Uji Normalitas Pengujian Persyaratan Analisis

68 Berikut ini hasil uji homogenitas nilai afektif yang dirangkum dalam Tabel 35. Tabel 35. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Levene Statistic Signifikansi Keterangan 1,275 0,263 Homogen Tabel 35 menunjukkan signifikansi uji homogenitas nilai afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 0,263. Signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti homogen. Uji homogenitas juga dilakukan pada nilai psikomotorik. Hasil uji homogenitas data kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Hasil Uji Homogenitas Nilai Psikomotorik Levene Statistic Signifikansi Keterangan 2,495 0,120 Homogen Tabel 36 menunjukkan signifikansi uji homogenitas nilai psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu 0,120. Signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang telah diuji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa data yang telah diuji normal dan homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS 16.0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara kelas eksperimen dan kontrol. 69 Untuk mengetahui kemampuan kognitif awal antara siswa kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen maka dilakukan uji t pada nilai hasil belajar pretest. Hasil uji t menghasilkan t hitung sebesar -0,238 dengan nilai df 60 sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 2,000. Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel yang berarti kemampuan kognitif awal siswa pada kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen sama. Hasil uji t dapat diihat pada Tabel 37. Tabel 37. Hasil Uji-t Hasil Belajar Pretest t hitung t tabel Sig.2-tailed Keterangan -0,238 2,000 0,812 Tidak Terdapat Perbedaan Setelah diketahui kemampuan kognitif awal kedua kelas yang sama, selanjutnya dilakukan pengujian kedua yaitu pengujian nilai posttest untuk melihat apakah ada perbedaan nilai siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada ranah kognitif setelah diberikan treatment. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H o = Tidak terdapat perbedaan nilai kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan software Multisim dengan model pembelajaran konvensional H a = Terdapat perbedaan nilai kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan software Multisim dengan model pembelajaran konvensional. H O diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , sedangkan H O ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel . Uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji hasil nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t 70 menghasilkan nilai t hitung sebesar 8,713 dengan nilai df 60, sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 2,000. Hasil uji t dirangkum dalam Tabel 38. Tabel 38. Hasil Nilai Posttest t hitung t tabel Sig.2-tailed Keterangan 8,713 2,000 0,000 H a Diterima Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel maka H O ditolak dan H a diterima. Hasil tersebut menyatakan bahwa terdapat perbedaan nilai kognitif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan software Multisim dengan model pembelajaran konvensional. Pengujian yang ketiga yaitu pengujian nilai afektif untuk melihat apakah ada perbedaan nilai siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen pada ranah afektif setelah diberikan treatment. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H o = Tidak terdapat perbedaan nilai afektif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan software Multisim dengan model pembelajaran konvensional H a = Terdapat perbedaan nilai afektif siswa yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan software Multisim dengan model pembelajaran konvensional. H O diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , sedangkan H O ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel . Uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji hasil nilai afektif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai t hitung sebesar 2,565 dengan nilai df 60, sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 2.000. Hasil uji t dirangkum dalam Tabel 39.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF.

0 1 25

PENINGKATAN KOMPETENSI GAMBAR PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN AUTOCAD DI SMK N 1 SEDAYU.

18 76 214

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 217

PENINGKATAN KOMPETENSI PERANCANGAN DESAIN PAPAN RANGKAIAN CETAK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK ORCAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DI SMK N 1 SEDAYU.

0 3 167

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT JARINGAN LOKAL (LAN) MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 231

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF - repositoryUPI S TM 1000399 Title

0 0 3

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 72

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS X DI SMK N 1 GOMBONG.

0 0 67

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174