Instrumen Pretest dan Posttest Ranah Kognitif

39

4. Uji Instrumen

Uji instrumen merupakan bagian dari sebuah instrumen penelitian. Instrumen dianggap siap digunakan untuk penelitian jika instrumen telah teruji dari berbagai macam pengujian. Pengujian instrumen pada penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Validitas Instrumen Validitas merupakan suatu gambaran sejauh mana tingkat instrumen mampu mengukur apa yang akan diukur. Sudaryono 2013: 104 menyatakan bahwa tes yang valid untuk tujuan tertentu adalah tes yang mampu mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono 2012: 350, mengatakan Instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruk dan isi, sedangkan untuk instrumen nontes cukup memenuhi validitas konstruk saja. Validitas konstruk ditempuh dengan menggunakan pendapat dari para ahli expert judgment. Para ahli yang dimaksud dalam expert judgment penelitian ini adalah dosen dari Jurusan Pendidikan Teknik Elektro UNY dan guru dari SMK Negeri 1 Sedayu. Instrumen-instrumen yang telah disetujui para ahli kemudian dapat digunakan untuk mengetahui peningkatan kompetensi siswa dalam penelitian ini. Sementara untuk validitas instrumen yang berbentuk soal tes dilakukan ujicoba terlebih dahulu. Validitas soal tes pilihan ganda menggunakan analisis butir soal pada data yang telah diperoleh pada tahap uji tes. Instrumen tes akan valid jika ℎ � � , jika tidak valid maka butir tersebut harus direvisi. Penentuan valid tidak instrumen tes 40 atau instrumen soal ranah kognitif, peneliti menggunakan rumus korelasi point biserial sebagai berikut. ��楜 = � − � √ Keterangan: � = korelasi point biserial � = rerata skor subjek yang menjawab benar = rerata skor total � = simpangan baku skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar = ℎ � � � � � � ℎ � ℎ � q = proporsi siswa yang menjawab salah = 1 – p Setelah dilakukan analisis validitas soal dengan bantuan SPSS 16 maka didapat bahwa 20 butir soal pilihan ganda mempunyai nilai r hitung r tabel. Butir soal dikatakan valid apabila memiliki r hitung yang nilainya lebih besar dari r table yaitu sebesar 0,36. Dengan demilkian dapat disimpulkan bahwa seluruh soal valid. Uraian lengkap dapat dilihat pada lampiran 3. b. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah gambaran bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan untuk proses pengumpulan data. Suatu pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek Yang sama, diperoleh pengukuan yang relatif sama, selama aspek yang diukur

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF.

0 1 25

PENINGKATAN KOMPETENSI GAMBAR PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN AUTOCAD DI SMK N 1 SEDAYU.

18 76 214

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 217

PENINGKATAN KOMPETENSI PERANCANGAN DESAIN PAPAN RANGKAIAN CETAK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK ORCAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DI SMK N 1 SEDAYU.

0 3 167

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT JARINGAN LOKAL (LAN) MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 231

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF - repositoryUPI S TM 1000399 Title

0 0 3

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 72

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS X DI SMK N 1 GOMBONG.

0 0 67

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174