Petugas Penyuluh Lapang PT Saung Mirwan

166 Edamame BS yang dikembalikan kepada petani mitra. Berdasarkan informasi di lapangan, sebesar 90 persen petani mitra yang diwawancarai mengaku menjual edamame BS kepada koperasi yang mereka bentuk sendiri antar petani mitra dengan harga Rp1500kg, kadang kala memang ada pembeli yang segaja datang ke petani untuk membeli produk BS dengan harga yang lebih tinggi yaitu Rp2000, akan tetapi datangnya tidak menentu sehingga petani mitra lebih memilih menjualnya ke koperasi. Hanya sebesar 6,67 persen petani yang mengkonsumsi sendiri hasil BS tersebut, dengan alasan hasil BS mereka tidak banyak. Sisanya sebanyak 3,33 persen petani menjadikan edameme BS tersebut sebagai benih untuk ditanam sendiri.

6.5 Petugas Penyuluh Lapang PT Saung Mirwan

Pada awal kemitraan, program penyuluhan di kantor PT Saung Mirwan sangat sering dilaksanakan, karena pada saat itu komoditi kedelai edamame masih asing di Indonesia, sehingga petani masih sering menemukan kesulitan dalam teknik budidaya kedelai edamame. Selain itu petani juga masih dibimbing mengenai cara pemberian pupuk yang tepat dan bantuan menanggulangi hama dan penyakit. Namun setelah beberapa lama mereka bermitra, perusahaan sudah jarang mengadakan penyuluhan rutin, hal ini dikarenakan budidaya kedelai edamame sudah mulai memasyarakat. Walaupun begitu pihak PT Saung Mirwan tetap menyediakan tenaga petugas penyuluh lapang PPL untuk mengontrol perawatan tanaman, penentuan waktu panen dan bantuan menangani hama penyakit tanaman HPT. Selain masalah teknis PPL juga merupakan fasilitator antara perusahaan dan petani mitra kedelai edamame. Berdasarkan hasil wawancara dilapangan, hampir seluruh petani mitra menyatakan bahwa mereka sangat puas dengan kinerja PPL yang disediakan PT Saung Mirwan. Hal ini dibuktikan dengan 86,67 persen petani responden menyatakan bahwa kinerja PPL dinilai baik. Walaupun penyuluhan yang seharusnya menjadi tugas utama sudah jarang dilakukan secara rutin, dikarenakan budidaya kedelai edamame sudah memasyarakat di Kecamatan Megamendung, akan tetapi petugas PPL tidak lantas berdiam diri dan menunggu datangnya pengaduan dari petani mitra, baik megenai kemitraan ataupun kendala dalam budidaya kedelai edamame, akan tetapi PPL tetap aktif mengunjungi petani mitra 167 dengan tujuan menyampaikan informasi terbaru mengenai kemitraan, waktu pemanenan, mengontrol kondisi tanaman petani mitra, ataupun hanya berbincang-bincang untuk bersilaturahmi. Fakta dilapangan menyebutkan bahwa alasan petani puas dengan kinerja PPL adalah sifat kekeluargaan yang ditunjukan Pada Tabel 10 dengan nilai 42,3 persen petani menyatakan, PPL yang ditunjuk kemitraan membuat petani merasa nyaman, diperhatikan, dan dihargai oleh pihak perusahaan. Sedangkan sebanyak 26,92 persen petani responden yang menyatakan alasan mereka puas terhadap kinerja PPL dikarenakan PPL banyak memberikan informasi mengenai teknologi dan kendala produksi, selanjutnya 26,92 persen pula menyatakan bahwa petugas PPL memberikan kemudahan petani mitra dalam penanganan pasca panen, selain itu hanya 3,85 persen petani yang menyatakan bahwa PPL sering memberikan bantuan pendanaan. Sisanya sebesar 42,31 petani mitra menyatakan bahwa mereka puas terhadap kinerja PPL dikarenakan bersifat kekeluargaan. Disisi lain sebesar 13,33 persen petani mitra menganggap bahwa kinerja tenaga PPL buruk. Alasan mereka menilai kinerja PPL yang buruk karena petani menilai tenaga PPL sulit untuk dihubungi, kunjungan jarang dilakukan, tanggapan terhadap aspirasi atau keluhan petani mitra lambat. Sehingga petani mitra merasa perusahaan cenderung membiarkan mengenai kendala-kendala yang terjadi pada usahatani kedelai edamame yang mereka jalankan. Hal ini dapat disebabkan jumlah tenaga PPL yang kurang yaitu hanya satu orang untuk megelola 350 petani dan sembilan komoditi yang dimitrakan. Tabel 10. Alasan Petani Mitra Mengenai Kinerja Tenaga Petugas Penyuluh Lapang Tahun 2011 Kategori Jumlah Orang Persen Memberikan bantuan informasi, teknologi dan masalah produksi 7 26,92 Bersifat kekeluargaan 11 42,31 Memberikan kemudahan penanganan pasca panen 7 26,92 Membantu petani dalam pendanaan 1 3,85 Total 26 100 168 VII PERANAN KEMITRAAN DALAM MENEKAN RISIKO

7.1 Sumber-Sumber