dan sistematis. Oleh sebab itu, pemilihan cara penyampaian atau metode pengajaran yang akan digunakan oeh guru haruslah tepat dan benar. Karena
metode atau strategi yang tepat dan sesuai dengan kondisi siswa akan menarik bagi siswa dan membuat siswa senang dengan materi pelajaran tersebut. Selain
itu, media pembelajaran yang dipakai oleh guru haruslah sekreatif mungkin. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa perlu
diperhatikan aspek atau indikator apa saja yang akan dicapai. Contohnya aspek kemampuan untuk mengemukakan banyak gagasan atau jawaban flexibility,
aspek kerincian jawaban sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian masalah. Kemampuan mengeksplorasi ide-ide matematis, merefleksi kebenaran
jawaban, mengidentifikasi strategi pemecahan masalah yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah dalam skala lebih luas dan mengidentifikasi
konsep ilmu pengetahuan generalisasi, memformulasi pertanyaan, dan merekonstruksi contoh. Kelima aspek atau indikator strategi Mathematical
Habits of Mind MHM sangat cocokdibutuhkan dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis.
Dari penjelasan di atas, antara indikator kemampuan berpikir kreatif dengan indikator strategi Mathematical Habits of Mind MHM terdapat
kesamaan. Hubungan yang terlihat dari indikator strategi MHM dengan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis sangat erat. Dimana kedua
variabel sama-sama mengedepankan kemampuan untuk berpikir kreatif. Adapun langkah-langkah yang terdapat dalam strategi Mathematical Habits of Mind
MHM memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Sehingga besar kemungkinan peluang strategi ini dapat
mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam pelajaran matematika. Dari uraian di atas memberi gambaran bahwa ada keterkaitan yang
saling melengkapi antara kemampuan berpikir kreatif matematis dengan strategi Mathematical Habits of Mind MHM. Kerangka berpikir pada penelitian ini
dapat dilihat pada Gambar 2.1
Faktor Penyebab
Alternatif Strategi Pembelajaran
Pengaruh
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya,
dapat dirumuskan
hipotesis penelitian
sebagai berikut:
“kemamapuan berpikir kreatif matematis siswa yang diajar menggunakan strategi Mathematical Habits of Mind lebih tinggi daripada kemampuan berpikir
kreatif matematis siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional”.
Strategi Mathematical Habits of Mind MHM
Mengeksplorasi ide- ide matematis
Explore mathematical ideas
Memformulasi pertanyaan Formulate
question Mengkonstruksi
contoh Construct example
Merefleksi kebenaran atau kesesuaian
jawabanReflection their answer to see weather
they Generalisasi
Generalization
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa
Luwes Rinci
Rendahnya Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Strategi pembelajaran yang digunakan belum melatih
kemampuan berpikir kreatif Pembelajaran
masih berpusat pada guru.
Tidak dibiasakan diberikan soalmasalah yang mengacu
pada kemampuan berpikir kreatif
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Ruhama Cireundeu-Ciputat Timur pada kelas V semester 1 tahun pelajaran 20152016 yang beralamat di Jalan
Tarumanegara No.67 Cireundeu Ciputat Timur Tangerang Selatan-Banten
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
1
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Islam Ruhama Cireundeu tahun pelajaran
20152016. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas V SD Islam Ruhama Cireundeu yang berjumlah 89 siswa terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas
V A yang berjumlah 30 orang, kelas V B yang berjumlah 29 orang dan kelas V C yang berjumlah 30 orang.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang karakteristiknya benar-benar diselidiki.
2
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu :
a. Kelompok eksperimen ialah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi mathematical habits of mind MHM
b. Kelompok kontrol ialah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
secara acak untuk populasi target tertentu yang tidak memiliki strata.
3
Tpengambilan sampel ini untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari seluruh kelas V yang ada, kemudian dirandom dan terpilih dua kelas yaitu
1
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rrineka Cipta,2013, hal.173
2
Kadir, Statistika Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, hal.85
3
Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2012,Cet.ke.8.,hal.253