123
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Konsep Dasar Risiko
Berbagai definisi dapat diberikan kepada kata risiko itu. Namun, secara sederhana artinya senantiasa mengena dengan kemungkinan akan terjadinya
akibat buruk atau akibat yang merugikan. Definisi risiko sangat beragam dan memiliki kelebihan serta kelemahan masing-masing, sehingga setiap definisi
tersebut dapat saling mengisi satu dan lainnya. menurut Harwood, et al. 1999 bahwa risiko menunjukkan kemungkinan kejadian yang menimbulkan kerugian
bagi pelaku bisnis yang mengalaminya. Robinson dan Barry 1987 dalam Deshinta 2006 menyatakan bahwa
ketidakpastian menunjukkan peluang suatu kejadian yang tidak dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai pembuat keputusan. Peluang kejadian yang tidak
diketahui secara kuantitatif atau sulit diukur oleh pelaku bisnis dapat dikarenakan beberapa hal, diantaranya tidak ada informasi atau data pendukung baik
berdasarkan data historis atau pengalaman pelaku bisnis, selama mengelola kegiatan usaha dalam menghadapi suatu kejadian. Selama peluang suatu kejadian
tidak dapat diukur oleh pelaku bisnis maka kejadian tersebut termasuk ke dalam kategori ketidakpastian.
Risiko dan ketidakpastian yang dihadapi oleh para pelaku bisnis dapat bersifat personal. Hal tersebut mempunyai arti bahwa diantara pelaku bisnis satu
dengan lainnya memungkinkan mempunyai persepsi yang berbeda dalam memandang suatu kejadian yang sama. Bagi pelaku bisnis tertentu akan melihat
suatu kejadian sebagai risiko karena mereka mampu menentukan peluang kejadian tersebut. Sedangkan bagi pelaku bisnis lainnya melihat kejadian tersebut sebagai
ketidakpastian karena sulit menentukan peluang kejadian.
3.1.2 Sumber Risiko
Risiko pada kegiatan agribisnis bersifat unik dibanding lainnya. Hal ini dikarenakan ketergantungan aktifitas agribisnis terhadap kondisi alam terutama
iklim dan cuaca. Harwood et al 1999 menyatakan terdapat beberapa sumber risiko meliputi:
124
1. Production or Yield Risk
Faktor risiko produksi dalam kegiatan agribisnis disebabkan adanya beberapa hal yang tidak dapat dikontrol terkait dengan iklim dan cuaca, seperti curah
hujan, temperatur udara, hama dan penyakit. Penerapan teknologi yang tepat merupakan salah satu tidakan yang tepat untuk meminimalisir dampak negatif
yang dapat ditimbulkan. Contohnya adalah pengenalan varietas baru dan teknik produksi yang akan memberikan peluang bagi keberhasilan budidaya.
Teknologi baru Dalam penerapannya, akan memberikan hasil yang kurang memuaskan, akan tetapi hal tersebut berlangsung tidak lama.
2. Price or Market Risk
Risiko pasar dalam hal ini meliputi risiko harga output dan harga input. Pada umumnya kegiatan produksi merupakan proses yang lama. Sementara itu,
pasar cenderung bersifat kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, petani belum tentu mendapatkan harga yang sesuai dengan yang diharapkan pada saat
panen. Begitu pula harga input yang dapat berfluktuasi sehingga mempengaruhi komponen biaya pada kegiatan produksi. Pada akhirnya risiko
harga tersebut akan berpengaruh pada pendapatan yang diperoleh petani. Terdapat enam faktor yang mendorong adanya risiko pada kegiatan bisnis,
yaitu fluktuasi produksi, fluktuasi harga, penggunaan teknologi baru, adanya program pemerintah, permasalahan legalitas legal problem, dan perubahan pada
selera konsumen. Menurut Bhowmick 2005 sumber-sumber risiko usaha adalah ketidakpastian hasil produksi, ketidakpastian harga, dan ketidakpastian
keuntungan.
3.1.3 Pengukuran Risiko