Uji Hipotesis Analisis Data Hasil Belajar

Pada hasil uji normalitas, suatu data berdistribusi normal jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel t-hitt-tab. Pada pengujian hasil pretest kelas kontrol diketahui t hitung sebesar 0,097 dan t tabel sebesar 0,154 0,0970,154 dan berdistribusi normal. Pada pretest kelas eksperimen diketahui t hitung sebesar 0,114 dan t tabel sebesar 0,148 0,1140,148 berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data posttest kelas kontrol diperoleh t hitung sebesar 0,103 dan t tabel 0,154 0,1030,154 berdistribusi normal. Pada kelas eksperimen diperoleh t hitung sebesar 0,145 dan t tabel sebesar 0,148 0,1450,148 dan berdistribusi normal.sehingga dapat dikatakan keseluuhan data berdistribusi normal. Pengujian hipotesis Pretest menunjukkan bahwa t hitung t tabel 0.262 1.996, sehingga H O diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan pengetahuan awal siswa sebelum dilakukan perlakuan berupa penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep jaringan tumbuhan. Tentu saja hasil yang ditunjukkan menjadi demikian, dikarenakan kedua kelompok tersebut belum diberikan perlakuan yang berbeda, sehingga dianggap memiliki keadaan awal yang setara. Hasil pengujian hipotesis Posttest telah menampakkan perbedaan antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen. Sesuai dengan data hasil uji hipotesis yakni t hitung t tabel 3.972 1.996, sehingga H O ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh setelah dilakukan perlakuan berupa penugasan terstruktur melalui kelas virtual Edmodo terhadap hasil belajar siswa pada konsep jaringan tumbuhan. Sejalan dengan tugas tutor sebagai motivator point 1 dalam pelaksanaan blended learning , yang berbunyi “Seorang guru perlu membangkitkan semangat warga belajarnya agar tidak cukup hanya belajar di sekolah saja, tetapi perlu mengulanginya lagi di rumah atau mencari dari sumber lain seperti pada pendidikan formal. 10 ” Hal ini juga diperkuat oleh Gagne, belajar yang efektif mempunyai kriteria sebagai berikut: Memberi motivasi untuk belajar lebih lanjut. Selain itu pada tutorial atau bimbingan dalam bentuk tatap muka dan tutorial online, dalam proses pembelajaran model blended e-learning, seorang tutor atau 10 Ibid., h. 39. guru bertugas sebagai motivator. Maka siswa pada kelas eksperimen akan lebih termotivasi untuk belajar tidak hanya di sekolah, mereka mengkonsultasikan hambatan belajarnya dan rasa ingin tahunya pada tutor atau guru yang bersangkutan melalui kelas virtual dengan lebih leluasa dan terbuka. Selain itu pada kelas asynchronous memiliki karakteristik E-Learning salah satunya adalah mengenai peran fasilitator. Fasilitator kelompok belajar. Membimbing pembelajaran, menyediakan sumber-sumber, mengevaluasi hasil, dan mengkomunikasikannya dengan pembelajar. Guru sebagai fasilitator membimbing siswa dalam proses pembuatan buku saku yang menjadi tugas proyek melalui kelas virtual Edmodo, kemudian mengevaluasi hasil pembuatannya secara berkala sesuai dengan tahapan pembuatan, sehingga siswa dapat mengetahui jika ada suatu kesalahan dalam pembuatan buku saku dan memperbaikinya dengan segera. Hal ini yang membedakan hasil tugas proyek pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, jika dilihat pada hasil rubrik penilaian pembuatan buku saku lampiran, kelompok eksperimen memiliki nilai yang lebih besar dibanding nilai dari kelas kontrol, karena pada kelas eksperimen tiap tahap pembuatan selalu ditanggapi dengan segera dan dievaluasi tiap tahap, sedangkan pada kelas kontrol evaluasi dilakukan setelah keseluruhan proyek telah diselesaikan. Hal ini sesuai dengan kaidah Scaffolding teaching, yakni suatu sistem dari bimbingan sementara yang diberikan kepada siswa oleh guru, dibentuk secara perlahan, kemudian perlahan pula pendampingan dikurangi jika siswa sudah tidak memerlukan lagi. 11 Beberapa teks lain terfokus pada teknik Scaffolding dengan berbagai bentuk bimbingan dari orang dewasa, seperti : demonstrasi, pembagian tugas menjadi langkah sederhana, menjaga fokus perhatian sekaligus memberikan contoh dan pertanyaan. Membagi konten menjadi bagian yang teratur sepertinya terlihat fitur umum dari Scaffolding. Hal tersebutlah yang dilakuakn guru dalam pendampingan siswa untuk menyelesaikan suatu proyek buku saku. 12 Aspek penilaian dibagi 11 Nancy Boblett., Scaffolding : Defining the Metaphor, Columbia:Columbia University Working Papers.2012, h. 1 12 Irina Verenikina.,Understanding Scaffolding and the ZPD in Educational Research, Australia : University of Wollongong,2012, h. 6