Implikasi Manajerial Analisis Ekuitas Merek Obat Flu Mixagrip (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)
68 membeli, diferensiasi, harga optimum, minat alasan untuk membeli, dan
perluasan merek. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi loyalitas merek memberikan
pengaruh terbesar dalam membentuk ekuitas merek Mixagrip. Dapat dilihat pada Tabel 7 di atas bahwa persepsi loyalitas merek pada Mixagrip dapat
dikatakan tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi loyalitas merek perlu menjadi fokus utama oleh perusahaan. Aaker 1997 mengemukakan
beberapa cara yang harus dilakukan terkait dengan loyalitas merek, yaitu: memperlakukan pelanggan dengan baik, berhubungan dekat dengan
pelanggan, dan mengukur serta menjaga kepuasan pelanggan. Menurut Sumarwan 2004, loyalitas sangat terkait dengan kepuasan
pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan akan dapat mempengaruhi derajat loyalitasnya. Loyalitas didefinisikan sebagai keinginan kuat untuk
melakukan pembelian ulang suatu produk dengan merek yang sama. Loyalitas akan berdampak pada komitmen pelanggan terhadap suatu produk
karena adanya kedekatan emosional dan psikologis. Dari hasil penelitian, dimensi kesadaran merek memiliki kontribusi
terkecil dalam pembentukan ekuitas merek Mixagrip Tabel 11. Selain itu, persepsi konsumen terhadap kesadaran merek ini dapat dikatakan kurang
baik Tabel 5. Karenanya maka kesadaran merek Mixagrip ini tidak perlu menjadi sorotan utama. Sebaiknya perusahaan fokus pada dimensi kesan
kualitas merek dan loyalitas merek yang merupakan dua dimensi paling signifikan dalam pembentukan ekuitas merek Mixagrip. Selain itu,
pentingnya fokus pada dua dimensi ini dikarenakan persepsi responden yang tidak baik terhadapnya.
Apabila perusahaan tetap ingin memperbaiki persepsi pada dimensi kesadaran merek ini, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk
memperluas media periklanan, tidak hanya pada media televisi atau cetak. Beberapa ajuan untuk media periklanan, yaitu: iklan pada transportasi
massal, menjadi sponsor pada kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan target konsumen, memberikan sampel gratis, promosi dengan mengadakan
kegiatan yang menarik positif, dan mengkampanyekan produk pada sosial
69 media seperti Facebook, Twitter, dan Instagram yang melibatkan tokoh atau
artis. Hasil analisis SEM ini telah dirangkum pada Tabel 12.
Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis bauran pemasaran semakin penting, yang meliputi: produk product, harga price, lokasi
place, dan promosi promotion. Deri keempat bauran tersebut dan menggunakan pertimbangan hasil analisis deskriptif serta analisis SEM,
maka diusulkan masukan untuk pihak PT. Kalbe Farma, Tbk. Implementasi manajerial secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 13.
Ditinjau dari aspek produk dalam bauran pemasaran, persepsi responden terhadap kualitas produk Mixagrip cukup rendah. Hal ini
berdasarkan jawaban responden pada pernyataan X6 Mixagrip adalah merek obat flu paling berkualitas, dengan hasil 25,8 tidak setuju Tabel
6. Jawaban ini diperkuat oleh hasil pernyataan X8 Saya membeli Mixagrip karena mutunya yang baik, bukan karena kebiasaan, dengan hasil 28,9
tidak setuju Tabel 7. Berdasarkan hasil analisis deskriptif apabila responden beralih produk, mayoritas 32 memilih merek Decolgen
Tabel 12. Ringkasan Hasil Analisis SEM
Hasil Implikasi Manajerial
Dimensi loyalitas merek
memberikan pengaruh
terbesar, dengan faktor muatan
0,302 dan nilai-t 3,902.
Perusahaan perlu fokus dalam peningkatan dimensi ini. Beberapa cara yang dapat ditempuh, yaitu:
memperlakukan pelanggan dengan baik, berhubungan dekat dengan pelanggan, dan mengukur serta
menjaga kepuasan pelanggan.
Dimensi kesan kualitas merek
memberikan pengaruh
terbesar kedua, dengan nilai
faktor muatan 0,282 dan nilai-t
2,905. Perusahaan perlu meningkatkan aspek dimensi ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dimensi kesan kualitas merek, yaitu: komitmen terhadap
kualitas dengan memelihara secara terus menerus, budaya kualitas perusahaan yang tercermin pada
norma perilaku serta nilai-nilainya, standar kualitas yang berdasarkan informasi dan masukan dari
pelanggan, sasaran kualitas yang jelas dan terperinci, dan keterlibatan karyawan untuk berinisiatif dalam
mencari solusi masalah yang dihadapi.
Dimensi kesadaran merek
memberikan pengaruh terkecil,
dengan nilai faktor muatan
0,101 dan nilai-t 1,485.
Perusahaan tidak perlu fokus pada dimensi ini, karena tidak signifikan pada pembentukan ekuitas merek
Mixagrip. Namun, apabila perusahaan ingin meningkatkan dimensi ini dapat mempertimbangkan
untuk perluasan media periklanan. Tidak hanya media televisi dan cetak.
70 Gambar 19. Implikasi manajerial yang diusulkan untuk pemasaran produk
Mixagrip adalah dengan mengkaji ulang konten informasi pada iklan Mixagrip agar konsumen lebih sadar tentang kualitas produk ini serta
meningkatkan promosi baik pada media cetak, televisi, maupun sosial media. Aspek harga merupakan bagian dari bauran pemasaran dimana terkait
dengan penetapan harga. Sumarwan 2004 menyatakan bahwa harga menjadi pertimbangan dalam pemilihan alternatif produk. Ketika konsumen
memilih harga sebagai kriteria pemilihan dari suatu produk, maka informasi harga benar-benar sangat diperlukan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif
pada Gambar 14, mayoritas responden 58 memiliki uang saku Rp500.000
Rp1.000.000. Oleh karenanya, implikasi manajerial yang diusulkan adalah menjaga harga produk agar tetap terjangkau. Tantangan
yang terkait dengan aspek produk adalah, bagaimana meningkatkan kualitas produk, tanpa menaikan harga produk.
Aspek lokasi dalam bauran pemasaran terkait dengan variabel indikator X9 Saya membeli Mixagrip berulang kali karena mutunya, bukan
karena merek itu yang tersedia di warung yang menunjukkan hasil 36,8 tidak setuju Tabel 7. Dapat disimpulkan bahwa Mixagrip telah memiliki
keunggulan kompetitif dalam distribusi produk, responden dengan mudahnya dapat memperoleh produk tersebut. Hal ini diperkuat oleh hasil
analisis deskriptif pada Gambar 15, dimana responden sebesar 43 menyatakan bahwa alasan mereka mengkonsumsi Mixagrip karena
produknya mudah didapat. Implikasi manajerial yang diusulkan adalah dengan mempertahankan rantai distribusi dan menjaga kerjasama yang baik
dengan pihak-pihak retail seperti mini market dan warung-warung. Kerjasama ini dapat dijaga dengan program reward atau bonus dari
perusahaan. Aspek ini sangat perlu dijaga, karena berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Gambar 16 menunjukkan bahwa 85 responden
menyatakan bersedia beralih merek jika produk yang biasa dibeli tidak tersedia. Selain itu, hasil analisis deskriptif juga menunjukkan bahwa 49
responden menyatakan bahwa alasan mereka beralih merek yaitu karena ketersediaan produk Gambar 17.
71 Aspek promosi dalam bauran pemasaran terkait dengan variabel
indikator X1, X2, X3, dan X4 seputar kesadaran merek Mixagrip Tabel 5. Pada indikator X1 Mixagrip adalah merek yang pertama kali muncul dalam
ingatan saya menunjukkan 44,2 responden tidak setuju, X3 Merek obat flu lainnya kurang terkenal dibandingkan dengan Mixagrip menunjukkan
56,3 responden tidak setuju, dan X4 Saya hanya ingat merek obat flu Mixagrip, sedangkan yang lainnya kurang diingat menunjukkan 64,2
responden tidak setuju. Hanya indikator X2 Iklan Mixagrip adalah yang paling sering saya lihat menunjukkan 37,4 responden setuju. Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran merek Mixagrip dalam persepsi responden kurang baik, walaupun responden cukup mengenal produk Mixagrip dan
sadar akan keberadaan produk tersebut namun dapat disimpulkan bahwa promosi yang telah dilakukan perusahaan kurang efektif sehingga produk
Mixagrip belum mencapai posisi top of mind. Maka, implikasi manajerial yang diusulkan adalah dengan
meningkatkan intensitas iklan yang sudah ada dan memperluas media periklanan seperti sponsorship pada kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan, presentasi di sekolah, kampus, hingga komunitas masyarakat, dan penyajian display yang menarik dan informatif pada
tempat-tempat dijualnya produk ini. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, sebaiknya segmentasi Mixagrip
mempertimbangkan karakteristik responden atas penghasilan dan tingkat pengeluarannya. Untuk mendukung keberadaan Mixagrip banyak menyebar
dipasar-pasar eceran dibandingkan pedagang besar. Strategi targeting sebagai masukan pihak menejemen dalam keberlanjutan perusahaan adalah
dengan menjual produk yang harganya terjangkau oleh konsumen menengah kebawah dan diimbangi adanya promosi baik melalui media cetak, televisi,
maupun sosial media dengan tetap memperhatikan aspek biaya. Sebagai implikasi manajerial pada strategi positioning, Mixagrip menjual produk
berkualitas serta harga yang terjangkau oleh target potensialnya. Produk yang mudah didapatkan dengan manfaat efektif menyembuhkan flu. Untuk
lebih ringkasnya dapat dilihat pada Tabel 13.
72
Tabel 13. Ringkasan implementasi manajerial
Strategi Hasil Penelitian
Bauran Pemasaran Marketing Mix Produk
product Pada pernyataan X6 dan X8 pada Tabel 6 dan 7 menunjukkan
bahwa jawaban terbanyak adalah tidak setuju terhadap kualiatas produk Mixagrip. Persepsi kualitas ini perlu
ditingkatkan guna memberikan alasan membeli untuk konsumen dan diferensiasi posisi produk dengan merek lain.
Implikasi manajerial yang diusulkan adalah dengan mengkaji ulang konten informasi pada iklan Mixagrip dan meningkatkan
promosi baik pada media cetak televisi, maupun sosial media.
Harga price
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada Gambar 14, mayoritas responden beruang saku Rp500.000-Rp1.000.000.
Implikasi manajerial yang diusulkan adalah menjaga harga produk agar tetap terjangkau, namun kualitas produk perlu
ditingkatkan.
Lokasi place
Pada pernyataan X9 pada Tabel 7 menunjukkan bahwa mayoritas responden mengkonsumsi Mixagrip karena merek
tersebut tersedia di warung. Hal ini diperkuat oleh hasil analisis deskriptif pada Gambar 15 dimana responden sebesar 43
menyatakan bahwa alasan mereka mengkonsumsi Mixagrip karena produknya mudah didapat. Keunggulan kompetitif pada
aspkek distribusi ini perlu dijaga, karena pada analisis deskriptif Gambar 16 menunjukkan bahwa 85 responden
bersedia beralih merek jika produk tersebut tidak tersedia. Implikasi
manajerial yang
diusulkan adalah
dengan mempertahankan kerjasama yang baik dengan para pihak
retail seperti mini market dan warung. Kerjasama ini dapat dijaga dengan program reward atau bonus dari pihak
perusahaan.
Promosi promotion
Berdasarkan pernyataan X1, X3, dan X4 pada Tabel 5 menunjukkan bahwa tingkat kesadaran merek responden
terhadap Mixagrip kurang baik, dengan mayoritas jawaban tidak setuju pada setiap indikator. Walaupun responden cukup
mengenal produk Mixagrip dan sadar terhadap keberadaan merek ini Indikator X2, Tabel 5, namun dapat disimpulkan
bahwa promosi yang telah dilakukan perusahaan kurang efektif sehingga merek ini belum mencapai posisi top of mind. Maka,
implikasi
manajerial yang
diusulkan adalah
dengan meningkatkan intensitas iklan serta memperluas media
periklanan dengan sponsorship, presentasi, dan penyajian display yang menarik serta informatif pada tempat-tempat
dijualnya produk ini.
Strategi Pemasaran Segmenting Berdasarkan hasil anailisis deskriptif, sebaiknya segmentasi
Mixagrip mempertimbangkan karakteristik responden atas penghasilan dan tingkat pengeluarannya.
Targeting Menjual produk dengan harga yang terjangkau oleh konsumen
menengah kebawah dan diimbangi adanya promosi baik melalui media cetak, televisi, maupun sosial media dengan
tetap memperhatikan aspek biaya.
Positioning Produk yang terjangkau dengan kualitas yang terbaik. Produk
yang mudah
didapatkan dengan
manfaat efektif
menyembuhkan flu.
V. KESIMPULAN DAN SARAN