17
2.3. Bisnis Jamur Tiram Putih
Usaha pembudidayaan jamur tiram putih merupakan usaha yang memiliki potensi untuk berkembang karena permintaan pasar yang terus meningkat. Berapa
pun jamur tiram yang diproduksi oleh petani akan habis terserap oleh pasar. Kenaikan permintaan jamur tiram sekitar 20-25 persen per tahun. Di Indonesia,
produksi jamur tiram putih pengembangannya mulai dirintis sejak tahun 1997. Sentra budidaya jamur tiram putih di Jawa Barat berada di Kabupaten Bandung
Cisarua, Lembang, Ciwidey, Pangalengan, Bogor, Sukabumi, Garut, Cianjur dan Tasikmalaya. Di luar Jawa Barat, terdapat di Sleman, Yogyakarta, dan Solo
9
. Jamur tiram putih ditinjau dari aspek biologinya relatif lebih mudah
dibudidayakan daripada jenis jamur lainnya. Pembudidayaan jamur tiram putih tidak memerlukan lahan yang luas. Masa produksi jamur tiram putih pun relatif
lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat dan kontinyu. Budidaya jamur tiram putih dapat dikelola sebagai usaha sampingan ataupun
usaha ekonomis skala kecil, menengah, dan besar industri. Sebagian besar pembudidayaan jamur tiram putih dilakukan sebagai usaha
rumahansampingan. Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil, namun menurut banyak pakar ekonomi, usaha tersebut dipandang sebagai tulang
punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Afuuza
10
menyebutkan bahwa pengembangan usaha budidaya jamur tiram dibagi dalam tiga tahap skala usaha, yaitu:
1 Tahap Industri Kecil Awal
Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang kokoh. Pada tahap industri kecil awal, jumlah bag log
yang digunakan minimal 5.000 buah hingga 25.000 buah. Beberapa hal yang perlu diketahui saat memulai usaha ini:
i Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil
budidaya jamur ii
Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi
9
Dadang W., Selamet R. op.cit.
10
Afuuza T. 2010. Peluang Agrobisnis Jamur Tiram. 2506-2759-1-PB.pdf. [4 Desember 2011].
18
iii Penambahan tenaga kerja
iv Pencarian investor
2 Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi,
maka dimulailah industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu
menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, research and development
, dan
administrasi. Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah nasional yang produksinya diperkirakan
mencapai sekitar 100.000 bag log produksi per musim. Tahap industri kecil lanjut itu sendiri diharapkan mampu memproduksi hingga sembilan ton
jamur per bulan. 3
Tahap Industri Menengah Nasional industri skala besar Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil,
mulai dari sistem produksi, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap
ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 orang tenaga kerja. Pada tahap industri menengah nasional ini jumlah bag log jamur tiram yang
digunakan lebih dari 100.000 buah.
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu