Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Metode Penentuan Responden

37

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Desa Kertawangi merupakan salah satu desa sentra budidaya jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Pengumpulan data di lokasi penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012.

4.2. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara dengan petani responden dan lembaga-lembaga tataniaga responden yang terlibat dalam proses tataniaga jamur tiram putih serta beberapa narasumber terkait. Data sekunder diperoleh dari berbagai literatur, majalah, internet, penelitian terdahulu, jurnal, serta instansi terkait seperti Perpustakaan LSI IPB, Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kantor Desa Kertawangi, dan sumber lainnya yang menunjang penelitian ini.

4.3. Metode Penentuan Responden

Pada penelitian ini digunakan dua kelompok responden, yaitu petani produsen dan pedagang lembaga tataniaga. Penentuan responden petani dilakukan secara sengaja purposive dengan memanfaatkan informasi yang didapat dari beberapa narasumber yang merupakan pionir usaha pembudidayaan jamur tiram putih di Desa Kertawangi. Penentuan lembaga tataniaga responden dilakukan dengan menggunakan teknik Snowball Sampling, yaitu dengan cara mengikuti alur pemasaran dari produsen hingga mencapai tangan konsumen akhir berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani responden dan kemudian berlanjut menuju lembaga tataniaga responden yang dirujuk oleh petani 38 responden. Langkah awal penentuan responden terhadap petani dilakukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kantor Desa Kertawangi. Responden yang terpilih adalah delapan orang petani jamur tiram putih yang penulis anggap cukup untuk mewakili gambaran petani jamur tiram putih di Desa Kertawangi dan sepuluh lembaga tataniaga jamur tiram putih yang terlibat dalam proses pendistribusian jamur tiram putih dari petani hingga mencapai konsumen akhir. Petani yang terpilih menjadi responden kemudian dibagi menurut skala usahanya berdasarkan jumlah baglog media tanam jamur tiram putih yang dimiliki dalam usahanya. Lembaga tataniaga yang menjadi responden meliputi pedagang pengumpul, bandar, pedagang grosir, dan pedagang pengecer. Data mengenai petani dan lembaga tataniaga responden dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data