156
di tingkat sekolah dasar. Hal ini dikarenakan adanya doktrin orang tua yang menginginkan anaknya membantu pekerjaan orang tuanya daripada bersekolah.
Tingkat pendidikan responden selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Responden pada Usahatani Kedelai Edamame Di
Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Tahun 2011
Kelompok Pendidikan Petani Mitra
Petani Non Mitra Jumlah
Persentase Jumlah Persentase
SDMI 16
53,3 26
86,6 SMPMTs
4 13,3
2 6,6
SMAMAN 7
23,3 1
3,3 Perguruan Tinggi
- -
- -
lainnya 3
10 1
3,3
Total 30
100 30
100
5.3.3 Pengalaman Usahatani Kedelai Edamame
Meskipun secara umum tingkat pendidikan petani kedelai edamame relatif rendah, bukan berarti tingkat pengetahuan petani dalam hal budidaya pertanian
rendah khususnya budidaya kedelai edamame. Pengalaman petani sangat mempengaruhi mereka dalam proses pengambilan keputusan dalam mengelola
usahatani kedelai edamame. Bagi petani mitra mereka juga mendapat bantuan berupa manajemen pola tanam dan informasi mengenai penanggulangan hama dan
penyakit yang dilaksanakan oleh penyuluh dari PT Saung Mirwan.
Tabel 6. Tingkat Pengalaman Petani Responden Dalam Usahatani Kedelai
Edamame di Kecamatan Megamendung, Tahun 2011.
Kelompok Tahun
Petani Mitra Petani Non Mitra
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
1 - 5 25
83,3 16
53,3 5 - 10
5 16,6
11 36,7
10 - 15 -
- 3
10 15
- -
- -
Total 30
100 30
100 Pada Tabel 6, terlihat bahwa rata-rata petani responden telah
melaksanakan usahatani kedelai edamame selama lebih dari satu tahun. Sebanyak 83,3 persen responden petani mitra telah melaksanakan usahatani kedelai
157
edamame selama 1-5 tahun yakni sebanyak 25 orang dan 5-10 tahun sebanyak lima orang 16,6 persen. Sedangkan reponden petani non mitra sebanyak 16
orang 53,3 persen telah melaksanakan usaha tani kedelai edamame selama 1-5 tahun, sebanyak 11 orang 36,6 persen telah melaksanakan selama 5-10 tahun,
dan sebanyak tiga orang telah melaksanakan usahatani kedelai edemame sebanyak 10-15 orang.
Banyaknya petani non mitra yang memiliki pengalaman yang lebih lama dalam menjalankan usahatani kedelai edamame. Petani non mitra merupakan
petani mitra yang sudah tidak lagi menjalin hubungan kemitraan bersama PT Saung Mirwan. Mereka merasa lebih leluasa dalam memilih pasar dan
mengembangkan usahanya.
5.3.4 Status Penguasaan Lahan
Berdasarkan status penguasaan lahan pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa petani responden, baik mitra maupun non mitra sebagian besar mengembangkan
usahatani kedelai edamame mereka di lahan milik sendiri dan lahan sewa. Sebanyak 57 persen petani mitra menggunakan lahan sendiri untuk menjalankan
usahatani edamame mereka, sedangkan petani non mitra lebih banyak memilih menggunakan lahan sewa untuk menjalankan usahatani edamame mereka. Hal ini
dikarenakan sebagian besar petani non mitra tidak memiliki lahan yang cukup luas untuk mengembangkan usahatani edamame mereka, sehingga mereka
memilih untuk menyewa lahan. Adapun jumlah dan persentase responden dari masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pengelompokan Petani Kedelai Edamame Berdasarkan Status
Kepemilikan Lahan di Kecamatan Megamendung, Tahun 2011.
Status Penguasaan
Petani Mitra Petani Non Mitra
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
Milik 17
57 11
37 Bagi hasil
- -
- -
Sewa 11
37 16
53 Gadai
- -
2 7
Lainnya 2
7 1
3
Total 30
100 30
100
158
5.3.5 Luas Lahan Petani Responden