29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Islam Ruhama Cireundeu-Ciputat Timur pada kelas V semester 1 tahun pelajaran 20152016 yang beralamat di Jalan
Tarumanegara No.67 Cireundeu Ciputat Timur Tangerang Selatan-Banten
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
1
Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Islam Ruhama Cireundeu tahun pelajaran
20152016. Sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas V SD Islam Ruhama Cireundeu yang berjumlah 89 siswa terdiri dari 3 kelas, yaitu kelas
V A yang berjumlah 30 orang, kelas V B yang berjumlah 29 orang dan kelas V C yang berjumlah 30 orang.
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi yang karakteristiknya benar-benar diselidiki.
2
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu :
a. Kelompok eksperimen ialah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi mathematical habits of mind MHM
b. Kelompok kontrol ialah kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
secara acak untuk populasi target tertentu yang tidak memiliki strata.
3
Tpengambilan sampel ini untuk menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari seluruh kelas V yang ada, kemudian dirandom dan terpilih dua kelas yaitu
1
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rrineka Cipta,2013, hal.173
2
Kadir, Statistika Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010, hal.85
3
Nana Syaodih Sukmadinata,Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2012,Cet.ke.8.,hal.253
kelas VA dan VC. Kemudian dari kedua kelas tersebut dirandom lagi untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan terpilh kelas VA untuk kelas
eksperimen dan kelas VC untuk kelas kontrol.
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen eksperimen semu, metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti
melakukan pengontrolan penuh terhadap faktor lain yang mempengaruhi variabel dan kondisi eksperimen. Tujuan penelitian eksperimen semu adalah untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
4
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only control design, berikut.
5
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan
Tes E
X
E
Y K
X
K
Y
Keterangan : E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol X
E
: Perlakuan dengan menggunankan strategi mathematic habits of mind MHM
X
K
: Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional
4
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan-Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset,2011,hal.74
5
Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan
RD,Bandung: Alfabeta,2008,cet.4,hal.76
Y : Pemberian tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kedua kelompok
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pemberian instrumen kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Instrumen yang diberikan adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa berupa tes uraian sebanyak 10 butir soal. Tes uraian yang disusun berdasarkan
konsep tes berpikir kreatif yang memenuhi indikator keterampilan berpikir luwes flexibility dan keterampilan berpikir rinci elaboration.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang berupa tes uraian. Secara umum tes uraian ini
adalah peranyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk
lain yang sejenis dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
6
Tes yang diberikan ini sesuai dengan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Agar tes kemampuan berpikir kreatif dapat digunakan,
perlu dilakukan proses uji validasi, uji reliabilitas. Melihat taraf kesukaran dan daya pembeda instrumen. Untuk itu, instrumen tes diujicobakan kepada subjek
lain diluar subjek penelitian. Instrumen tes diujicobakan kepada kelas VI A SD Islam Ruhama Cireundeu yang berjumlah 24 siswa. Adapun indikator
kemampuan berpikir kreatif matematis yang akan diukur melalui tes uraian akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada Tabel 3.2.
Sebagaimana yang telah disampaikan di atas, instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan,
sehingga mendapatkan instrumen yang baik dan tepat. Uji coba ini dimaksudkan
6
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdakarya,2014, Cet.ke-XVIII,hal. 35