140
adalah 30 orang petani mitra dan 30 orang petani non mitra. Adapun desa yang menjadi objek penelitian terbagi atas dua kampung yang memiliki petani kedelai
edamame terbanyak yaitu Kampung Pasir Muncang Desa Sukamanah 20 orang dan Kampung Karakal Desa Sukamanah 10 orang.
Pengumpulan data merupakan tahapan yang sangat penting dalam penelitian. Data yang digunakan adalah data periode tanam sebelumnya, dari
petani yang melakukan kegiatan usahatani kedelai edamame. Sementara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode farm visit dan
metode kuisioner yang diisi langsung oleh peneliti di lapangan sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh dengan petani responden. Farm visit dilakukan dengan
mengamati proses terjadinya beberapa kegiatan budidaya yang berlangsung di lokasi penelitian.
4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data. Data dan informasi yang telah terkumpul diolah dengan bantuan program komputer.
Analisis data yang diakukan pada penelitian ini terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan melalui pendekatan Kualitatif. Analisis
kualitatif pada skripsi ini dipergunakan untuk membahas pelaksanaan kemitraan, karakteristik responden, sumber-sumber risiko usahatani skripsi ini lebih
ditekankan pada analisa kualitatif. Sedangkan analisis kuantitatif terdiri dari analisis risiko dan pendapatan. Analisis risiko meliputi menghitung ragam
variation, simpangan baku standard deviation, koefisien variasi standard variation, analisis risiko produksi, harga dan pendapatan.
4.4.1 Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif digunakan untuk menganalisis pelaksanaan kemitraan kedelai edamame yang dijalankan petani mitra kedelai edamame, membahas
karakteristik responden baik mitra maupun non mitra, membahas mengenai penilaian petani terhadap sumber-sumber risiko yang paling berkontribusi pada
usahatani kedelai edamame yang dijalankan petani mitra dan non mitra di Kecamatan Megamendung, peranan kemitraan dalam mengelola risiko yang
timbul pada petani mitra di PT Saung Mirwan. Indentifikasi ini dilakukan untuk melihat apakah kemitraan memberikan dampak positif terhadap pengelolaan
141
Risiko yang timbul baik risiko produksi dan risiko harga. Hal tersebut didasarkan pada tingkat risiko yang dihadapi oleh petani kedelai edamame
4.4.2 Analisis Risiko
Penilaian risiko dapat dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi. Menurut Anderson et al. 1997 dalam Santoso 2010 Terdapat
beberapa ukuran risiko, diantaranya adalah ragam variance, simpangan baku standart deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. Ketiga ukuran
tersebut berkaitan satu sama lain dan nilai ragam sebagai penentu ukuran yang lainnya. Seperti misalnya standar deviasi merupakan akar kuadrat dari ragam
sedangkan koefisien variasi merupakan rasio dari standar deviasi dengan nilai Rata-rata dari suatu aset. Nilai rata-rata yang diperoleh dapat berupa rata-rata
pendapatan, produktivitas, dan harga.
4.4.2.1 Ragam atau Variance
2
pengukuran ragam variance merupakan pengukuran seberapa jauh nilai pengamatan terbesar di sekitar nilai rata-rata dinamakan variasi atau dispersi data .
Secara matematis ragam variance dapat dituliskan sebagai berikut:
=
∑
x
−
x n
−
1
Keterangan:
i 2
= Ragam atau Variance
x
= Nilai Rata-rata x
ij
= Nilai ke-j, yaitu responden 1-30 n = Jumlah Seluruh Responden
Nilai ragam variance menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance, maka semakin kecil penyimpangan sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi
dalam melakukan usaha. Begitu juga sebaliknya, semakin besar nilai variance maka semakin besar penyimpangannya sehingga semakin besar risiko yang
dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha.
4.4.2.2 Simpangan Baku atau Standart Deviation
Seperti halnya variance, makna dari ukuran standart deviation adalah semakin kecil nilai standart deviation, maka semakin kecil risiko yang dihadapi
142
dalam kegiatan usaha. Begitu juga sebaliknya, semakin besar nilai standard deviation maka semakin besar pula risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha.
Simpangan baku standard deviation merupakan akar dari ragam variance. Secara matematis standard deviation dapat dituliskan sebagai berikut :
= Dimana :
= Simpangan Baku atau Standard Deviation
2
= Ragam atau Variance
4.4.2.3 Koefisien Variasi atau Coefficient Variation CV
Coefficient variation diukur dari rasio standart deviation dengan Nilai Rata-rata. Semakin kecil nilai coefficient variation maka semakin kecil risiko
yang dihadapi dalam melakukan kegiatan usaha. Begitu juga sebaliknya, semakin besar nilai coefficient variation maka semakin besar risiko yang dihadapi dalam
melakukan kegiatan usaha. Secara matematis coefficient variation dapat dituliskan sebagai berikut :
CV = x
× 100
Dimana : CV = Koefisien Variasi atau Coefficient Variation
= Simpangan Baku atau Standart Deviation
x
= Nilai Rata-rata
4.4.3 Analisis Usahatani