Minat Mempengaruhi Hasil Belajar

b. Fase Pelaksanaan Tugas

Langkah pelaksanaan tugas meliputi hal-hal sebagai berikut. Diberi bimbingan berupa penjelasan materi pada pokok bahasan tertentu dalam bidang studi matematika atau diberi pengawasan dalam pelaksanaan tugas oleh guru. Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan dorongan sehingga siswa mau bekerja. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil- hasil yang telah dikerjakan dengan baik dan sistematik.

c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase mempertanggungjawabkan tugas adalah laporan siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah dikerjakan pada soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. Ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang diberikan sehingga guru mengetahui apakah siswa mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh orang lain. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. 36 Agar metode ini dapat berhasil mencapai tujuan pengajaran sebaik- baiknya, maka ada beberapa faktor yang harus diingat, yaitu: Materi pelajaran yang akan dilatihkan dengan metode ini harus bermakna. Metode ini jangan sampai menimbulkan verbalisme menyebutkan sesuatu yang benar tetapi tid ak tahu artinya atau “membeo”. Latihan atau tugas diberikan secara sistematis dan teratur. Buatlah suasana kelas gembira atau santai. Buatlah pertanyaan yang tidak saja menggali fakta jawaban yang reproduktif tetapi juga yang meminta penalaran atau logika dan pemikiran 36 Siti Masruroh,”Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 20052006 ”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang: 2006, h. 11

d. Jenis Penugasan

Terdapat dua macam penugasan, yakni penugasan terstruktur dan penugasan tak terstruktur. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan. Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Sekolah yang menerapkan sistem SKS, kegiatan tugas terstruktur dirancang dan dicantumkan dalam jadwal pelajaran meskipun alokasi waktunya lebih sedikit dibandingkan dengan kegiatan tatap muka. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi. Penugasan tak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. 37 37 Anonim,Juknis Pengembangan Pembelajaran TM, PT, dan KMTT di SMA., Direktorat Pmebinaan SMA, 2010, h. 52 Sudirman N. membagi berbagai jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa antara lain: Tugas membuat rangkuman report beberapa halaman, topik, bab,atau buku seperti; merangkum beberapa halaman atau suatu topik merangkum satu bab chapter report; Merangkum suatu buku atau beberapa buku; tugas membuat makalah; tugas menjawab pertanyaan atau menyelesaikan soal-soal tertentu; tugas mengadakan observasi atau wawancara; tugas mengadakan latihan; tugas mendemontrasikan sesuatu; tugas menyelesaikan proyek. 38 Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa tugas yang diberikan kepada siswa itu banyak ragamnya, dan tentunya di dalamnya bukan hanya metode resitasi saja, akan tetapi ada metode-metode lainnya. Jenis-jenis tugas pada dasarnya dapat dibagi pada jenis tugas dalam bentuk lisan, tugas dalam bentuk tulisan dan dalam bentuk motorik, namun jenis-jenis tugas yang diberikan kepada siswa tersebut tentunya harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, materi kemampuan siswa, kematangan siswa dan waktu yang tersedia. Karena hal ini akan menunjang pada pencapaian tujuan yang diharapkan.

e. Teknik Pemberian Tugas

Teknik pemberian tugas atau resitasinya biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan dalam melaksanakan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal ini terjadi disebabkan siswa mengalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah-masalah baru. Adanya kegiatan melaksanakan tugas siswa aktif belajar dan merasa terangsang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggungjawab sendiri. 38 Hilyah Alan Finandar, op cit., h. 5