Strategi Pemasaran Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan

46 produk-produk yang inovatif dan relatif memiliki diferensiasi dibandingkan para kompetitor. Dari sisi pemasaran, pada saat itu Kalbe Farma juga melakukan terobosan dengan mempelopori pola-pola pemasaran yang dilakukan perusahaan multinasional, kini dikenal sebagai medical presentative. Terobosan lain yang memperlihatkan visi kuat Kalbe Farma terhadap kualitas sekaligus meraih kepercayaan asing, adalah mengembangkan kerjasama strategis dengan beberapa perusahaan multinasional, khusunya dari Jepang. Posisi Kalbe Farma dipasar juga sangat baik. Untuk produk-produk kesehatan konsumen. Kalbe Farma kini menjadi pemimpin pasar dengan produk-produk unggulan, seperti: Extra Joss, Promag, Fatigon Group, Waisan, Entrostop, Komix, Woods, Neo Entrostop, Kalpanax, X-ion, Mixadin, Mextril, Mixagrip, Neuralgin, Cerebrofit Group, Caxon, Chil Mil, Milna, Prenagen, Diabetadol, dan lain-lain. Untuk bidang resep, selain memiliki obat-obatan yang merupakan aliansi strategis dengan perusahaan multinaisional. Kalbe Farma juga memiliki obat generik bagi masyarakat luas. Sedangkan dibidang distribusi dan pengemasan, Kalbe Farma merupakan jaringan distribusi farmasi terbesar di Indonesia, dengan memiliki pusat distribusi. Produk merek seperti Woods, Procold, Mixagrip, dan Neuralgin telah berhasil menempatkan dirinya di antara pemimpin pasar di Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Myanmar; serta menyelaraskan dengan visi misi perusahaan dalam Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik. Kalbe Farma berkomitmen untuk terus meningkatkan jumlah produk di pasar saat ini dan terus menciptakan produk yang inovatif berkualitas.

4.2 Demografi Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 190 orang, merupakan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor dari berbagai fakultas dan angkatan. Usia contoh dalam penelitian ini tidak ditentukan, tetapi yang dianggap 47 sudah dapat membuat keputusan dalam pembelian. Responden dalam penelitian ini merupakan konsumen obat flu Mixagrip.

4.2.1 Usia dan Jenis Kelamin

Usia responden penelitian ini 18 24 tahun dengan rata-rata usia 20 tahun. Berdasarkan Gambar 9 terlihat bahwa usia responden didominasi oleh kelompok yang berusia 20 tahun, sebesar 53. Tempat kedua pada kelompok yang berusia 21 tahun, yaitu sebesar 29. Sedangkan sisannya kelompok yang berusia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 21 tahun masing-masing sebesar 14 dan 4. Hal ini terjadi karena studi kasus dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB. Komposisi sebaran usia ini dapat dilihat pada Gambar 9 di bawah. Gambar 9 menunjukan bahwa dalam penelitian ini memiliki kelompok responden yang spesifik, dengan mayoritas rentang umur 20 21 tahun. Kelompok umur ini sudah dapat digolongkan dalam generasi Y dewasa atau twixter 19 28 tahun. Generasi Y dicirikan oleh rasa kemandirian dan otonomi yang kuat, mereka adalah generasi inovatif dan suka mengekspresikan diri mereka secara emosional dan intelektual Quester et al. 2007. Kelompok ini cenderung mengikuti apa yang sedang trend di masyarakat. Bagi mereka, nama-nama merek itu penting meskipun mereka tidak setia kepada merek. Gambar 9. Sebaran responden berdasarkan usia 14 53 29 4 20 Tahun 20 Tahun 21 Tahun 21 Tahun Usia: