NI Multisim Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran

24 5 Sintesis, merupakan kemampuan untuk menggabungkan unsur-unsur yang terpisah sehingga dapat menjadi suatu kesatuan yang baru dan mempunyai makna. Seseoran dapat dikatakan bisa mensintetiskan apabila ia dapat meramu sejumlah konsep menjadi suatu karangan yang bermakna. 6 Evaluasi, adalah kemampuan untuk memberi penilaian terhadap bahan- bahan atau fakta-fakta berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Objek yang dinilai bersifat objektif sehingga kesimpulan yang dibuat pun bersifat obektif.

b. Ranah Afektif

Dalam taksonomi yang dibuat oleh Krathwol, Bloom, Masia pada A. Suhaenah Suparno 2001: 9, ranah afektif dibagi menjadi lima tingkatan yaitu: 1 Menerima atau menaruh perhatian receivingattending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. 2 Memberi respon reponding, yakni kemauan untuk berpartisipasi mengikuti aturan-aturan. 3 Memberi Penilaian valuing, pada tahap ini individu meneruskan kegiatan untuk melakukan sesuatu, merasa menjadi bagian kelompok dari pelaku-pelaku kegiatan yang sama, dan bertanggung jawab atas kegiatan tersebut. 25 4 Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. 5 Karakterisik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

c. Ranah Psikomotorik

A. Suhaenah Suparno 2001: 10, menyatakan bahwa psikomotorik menekankan ketrampilan motorik yaitu bekerja pada benda-benda atau aktivitas yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Selain itu Nana Sudjana 2013: 30 mengatakan bahwa hasil belajar psikomotorik dapat dilihat dari keterampilan dan kemampuan bertindak individu. Berdasarkan pernyataan di atas, maka disimpulkan bahwa kemampuan psikomotorik adalah kemampuan yang menekankan keterampilan siswa untuk melakukan aktivitas dengan menggunakan koordinasi antara syaraf dan otot. Nana Sudjana 2013: 30, membagi ranah psikomotorik menjadi enam tingkatan, yaitu: 1 Gerak refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. 2 Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. 3 Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dll. 4 Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF.

0 1 25

PENINGKATAN KOMPETENSI GAMBAR PERANCANGAN INSTALASI PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN AUTOCAD DI SMK N 1 SEDAYU.

18 76 214

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 0 217

PENINGKATAN KOMPETENSI PERANCANGAN DESAIN PAPAN RANGKAIAN CETAK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK ORCAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DI SMK N 1 SEDAYU.

0 3 167

PENINGKATAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN MEMBUAT JARINGAN LOKAL (LAN) MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SMK 1 SEDAYU.

0 0 231

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA KOMPETENSI DASAR PELAKSANAAN PROSEDUR PENGELASAN DI SMK OTOMOTIF - repositoryUPI S TM 1000399 Title

0 0 3

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 72

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN SISTEM KOMPUTER KELAS X DI SMK N 1 GOMBONG.

0 0 67

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDON.

0 0 174

EFEKTIVITAS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KOMPETENSI DASAR ANALISIS RANGKAIAN KEMAGNETAN DI SMK 1 PUNDONG.

0 0 174