Geografis dan Topografis Kabupaten Tasikmalaya Administrasi dan Pemerintahan

19 terendah adalah Kecamatan Cikalong dengan ketinggian hanya 25 meter dari permukaan laut. Untuk lebih jelasnya, karakteristik ketinggian Kabupaten Tasikmalaya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Karakteristik Ketinggian Wilayah Kabupaten Tasikmalaya No. Ketinggian m dpl Proporsi Sebaran Wilayah 1. 000-100 5,80 Pantai Cipatujah, Cikalong, dan bagian tengah dan utara 2. 101-200 7,25 Pantai Cipatujah, Cikalong, dan bagian tengah dan utara 3. 201-500 53,64 Bagian tengah dan selatan 4. 501-700 15,26 Sedikit bagian utara dan selatan 5. 701-1000 11,82 Sedikit bagian tengah dan utara 6. 1001-2000 6,23 Sedikit bagian tengah dan utara Sumber : Bappeda Tasikmalaya, diolah

3.2. Administrasi dan Pemerintahan

Kabupaten Tasikmalaya mengalami perkembangan. Pada Tahun 2001 terdiri dari 39 kecamatan dan 345 desa, sedangkan pada Tahun 2007 jumlah desa berkembang menjadi 351 desa. Dalam rangka memudahkan mengatur pembangunan Kabupaten Tasikmalaya dengan keseluruhan luas wilayah 268.090 ha, maka dilakukan pembagian wilayah menjadi enam satuan wilayah pembangunan SWP. 20 Tabel 6 . Daftar Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Tasikmalaya 2007 No SWP Kecamatan Luas daerah Jumlah Desa 1. SWP I Ciawi 4.223 11 Kadipaten 4.356 6 Pagerageung 6.376 10 Sukahening 2.603 7 Rajapolah 1.491 8 Jamanis 1.547 8 Sukaresik 1.709 8 Sukaratu 3.235 8 Cisayong 4.610 13 2. SWP II Singaparna 2.168 10 Padakembang 3.015 5 Tanjungjaya 3.637 7 Sukarame 1.722 6 Leuwisari 4.628 7 Cigalontang 11.913 16 Sariwangi 3.917 8 Mangunreja 2.832 6 Sukaraja 4.314 8 Salawu 6.823 12 3. SWP III Taraju 5.552 9 Puspahiang 5.155 8 Bojonggambir 22.784 10 Sodonghilir 9.711 12 4. SWP IV Manonjaya 4.290 12 Gunungtanjung 3.820 7 Cineam 7.720 10 Karangjaya 4.834 4 Salopa 10.923 9 Jatiwaras 7.964 11 5. SWP V Karangnunggal 13.628 14 Cibalong 6.446 6 Bojongasih 4.336 6 Parungponteng 4.102 8 Cipatujah 22.306 15 Bantarkalong 6.701 8 Culamega 6.198 5 6. SWP VI Cikatomas 13.263 9 Pancatengah 19.905 11 Cikalong 13.372 13 Kabupaten Tasikmalaya 268.090 351 Sumber: BPS Kabupaten Tasikmalaya,2007 21 3.3.Keadaan Hidrologi dan Iklim Kondisi hidrologi Kabupaten Tasikmalaya dibagi menjadi air permukaan dan air tanah. Air permukaan yang dimaksud adalah air yang mengalir dan muncul di permukaan sseperti mata air, kawah dan sungai, sedangkan air tanah pada umumnya berupaair tanah bebas yang seringkali digunakan oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Secara geografis, wilayah Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah siklus air, dekat dengan pemukaan laut dan pegunungan beriklim tropis.Pesediaan air relatif merata sepanjang tahun dan secara kuantitatif relatif dapat mencukupi jumlah kebutuhan. Secara umum kebutuhan air masih dapat dipenuhi, walaupun di beberapa tempat sudah menunjukkan adanya kesulitan air terutama pada musim kemarau. Kabupaten Tasikmalaya dilalui oleh sungai besar seperti Ciwulan, Citanduy, Cikunten, Cimawate, Cupatujah, Cipalu, dan Cilangka. Secara keseluruhan, konsumsi air di Kabupaten Tasikmalaya adalah 1.971,90 juta meter kubik. Penggunaan atau konsumsi air terbesar untuk proses produksi di sektor pertanian hingga mencapai 1.281,70 juta meter kubik dengan komposisi 65 persen total konsumsi air. Penggunaan kedua adalah konsumsi rumah tangga untuk air minum, mandi, cuci, dan kakus yaitu 394,40 juta meter kubik dengan komposisi 20 persen, Industri menyerap 10 persen dan sisanya untuk penggunaan lain-lain sebesar 5 persen. Hasil pengukuran curah hujan di Kabupaten Tasikmalaya oleh instansi terkait dirasakan kurang bermanfaat untuk keseluruhan daerah. Hal ini disebabkan peralatan pengukuran curah hujan di beberapa kecamatan sudah banyak yang rusak. Diantara peralatan tersebut yang masih baik hanya di 8 stasiun pengukuran yang terdapat di Kecamatan Karangnunggal, Cikatomas, Pancatengah, Bantarkalong, Taraju, Rajapolah, Salopa, dan Pagerageung. 22 Tabel 7. Jumlah Hari Hujan Dan Rata-rata Curah Hujan Per Bulan Tahun 2006 No SWP Jumlah Hari Hujan Curah hujan Jumlah Rata-ratabln 1. SWP I 33 538,00 538,00 2. SWP II - - - 3. SWP III 41 782,50 391,30 4. SWP IV 25 391,00 130,30 5. SWP V 56 2.675,00 668,70 6. SWP VI 143 3.001,00 500,20 Kabupaten Tasikmalaya 37 923,40 278,60 Sumber: BPS Kabupaten Tsikmalaya, 2007

3.4. Jumlah Penduduk dan Mata Pencahariannya

Jumlah penduduk Kabupaten Tasikmalaya pada Tahun 2007 adalah 1.668.581 orang yang terdiri dari 833.018 orang penduduk laki-laki dan 835.563 penduduk perempuan. Dengan demikian, angka sex ratio sebesar 99,77 persen, sedangkan kepadatan penduduk mencapai 651 orang per kilometer persegi. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Rajapolah yaitu 2.204 orang per kilometer persegi, sedangkan terendah berada di Kecamatan Pancatengah sebesar 210 orang per kilometer persegi. Laju pertumbuhan penduduk LPP Kabupaten Tasikmalaya setiap tahunnya menunjukkan kecenderungan menurun. Pada Tahun 2006, LPP mencapai 1,01 persen, sedangkan pada Tahun 2005 yaitu sebesar 1,85 persen. Tabel 8. Jumlah Penduduk Kabupaten Tasikmalaya No. Satuan Wilayah Pengembangan SWP Jumlah Penduduk 1. SWP I 378.916 2. SWP II 452.154 3. SWP III 173.074 4. SWP IV 232.439 5. SWP V 283.972 6. SWP VI 148.066 Total 1.668.621 Sumber : BPS kabupaten Tasikmalaya, 2007 23 Mata pencaharian penduduk Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh lapangan kerja di sektor pertanian yang mencapai 46,53 persen. Kedua terbesar adalah lapangan kerja disektor perdagangan mencapai 25,20 persen. Dengan demikian, dapat dikatakan penduduk Kabupaten Tasikmalaya berifat agraris. Hal ini merupakan peluang untuk dapat mengembangkan kegiatan pertanian dalam rangka mendukung perekonomian masyarakatnya. Tabel 9. Mata Pencaharian Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2007 No. Lapangan usaha Jumlah Orang Persentase 1. Pertanian 329.846 46,2 2. Pertambangan 3.254 0,46 3. Industri pengolahan 75.177 10,60 4. Listrik, gas dan Air 540 0,08 5. Bangunan 32.715 4,61 6. Perdagangan 178.665 25,20 7. Angkutan 42.108 5,94 8. Keuangan 4.789 0,68 9. Jasa Kemasyarakatan 41.637 5,87 10. Lainnya 271 0,04 Jumlah 709.002 100 Sumber : BPS kabupaten Tasikmalaya, 2007

3.5. Jenis Tanah dan Penggunaan Lahan di Kabupaten Tasikmalaya

Secara regional, kondisi geologi daerah Tasikmalaya didominasi oleh batuan vulkanik, batuan intrusi, serta batuan dasar lainnya, termasuk diantaranya adalah batuan sedimen. Proses pembentukan batuan wilayah Tasikmalaya merupakan bagian dari pembentuka batuan pegunungan selatan Jawa Barat yang membentangdari barat ke timur, mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Pulau Nusa Kambangan. Pegunungan Jawa Barat selatan ini merupakan rangkaian gunung api tua yang sudah tidak aktif lagi.

Dokumen yang terkait

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk

15 138 127

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Petani Terhadap Luas Tanam Bawang Merah Di Kabupaten Dairi

3 48 108

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Perkembangan Teknologi Budidaya Padi Sawah Yang Diterapkan Petani Untuk 5 Tahun Terakhir SertaDampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Petani di DesaLubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 50 146

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Dampak Pelaksanaan Kaderisasi Serikat Petani Indonesia (Spi) Basis Simpang Kopas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani Di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

0 39 191

TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati)

6 54 104

Telaah Sosial dan Ekonomi Petani Padi Organik

0 9 90

(ABSTRAK) TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati).

0 0 2

AGROINDUSTRIALISASI PADI SAWAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL (KAJIAN ATAS BUDIDAYA PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA DAN KABUPATEN BANDUNG)

0 0 9