5 dari target 60. Jadi pada pelaksanaan siklus II perlu adanya perbaikan pada hasil belajar siswa ranah
kognitif hasil Post-test siswa. 3.
Siklus II a.
Perencanaan Siklus II Planning
Pada tahap perencanaan siklus kedua, peneliti melakukan beberapa
kegiatan persiapan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Menyiapkan instrumen pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
2 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS yang digunakan untuk membantu siswa dalam mempelajari materi yang dilaksanakan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang disampaikan
serta menggambar hasil pengamatan pada Lembar Kerja Siswa LKS
tersebut 3 Menyiapkan instrumen pengumpulan data seperti lembar kuesioner
yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa dan lembar observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah
psikomotor yang dilihat dari tingkah laku siswa 4 Menyusun soal-soal tes akhir Post-test yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar ranah kognitif siswa. Soal-soal tes akhir ini berupa 20 soal pilihan ganda
5 Melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Biologi Kelas X.4 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
6 Melakukan simulasi
tindakan yang
berfungsi agar
proses pembelajaran dapat dilakukan dengan baik sesuai rencana
b. Pelaksanaan Siklus II Acting
Siklus II dilaksanakan untuk 1 kali pertemuan. Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 02 Mei 2013 pada jam pelajaran ke-3 dan ke-
4. Pada pertemuan ini, siswa yang hadir yaitu 32 siswa. Pertemuan ini bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebelum pelajaran dimulai,
sekolah mengadakan upacara, kemudian guru-guru mengadakan rapat,
sehingga pada hari itu jam pelajaran dikurangi dan jam pelajaran siswa banyak yang kosong.
Tujuan pembelajaran
pada pertemuan
ini adalah
untuk mendeskripsikan ciri-ciri Fasciola hepatica atau cacing hati dan Taenia
solium atau cacing pita. a.
Kegiatan Awal Pembelajaran
Kegiatan yang pertama dilakukan pada pertemuan ini yaitu guru mengecek kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran, kemudian guru
mengulang sedikit materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya flash back dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab
dengan siswa, mengenai materi cacing hati Fasciola hepatica dan cacing pita Taenia solium. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 10
menit. Pada saat kegiatan ini, suasana kelas terlihat tenang dan ada beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Bersamaan dengan kegiatan ini, peneliti dan observer mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan pada kegiatan praktikum terbimbing seperti
preparat awetan cacing hati preparat awetan larva Fasciola hepatica, dan preparat awetan Fasciola hepatica dewasa, preparat awetan cacing pita
Taenia solium, dan mikroskop cahaya. Peneliti dan observer juga
membagikan number tag sesuai nomor urut presensi siswa agar memudahkan peneliti dan observer melakukan pengamatan tingkah laku
siswa pada saat siswa melakukan kegiatan praktikum terbimbing.
b. Kegiatan Inti Pembelajaran
Pada tahap kegiatan inti pembelajaran, guru dan peneliti mengkondisikan siswa untuk duduk berkelompok. Setiap kelompok terdiri
dari 4-5 siswa. Pada kegiatan ini,
siswa mengamati preparat awetan menggunakan mikroskop cahaya, kemudian mereka menggambar hasil
pengamatan di Lembar Kerja Siswa LKS. Praktikum pengamatan berlangsung kurang lebih 60 menit.
Pada kegiatan praktikum terbimbing ini, siswa terlihat aktif dan antusias dalam melaksanakan proses kegiatan
praktikum di Laboratorium. Pada saat kegiatan praktikum pengamatan menggunakan mikroskop cahaya, siswa sangat antusias saat menggunakan
mikroskop, mengatur perbesaran mikroskop, mengatur pencahayaan mikroskop, dan menemukan objek
cacing hati Fasciola hepatica dan
cacing pita Taenia solium pada preparat awetan.
Gambar 4.10 Siswa mengamati preparat awetan di bawah mikroskop
c. Kegiatan Akhir Pembelajaran
Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan soal-soal Post-test kepada siswa. Soal-soal Post-test digunakan untuk mengetahui hasil
belajar siswa ranah kognitif pada siklus II. Siswa mengerjakan soal-soal Post-test selama kurang lebih 10 menit. Siswa mengerjakan soal-soal Post-
test dengan serius dan sungguh-sungguh. Suasana kelas tenang dan tidak ada yang bekerja sama dalam mengerjakan soal-soal Post-test. Siswa
mengerjakan soal-soal Post-test sesuai dengan kemampuan mereka masing-
masing.
Gambar 4.11 Siswa mengerjakan Post-test Siklus II Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal Post-test, peneliti dan
observer memberikan lembar kuesioner pada setiap siswa. Lembar kuesioner digunakan untuk mengukur minat belajar siswa pada materi Platyhelminthes
menggunakan metode praktikum terbimbing. Siswa mengisi lembar kuesioner dengan waktu kurang lebih 5 menit.
Hasil analisis Post-test siswa pada siklus II termasuk hasil belajar ranah kognitif. Hasil analisis Post-test dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Pada Siklus II
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 Nilai tertinggi
80 2
Nilai terendah 55
3 Jumlah siswa yang tuntas belajar
≥ 75 12 Siswa
4 Jumlah siswa yang belum tuntas
belajar ≤ 75
20 Siswa 5
Rata-rata nilai 70,46
6 Ketuntasan klasikal
37,5 7
Indikator Ketercapaian 60
8 Kualifikasi
Tidak Tuntas
Analisis hasil belajar siswa ranah kognitif pada siklus II selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26.
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 80, nilai terendah siswa yaitu 55. Siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal KKM ≥ 75 yaitu sebanyak 12 siswa dan siswa yang belum
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal KKM ≤ 75 yaitu sebanyak 20 siswa.
rata-rata nilai siswa 70,46 dan ketuntasan klasikal 37,5. Ketuntasan klasikal hanya tercapai 37,5 dari target 60. Pada proses pembelajaran siklus II ini
belum bisa dikatakan tuntas.
Peneliti juga menganalisis minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran secara klasikal
menggunakan lembar kuesioner. Hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Analisis Minat Belajar Siswa Secara Klasikal
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 tertinggi
100 2
terendah 65
3 Jumlah siswa yang mencapai kategori
sangat baik 81-100 22 siswa
4 Jumlah item yang mencapai kategori
baik 61-80 10 siswa
5 Jumlah item yang mencapai kategori
cukup 41-60 Tidak Ada
6 Rata-rata
76,77 7
Ketuntasan Klasikal 100
8 Indikator Ketercapaian
60 siswa termasuk kategori baik
9 Kualifikasi
Berminat
Analisis minat belajar siswa secara klasikal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35
Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa, persentase tertinggi yaitu 100, persentase terendah yaitu 65, jumlah siswa yang mencapai kategori
sangat baik 81-100 yaitu 22 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori baik 61-80 yaitu 10 siswa, dan jumlah siswa yang mencapai kategori
cukup 41-60 yaitu tidak ada. Persentase rata-rata yaitu 74,77. Ketuntasan klasikal yaitu 100 dari target 60. Analisis minat belajar siswa
terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran pada akhir siklus II ini dapat dikatakan sudah tuntas.
Berdasarkan analisis pembelajaran siklus II, peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas, sedangkan minat belajar siswa
sudah tuntas
c. Pengamatan Siklus II Observing
Kegiatan pengamatan observing, dillakukan bersamaan dengan kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamati
tingkah laku siswa pada saat proses pembelajaran. Peneliti dan observer mengamati dan mencatat hasil pengamatan pada lembar observasi.
Berdasarkan hasil pengamatan observing pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti dan observer, peneliti melihat bahwa pada saat awal pertemuan
siklus II, yaitu pada saat guru mengulang materi, suasana kelas tenang dan siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan antusias. Pada saat
siswa melaksanakan kegiatan praktikum pengamatan preparat awetan di bawah mikroskop cahaya, siswa terlihat antusias dan sungguh-sungguh. Siswa
mengamati preparat awetan dengan seksama. Hasil observasi siklus II termasuk dalam hasil belajar ranah psikomotor.
Hasil belajar ranah psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil belajar siswa ranah psikomotor pada siklus II
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
1 tertinggi
85 2
terendah 45
3 Jumlah siswa yang memiliki kategori
sangat baik 85-100 Tidak Ada
4 Jumlah siswa yang memiliki kategori
20 siswa
No Jenis data yang diamati
Hasil yang diperoleh
baik 70-84 5
Jumlah siswa yang memiliki kategori cukup 55-69
3 siswa 6
Jumlah siswa yang memiliki kategori kurang baik 40-50
9 siswa 7
Rata-rata 64,5
8 Ketuntasan Klasikal
62,5 9
Indikator Keberhasilan 60 siswa termasuk
kategori baik 10
Kualifikasi Tuntas
Analisa data hasil belajar ranah psikomotor selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31 dan lampiran 32.
Dari tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa, persentase tertinggi yaitu 85, persentase
terendah yaitu 45. Siswa yang memiliki kategori siswa yang
memiliki kategori sangat baik 85-100 yaitu tidak ada, siswa yang memiliki kategori baik 70-84 yaitu berjumlah 20 siswa, siswa yang memiliki
kategori cukup 55-69 berjumlah 3 siswa. Siswa yang memiliki kategori siswa yang memiliki kategori kurang baik 40-54 yaitu 9 siswa. Rata-rata
persentase yaitu 64,5. Ketuntasan klasikal 62,5 dari target 60. Pada proses pembelajaran siklus II ini, hasil belajar ranah psikomotor dapat dikatakan sudah
tuntas.
d. Refleksi Siklus II Reflecting
Pada kegiatan refleksi reflecting, peneliti melakukan kegiatan evaluasi terhadap pembelajaran siklus II. Kelebihan yang terdapat pada proses
pembelajaran siklus II yaitu siswa mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan praktikum terbimbing dengan sungguh-sungguh dan serius, siswa
antusias dan aktif mengikuti proses pembelajaran, serta kondisi kelas lebih terkontrol. Sedangkan kekurangan pada pelaksanaan pembelajaran pada siklus
II ini adalah hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pada saat guru melakukan kegiatan apersepsi, dengan jalan melakukan tanya jawab kepada
siswa. Selain itu, peneliti juga menganalisis hasil belajar siswa ranah kognitif,
hasil belajar siswa ranah psikomotor, dan minat belajar siswa. Pada evaluasi pada siklus II, menunjukkan bahwa hasil belajar ranah kognitif belum tuntas dan
belum memenuhi target. Rata-rata nilai siswa 70,46 dan ketuntasan klasikal 37,5. Ketuntasan klasikal hanya tercapai 37,5 dari target 60. Untuk
hasil belajar ranah psikomotor sudah tuntas dan sudah memenuhi target. Rata-rata
persentase yaitu 64,5. Ketuntasan klasikal 62,5 dari target 60. Minat belajar siswa sudah tuntas dan sudah memenuhi target.
Analisis minat belajar siswa pada akhir siklus II ini dapat dikatakan sudah tuntas. Persentase rata-rata
yaitu 74,77. Ketuntasan klasikal yaitu 68,75 dari target 60.
B. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memperoleh hasil penelitian berupa skor minat siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan
kepuasan siswa terhadap pembelajaran, yang diambil dari hasil kuesioner siswa dan hasil belajar siswa ranah kognitif yang diambil dari hasil tes akhir Post-
test siswa, serta hasil belajar ranah psikomotor siswa yang diambil dari hasil observasi siswa. Data-data dan uraian hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Minat Belajar Siswa
Minat belajar siswa diukur dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dibagikan pada siswa dan diisi pada saat akhir siklus II. Kuesioner digunakan
untuk mengukur minat siswa dalam mempelajari Biologi pada materi Platyhelminthes menggunakan metode praktikum terbimbing. Lembar kuesioner
pada penelitian ini terdiri dari 10 pernyataan. Minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan kepuasan siswa terhadap pembelajaran, pada
penelitian ini dianalisis dengan cara analisis minat belajar tiap indikator dan analisis minat belajar siswa terutama pada aspek ketertarikan, antusias, dan
kepuasan siswa terhadap pembelajaran secara klasikal. Hasil analisis minat belajar tiap indikator dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Hasil analisis minat belajar siswa tiap indikator
No Indikator Minat Belajar Siswa
Persentase Kriteria
Ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran
1 Pembelajaran yang diberikan guru
menggunakan metode yang menarik
76,92 Baik
2 Siswa senang dalam diskusi
kelompok pada pembelajaran ini 76,39
Baik
Antusias siswa terhadap mata pelajaran
3 Siswa
belajar menggunakan
metode Praktikum dengan penuh antusias
68,75 Baik
4 Siswa
menjadi aktif
dalam pembelajaran
Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum
70,83 Baik
Kepuasan siswa terhadap mata pelajaran
No Indikator Minat Belajar Siswa
Persentase Kriteria
5 Siswa merasa puas dengan apa
yang diperoleh baik dari segi materi
pembelajaran, metode
maupun evaluasi guru 76,39
Baik
Analisis minat belajar siswa tiap indikator selengkapnya dapat dilihat di Lampiran 34.
Dari tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa persentase tertinggi yaitu pada indikator pembelajaran yang diberikan guru menggunakan metode yang
menarik, dengan persentase 76,92 kategori baik. Selanjutnya, pada indikator siswa senang dalam diskusi kelompok pada pembelajaran ini memiliki
persentase 76,39 kategori baik. Pada indikator siswa merasa puas dengan apa yang diperoleh baik dari segi materi pembelajaran, metode maupun evaluasi
guru memiliki persentase 76,39 kategori baik. Pada indikator siswa menjadi aktif dalam pembelajaran Platyhelminthes menggunakan metode Praktikum
memiliki persentase 70,83 kategori baik. Pada indikator siswa belajar menggunakan metode Praktikum dengan penuh antusias memiliki persentase
68,75 kategori baik. Hasil analisis minat belajar siswa secara klasikal pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel 4.4. Pada tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa, persentase tertinggi yaitu 100, persentase terendah yaitu 65, jumlah siswa
yang mencapai kategori sangat baik 81-100 yaitu 22 siswa, jumlah siswa yang mencapai kategori baik 61-80 yaitu 10 siswa, dan jumlah siswa yang