Ranah Kognitif Hasil Belajar Siswa

mengemukakan bahwa , “Metode resitasi adalah cara untuk mengajar yang dilakukan dengan jalan memberi tugas khusus kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu di luar jam pelajaran. Pelaksanaannya bisa di rumah, di perpustakaan, di laboratorium, dan hasilnya dipertanggungjawabkan. ” 34 Berdasarkan pengertian di atas maka penulis dapat mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan metode resitasi adalah penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas kepada siswa baik lisan atau tulisan, kemudian siswa harus mempertanggungjawabkan dari apa yang ditugaskan guru kepada siswa. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak sementara waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai dengan waktu yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya. Tugas dari resitasi ini tidak sama dengan pekerjaan rumah PR tetapi jauh lebih luas daripada itu. Nana Sudjana membagi metode resitasi dalam tiga fase atau tahapan, yakni fase pemberian tugas, fase pelaksanaan tugas, dan fase mempertanggungjawabkan tugas. 35

a. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. Tujuan yang akan dicapai dalam pemberian tugas dan resitasi pada bidang studi matematika yaitu untuk memacu siswa agar selalu siap belajar tetapi jangan sampai terjadi kebiasaan siswa baru akan melakukan belajar jika metode ini akan diterapkan dalam pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan siswa. Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa seperti buku paket dari guru atau lembar kerja siswa LKS. Diharapkan siswa menyediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas. 34 I Wayan Laba, Upaya Pembelajaran dengan Metode Resitasi Tugas dalam Mata Pelajaran Matematika, Jurnal Ilmiah, Vol. 22, No. 5, 2011, h. 5 35 Ibid., h. 4

b. Fase Pelaksanaan Tugas

Langkah pelaksanaan tugas meliputi hal-hal sebagai berikut. Diberi bimbingan berupa penjelasan materi pada pokok bahasan tertentu dalam bidang studi matematika atau diberi pengawasan dalam pelaksanaan tugas oleh guru. Sebelum melaksanakan tugas seharusnya siswa diberikan dorongan sehingga siswa mau bekerja. Diusahakan dikerjakan oleh siswa sendiri tidak menyuruh orang lain. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil- hasil yang telah dikerjakan dengan baik dan sistematik.

c. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Hal-hal yang harus dikerjakan dalam fase mempertanggungjawabkan tugas adalah laporan siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah dikerjakan pada soal-soal matematika yang diberikan oleh guru. Ada tanya jawab atau diskusi kelas tentang soal-soal yang diberikan sehingga guru mengetahui apakah siswa mengerjakan tugas tersebut sendiri atau menyuruh orang lain. Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan tes maupun non tes atau cara lainnya. 36 Agar metode ini dapat berhasil mencapai tujuan pengajaran sebaik- baiknya, maka ada beberapa faktor yang harus diingat, yaitu: Materi pelajaran yang akan dilatihkan dengan metode ini harus bermakna. Metode ini jangan sampai menimbulkan verbalisme menyebutkan sesuatu yang benar tetapi tid ak tahu artinya atau “membeo”. Latihan atau tugas diberikan secara sistematis dan teratur. Buatlah suasana kelas gembira atau santai. Buatlah pertanyaan yang tidak saja menggali fakta jawaban yang reproduktif tetapi juga yang meminta penalaran atau logika dan pemikiran 36 Siti Masruroh,”Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linier Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 20052006 ”, Skripsi pada Universitas Negeri Semarang, Semarang: 2006, h. 11