Prospek PROSPEK DAN STARTEGI PENGEMBANGAN

106 memiliki khas dan keunggulan dibanding beras konvensional. Potensi pasar beras organik di luar negeri adalah potensi yang cukup prospektif. Di Singapura misalnya, lebih dari 50 ribu konsumen di negara itu membelanjakan lima juta dolar Amerika Serikat AS untuk membeli produk organik, segar maupun olahan. Sebagian besar produk organik organik di negeri singa ini diimpor dari Australia dan Selandia Baru, sementara produk olahan diimpor dari Amerika Serikat. Karena faktor jarak dan perkembangan program sertifikasi, Thailand, Malaysia dan Indonesia menjadi pemasok alternatif produk organik di masa depan. Salah satu produk organik yang saat ini banyak diminati adalah beras organik, terutama dari restoran-restoran rumah makan yang bernuansa Jepang. Satu outlet di Singapura memerlukan 500 Kg bulan, sedangkan jumlah outlet tersebut mencapai ratusan. Gross National Product GNP Singapura yang mencapai USD 95,5 miliar membuat negeri ini menjadi pasar organik yang menjanjikan. Selain itu, banyak komunitas ekspatriat yang membeli produk organik secara reguler. Sedangkan kelompok konsumen lainnya membeli produk organik karena alasan kesehatan. Permintaan beras organik dunia meningkat 20 persen per tahun, oleh karena itu, pengembangan budidaya pertanian padi organik perlu diprioritaskan, sehingga di masa depan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Kondisi tersebut merupakan suatu prospek yang cukup menjanjikan bagi pengembangan pertanian padi SRI di Kabupaten Tasikmalaya. Permintaan pasar yang cukup tinggi merupakan salah satu syarat utama untuk pengembangan padi SRI.

8.2. Strategi Pengembangan

Pengembangan SRI secara makro ke depannya lebih kepada pemenuhan tuntutan kebutuhan manusia akan kesediaan lahan, air dan lingkungan serta bahan pangan bebas kimia. Beras organik sebgai produk usahatani padi dengan pola SRI telah mendapatkan harga pasar yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis 107 beras lainnya, sekalipun jumlah konsumennya masih terbatas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat petani untuk menerapkan SRI. Untuk pengembangan SRI di Kabupaten Tasikmalaya diperlukan strategi yang tepat sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal dan dapat dirasakan secara langsung baik oleh petani pada khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Adapun strategi pengembangan SRI di Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan kajian yang telah dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut : 1. Mendorong pola kerjasama pembinaan yang dilakukan secara intensif dan berkesinambungan melalui kelembagaan informal seperti misalnya kelompok tani; 2. Melakukan penyebaran SRI melalui alumni pelatihan SLPHT di setiap Kecamatan sehingga penyebaran pola SRI dapat lebih cepat; 3. Menumbuhkan kelembagaan jasa tanam SRI serta jasa usaha pengolahan sampah dan kompos menjadi pupuk organik; 4. Mengembangkan system informasi terpadu untuk mempermudah penyebaran informasi tentang keberhasilan peningkatan produksi dan dan produktivitas dibandingkan dengan cara konvensional; 5. Pengembangan konsep integrasi ternak dan tanaman sehingga petani tidak akan kekurangan bahan baku pupuk organik; 6. Meningkatkan akses petani terhadapsumberdaya, modal, teknologi dan pasar; 7. Mendorong partisipasi aktif seluruh stakeholder; 8. Pemberdayaan petani dan masyarakat; 9. Pengembangan mekanisme sertifikasi padi yang mudah dimengerti oleh petani. 10. pengembangan kelembagaan kelembagaan produksi dan penanganan pascapanen, irigasi, koperasi, lumbung pangan desa, keuangan dan penyuluhan. Pengembangan pertanian berwawasan lingkungan di Kabupaten Tasikmalaya mempunyai sasaran untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan, kapasitas, kemandirian dan akses masyarakat pertanian dalam pembangunan berkelanjutan. Langkah-langkah yang

Dokumen yang terkait

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk

15 138 127

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Petani Terhadap Luas Tanam Bawang Merah Di Kabupaten Dairi

3 48 108

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Perkembangan Teknologi Budidaya Padi Sawah Yang Diterapkan Petani Untuk 5 Tahun Terakhir SertaDampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Petani di DesaLubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 50 146

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Dampak Pelaksanaan Kaderisasi Serikat Petani Indonesia (Spi) Basis Simpang Kopas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani Di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

0 39 191

TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati)

6 54 104

Telaah Sosial dan Ekonomi Petani Padi Organik

0 9 90

(ABSTRAK) TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati).

0 0 2

AGROINDUSTRIALISASI PADI SAWAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL (KAJIAN ATAS BUDIDAYA PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA DAN KABUPATEN BANDUNG)

0 0 9