Petani Analisis Lembaga dan Fungsi Tataniaga

50

VI. ANALISIS SISTEM TATANIAGA

JAMUR TIRAM PUTIH

6.1. Analisis Lembaga dan Fungsi Tataniaga

Tataniaga jamur tiram putih merupakan serangkaian kegiatan bisnis dalam menyalurkan jamur tiram putih segar mulai dari petani produsen hingga konsumen akhir. Proses distribusi produk tersebut melibatkan beberapa lembaga tataniaga. Petani sangat bergantung kepada lembaga tataniaga dalam memasarkan hasil produksinya. Analisis lembaga tataniaga dilakukan untuk mengetahui lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses distribusi jamur tiram putih segar tersebut. Analisis fungsi tataniaga memperlihatkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga untuk menunjang kelancaran proses tataniaga jamur tiram putih. Fungsi-fungsi dalam tataniaga dapat dikategorikan menjadi tiga fungsi, yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi penyediaan fasilitas. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diidentifikasi bahwa terdapat lima lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses tataniaga jamur tiram putih segar dari Desa Kertawangi, yaitu petani sebagai produsen jamur tiram putih segar, pedagang pengumpul, bandar, pedagang grosir, dan pedagang pengecer.

6.1.1. Petani

Petani adalah produsen penghasil jamur tiram putih segar. Di Desa Kertawangi terdapat kurang lebih seratus petani jamur tiram putih yang terbagi- bagi ke dalam tiga skala usaha, yaitu skala usaha kecil 20.000 bag log, skala usaha sedangmenengah 20.000-100.000 bag log, dan skala usaha besar 100.000 bag log. Petani jamur tiram putih tidak seluruhnya penduduk asli Desa Kertawangi, tetapi ada pula petani pendatang yang menginvestasikan modalnya dengan menyewa kumbung jamur tiram milik petani yang sedang tidak digunakan atau memang khusus untuk disewakan, kemudian melakukan usaha budidaya jamur tiram putih disana. Namun, seluruh petani responden adalah petani jamur tiram putih yang merupakan penduduk asli Desa Kertawangi. Dari total delapan orang petani responden, sebagian besarnya adalah petani dengan skala usaha kecil 51 yaitu sebanyak empat orang atau 50 persen, petani dengan skala usaha sedang berjumlah dua orang 25 persen, dan petani dengan skala usaha besar sebanyak dua orang 25 persen. Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh petani jamur tiram putih ini meliputi fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi penyediaan fasilitas. 1 Fungsi Pertukaran Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh petani adalah fungsi penjualan. Tujuan penjualan jamur tiram putih adalah pedagang pengumpul, bandar, pedagang grosir, pedagang pengecer, dan konsumen akhir. Kegiatan penjualan ada yang dilakukan di tempat petani jamur dijemput oleh pembeli dan ada yang dilakukan di tempat pembeli jamur diantarkan oleh petani ke tempat pembeli, tergantung dari kesepakatan antara petani dan pembeli. Seluruh petani responden telah memiliki pembeli tetap yang setiap harinya menampung hasil panen dari petani. Kegiatan penjualan ini dilakukan setiap hari setelah proses pemanenan dan pengemasan selesai. 2 Fungsi Fisik Fungsi fisik yang pasti dilakukan oleh petani adalah kegiatan pengemasan. Kegiatan pengemasan berupa mengemasi jamur tiram ke dalam plastik dengan bobot lima kilogram per plastiknya. Cara mengemas jamur dalam plastik yaitu dengan cara menghadapkan tudung jamur ke arah luar plastik dan disusun melingkar pada sisi plastik. Hal tersebut bertujuan untuk meminimalisasi terjadinya gesekan antar jamur dan gesekan antara jamur dengan plastik yang dapat mengakibatkan tudung jamur rusak atau terpotong karena tubuh jamur rentan terhadap gesekan dan mudah sobek. Ada petani yang melakukan kegiatan pengangkutan dan ada pula yang tidak. Kegiatan pengangkutan dilakukan oleh petani-petani yang memasarkan hasil produksinya kepada lembaga tataniaga yang tidak memberikan fasilitas angkut atau petani yang lokasi kumbungnya sangat dekat dengan lokasi pedagang pengumpul atau bandar langganannya. Namun, rata-rata lembaga tataniaga seperti pedagang pengumpul dan bandar memberikan fasilitas angkut kepada petani. Letak kumbung produksi petani tidak terlalu jauh dari tempat pedagang pengumpul tersebut. 52 3 Fungsi Penyediaan Fasilitas Fungsi penyediaan fasilitas yang dilakukan oleh petani meliputi fungsi penanggungan risiko, sortasi dan grading, pembiayaan, dan informasi pasar. Fungsi penanggungan risiko yang dilakukan oleh petani berupa penanggungan risiko terhadap penurunan harga jual jamur tiram putih di pasaran dan risiko penurunan volume hasil panen karena cuaca ataupun kualitas bibit yang kurang bagus. Fungsi sortasi dan grading dilakukan petani saat mengemas jamur tiram putih ke dalam plastik. Jamur tiram putih dikelompokkan ke dalam dua grade, yaitu super dan biasa. Jamur tiram putih yang tergolong dalam grade super adalah jamur tiram putih yang memiliki kondisi jamur kering tidak terlalu basah dan tidak berat oleh kandungan air, berwarna putih bersih, dan ukuran diameter tudung belum terlalu lebar 6-8 cm. Jamur tiram grade super biasanya dihasilkan petani ketika usia produksi memasuki bulan kedua hingga bulan ketiga. Jamur tiram putih yang tergolong dalam grade biasa adalah jamur tiram putih yang kadar airnya cukup banyakstandar, berwarna putih kekuningan, dan ukuran diameter tudung sudah lebar lebih dari 8 cm atau yang terlalu kecil kurang dari 6 cm. Perbedaan harga antara jamur tiram berkualitas super dengan yang berkualitas biasa mencapai Rp 1.000 per kilogramnya. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh petani adalah penyediaan modal untuk membiayai usaha budidaya jamur tiram putih. Fungsi informasi harga diperoleh petani dari pedagang pengumpul, bandar, sesama petani jamur tiram, dan langsung dari pasar sehingga petani tetap mengetahui harga terbaru dari jamur tiram di pasaran.

6.1.2. Pedagang Pengumpul Pengepul