perabot rumah tangga, dan tumbuh-tumbuhan. Sedangkan objek yang bersifat tidak materiil misalnya seperti ide kemajuan, keadilan, perbaikan,
pembangunan, dan sebagainya.
28
Berarti semakin banyak suatu gagasan atau ide yang didapat siswa maka semakin berkembanglah hasil belajar
kognitifnya.
d. Minat Mempengaruhi Hasil Belajar
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang amat berpengaruh bagi kelangsungan proses belajar siswa maupun hasil belajar siswa.
Menurut Slameto, minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubbungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.
29
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Menurut Dalyono jika minat belajar seseorang itu besar akan cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang
kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah.
30
Minat diartikan oleh Hagard sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan.
31
Ada beberapa macam cara yang dapat guru lakukan untuk membangkitkan minat anak didik diantaranya dengan membandingkan
adanya suatu kebutuhan pada diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa
28
Syaiful Bahri Djamarah, op. cit., h. 29.
29
Ibid., h. 166
30
Ibid., h. 191
31
Yudhi Munadi, dkk., op cit., h.27
paksaan. Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki anak didik, sehingga anak didik mudah menerima
bahan pelajaran. Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan
belajar yang kreatif dan kondusif. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual anak didik. Dalam
kegiatan rutin di kelas sehari-hari guru harus berusaha menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan. Membangkitkan rasa ingin tahu dengan
menyediakan lingkungan belajar yang kreatif. Menyajikan gambaran yang jelas mengenai situasi kehidupan sebenarnya, dan melibatkan anak didik
secara langsung dalam proses belajar.
32
6. Metode Penugasan Resitasi
Metode resitasi pada hakekatnya adalah menyuruh anak didik untuk melakukan kegiatan pekerjaan belajar, baik berguna bagi dirinya sendiri maupun
dalam proses memperdalam dan memperluas pengetahuan dan pengertian bidang studi yang dipelajarinya. Ada suatu asumsi yang mengatakan bahwa segala
sesuatu yang terjadi disekolah tergantung pada pendidik, bagaimana pendidik itu bisa menumbuhkan motivasi anak didiknya dan sebagainya. Banyak ditemui
berbagai macam pola pikir anak berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar guru menerapkan salah satu
metode yang sekiranya bisa membantu anak didik serta guru juga harus paham kelebihan, kekurangan, serta cara penerapanya dan masih banyak lagi mengenai
metode yang akan digunakan dalam metode pengajaran.
33
Tugas dan resitasi merangsang siswa untuk aktif belajar baik secara individu maupun kelompok.
Menurut Mulyani Sumantri mengemukakan bahwa, “Metode pemberian
tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah
ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok”. Imansyah Alipandie
32
Syaiful Bahri Djamarah, op. Cit., h. 167
33
Hilyah Alan Finandar, Efektifitas Metode Resitasi dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar
Peserta Didik, Jurnal Pendidikan. Volume17, No.3, Palembang:2012, h. 2