Fase Pelaksanaan Tugas Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Setelah siswa memahami tujuan dan makna tugas, maka mereka akan melaksanakan tugas dengan belajar sendiri, atau mencari nara sumber sesuai dengan tujuan yang telah digariskan dan penjelasan dari guru. Pada proses ini guru perlu mengontrol pelaksanaan tugas itu, apakah dikerjakan dengan baik, apakah dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak dikerjakan oleh orang lain, maka perlu diawasi dan diteliti. Siswa bila telah selesai melaksanakan atau mempelajari tugas, maka mereka harus membuat laporan fase resitasi yang bentuknya juga telah ditentukan sesuai dengan tujuan tugas. Guru harus sudah menyiapkan alat evaluasi, agar dapat menilai hasil kerja siswa dan dapat memberi gambaran yang objektif mengenai usaha siswa melaksanakan tugas itu. Evaluasi ini penting untuk siswa karena dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih baik, dan meningkatkan hasrat belajar. Ralph Tyler mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Definisi yang lebih luas dikemukakan oleh Cronbach dan Stufflebeam yang menyatakan bahwa evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tercapainya suatu tujuan, tetapi digunakan untuk membuat keputusan. 39 Berdasarkan pengertian evaluasi tersebut di atas, maka evaluasi dalam metode resitasi diperlukan dan perlu dilaksanakan, karena dengan dilaksanakannya evaluasi, kita dapat mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai. Penggunaan teknik resitasi ini siswa mempunyai kesempatan untuk saling membandingkan dengan hasil pekerjaan orang lain, dapat mempelajari dan mendalami hasil uraian orang lain, dengan demikian akan memperluas, memperkaya, dan memperdalam, serta menambah pengalaman siswa. Tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, 39 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2011, h. 3 halaman, perpustakaan, bengkel, di rumah siswa itu sendiri, atau dimana saja asal tugasitu dapat dilaksanakan. Hal-hal tertentu yang harus diperhatikan oleh guru sebelum memberikan tugas kepada anak didik, supaya siswa tidak merasa jenuh dan siswa termotivasi untuk mengerjakannya. Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan itu di antaranya tugas itu bermanfaat atau tidak bagi siswa, tugas itu wajar diberikan tanpa membebankan siswa, selama siswa melaksanakan tugas dapat berjalan biasa, serta dapat dilaksanakan pengawasan yang baik, dipikirkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengganggu siswa. Metode tugas dan resitasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut. Kelebihan metode tugas dan resitasi, yaitu: Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. Siswa bersungguh-sungguh mempelajari materi pelajaran karena mereka akan ditanyai tentang materi tersebut. Dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru akan memperkuat asosiasi. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa. Memperkuat kepercayaan diri akan kemampuan bila siswa mampu menjawab pertanyaan dari guru. Memupuk kesiapan pengetahuan yang dimiliki siswa. Kekurangan tugas dan resitasi, yaitu: Pekerjaan siswa sulit dikontrol apakah benar ia yang mengerjakan tugas atau orang lain. Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi. Tidak mudah memberikan tugas dengan perbedaan individu siswa. Sering memberikan tugas yang monoton dapat menimbulkan kebosanan siswa. Siswa hanya akan belajar jika ada perintah dari guru. Ada suasana takut dari