Dalam penelitian ini strategi yang dugunakan adalah Mathematical Habits of Mind yaitu strategi pembelajaran dengan melakukan kebiasaan-
kebiasaan berpikir kreatif terutama dalam pelajaran matematika, dengan kebiasaan berpikir kreatif siswa akan mampu memformulasikan pertanyaan
dan siswa mampu menyelesaikan masalah dengan berbagai cara atau strategi terutama dalam menyelesaikan masalah dalam pembelajaran matematika.
C. Kerangka Berpikir
Salah satu penyebab rendahnya kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah proses pembelajaran di kelas yang masih berpusat pada guru
teacher center, pembelajaran di kelas kurang mendorong siswa untuk mengemabngkan kemampuan berpikirnya. Yang menjadi fokus pembelajaran
adalah kemampuan anak untuk menghafal tanpa memahami, tanpa melibatkan kemampuan berpikir kreatif. Siswa tidak diberi kesempatan untuk menemukan
jawaban ataupun cara lain yang berbeda. Pada saat berlangsungnya pembelajaran, penggunaan dan pemahaman
pola pikir sangatlah dibutuhkan. Terutama pada pelajaran matematika, sangat membutuhkan kemampuan berpikir kreatif. Penggunaan cara belajar dengan
memfokuskan pada siswa student center dan habits of mind kebiasaan berpikir dapat menjadi salah satu upaya membantu siswa dalam menggunakan
kreativitasnya. Belajar matematika yang baik adalah dengan disertai dengan kemampuan dan pola berpikir yang kretaif dalam mengembangkan pelajaran di
sekolah seperti mengemukakan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah dan menyampaikan pertanyaan saat guru menerangkan pelajaran. Adapun
kemampuan berpikir kreatif matematis adalah proses mental yang menghasilkan suatu ide yang baru novelty, menghasilkan ide yang banyak fluency, berbeda-
beda flexibility dan terperinci elaboration untuk memperbaiki keadaan atau menyelesaikan masalah.
Kemampuan berpikir kreatif matematis pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung cukup besar pengaruhnya, karena dengan berpikir kreatif
membuat siswa lebih aktif serta mudah dalam memahami materi secara spesifik
dan sistematis. Oleh sebab itu, pemilihan cara penyampaian atau metode pengajaran yang akan digunakan oeh guru haruslah tepat dan benar. Karena
metode atau strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa akan menarik bagi siswa dan membuat siswa senang dengan materi pelajaran tersebut. Selain
itu, media pembelajaran yang dipakai oleh guru haruslah sekreatif mungkin. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa perlu
diperhatikan aspek atau indikator apa saja yang akan dicapai. Contohnya aspek kemampuan untuk mengemukakan banyak gagasan atau jawaban flexibility,
aspek kerincian jawaban sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian masalah. Kemampuan mengeksplorasi ide-ide matematis, merefleksi kebenaran
jawaban, mengidentifikasi strategi pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam skala lebih luas dan mengidentifikasi
konsep ilmu pengetahuan generalisasi, memformulasi pertanyaan, dan merekonstruksi contoh. Kelima aspek atau indikator strategi Mathematical
Habits of Mind MHM sangat cocokdibutuhkan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Dari penjelasan di atas, antara indikator kemampuan berpikir kreatif dengan indikator strategi Mathematical Habits of Mind MHM terdapat
kesamaan. Hubungan yang terlihat dari indikator strategi MHM dengan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis sangat erat. Dimana kedua
variabel sama-sama mengedepankan kemampuan untuk berpikir kreatif. Adapun langkah-langkah yang terdapat dalam strategi Mathematical Habits of Mind
MHM memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Sehingga besar kemungkinan peluang strategi ini dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam pelajaran matematika. Dari uraian di atas memberi gambaran bahwa ada keterkaitan yang
saling melengkapi antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan strategi Mathematical Habits of Mind MHM. Kerangka berpikir pada penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.1