Sistem Pemanenan dan Pembayaran Hasil Panen

165 petani dalam satu daerah, maka ke-lima petani tersebut benihnya akan diganti secara gratis. Selain mengeluhkan kualitas benih yang buruk, petani mitra juga sering sekali mengeluhkan sulitnya mendapatkan benih. Berdasarkan fakta di lapangan sebanyak 76,67 persen atau sebagian besar petani mengaku kesulitan untuk mendapatkan benih. Berdasarkan informasi dari pihak PT Saung Mirwan, pihak perusahaan pun sering kali kesulitan untuk mendapatkan benih. Selain itu PT Saung Mirwan menerapkan sistem pembatasan untuk produksi kedelai edamame. Hal ini disebabkan kebutuhan produk kedelai edamame PT Saung Mirwan disesuaikan dengan permintaan pasar yang didapat oleh PT Saung Mirwan. Namun tidak jarang PT Saung Mirwan pun kekurangan persediaan kedelai edamame untuk memenuhi permintaan pasar mereka.

6.4 Sistem Pemanenan dan Pembayaran Hasil Panen

Pada saat panen, pihak perusahaan menyediakan armada angkutan untuk menjemput hasil panen dari petani mitra. Tetapi dikarenakan angkutan dari perusahaan sangat terbatas, sehingga tidak jarang petani mitra harus mengantarkan sendiri ke kantor PT Saung Mirwan. Angkutan hasil panen akan siap sedia di tempat, apabila petani mitra memberikan konfirmasi bahwa mereka akan segera panen. Petani mitra kedelai edamame tidak melakukan penyortiran awal terhadap hasil panen mereka. Sehingga seluruh kegiatan pascapanen secara penuh diserahkan kepada pihak PT Saung Mirwan. Edamame yang telah diterima, kemudian disortir oleh bagian penerimaan perusahaan. Edamame yang memiliki kualitas sesuai standar akan dihargai sesuai kesepakatan yang telah tertulis dalam surat kontrak. Edamame yang tidak sesuai dengan standar kualitas sering disebut produk BS akan dikembalikan kepada petani. Hasil sortiran bagian penerimaan perusahaan, akan diinformasikan kepada petani dalam sebuah form, isi form tersebut adalah jumlah edamame yang sesuai dengan standar kualitas, jumlah BS, serta total jumlah uang yang diterima petani, dan tunggakan pinjaman benih. Pembayaran hasil panen akan diterima petani paling lambat 14 hari atau dua minggu setelah edamame diterima perusahaan. 166 Edamame BS yang dikembalikan kepada petani mitra. Berdasarkan informasi di lapangan, sebesar 90 persen petani mitra yang diwawancarai mengaku menjual edamame BS kepada koperasi yang mereka bentuk sendiri antar petani mitra dengan harga Rp1500kg, kadang kala memang ada pembeli yang segaja datang ke petani untuk membeli produk BS dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp2000, akan tetapi datangnya tidak menentu sehingga petani mitra lebih memilih menjualnya ke koperasi. Hanya sebesar 6,67 persen petani yang mengkonsumsi sendiri hasil BS tersebut, dengan alasan hasil BS mereka tidak banyak. Sisanya sebanyak 3,33 persen petani menjadikan edameme BS tersebut sebagai benih untuk ditanam sendiri.

6.5 Petugas Penyuluh Lapang PT Saung Mirwan