Tujuan Penelitian Sasaran PENDAHULUAN

4 2 Mengetahui aspek sosial, ekonomi dan teknis budidaya padi SRI dengan budidaya padi konvensional yang dilaksanakan oleh petani di Kabupaten Tasikmalaya. 3 Tersusunnya arahan pola pengembangan SRI aspek sosial, ekonomi dan teknis di Kabupaten Tasikmalaya.

1.4. Keluaran

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan arahan dan kebijakan dalam pengembangan budidaya padi SRI sebagai bentuk kelembagaan yang menunjang sistem inovasi dan pengembangan teknologi dalam memajukan komoditas unggulan daerah yang sampai saat ini belum tersentuh oleh lembaga litbang dan penyuluhan yang merupakan sektor publik pelayanan masyarakat. Secara lebih spesifik keluaran jangka panjang dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai keluaran diperolehnya gambaran lengkap tentang pelaksanaan budidaya padi SRI, hambatan, dan kemungkinan dampak sosial ekonominya sebagai bahan masukan bagi perbaikan secara teknis maupun rekayasa sistem kelembagaan petani untuk mendukungpenerapan budidaya padi SRI secara meluas di Kabupaten Tasikmalaya 2. Dari hasil evaluasi kemudian disusun perumusan Arahan dan Kebijakan Pengembangan Padi SRI sebagai komoditas bernilai tinggi unggulan daerah yang pada akhirnya diharapkan akan menunjang upaya peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dengan mengambil lokasi di Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini akan memfokuskan pada upaya untuk mengevaluasi budidaya padi SRI yang dilakukan oleh masyarakat selama 2 tahun terakhir. Sebagai langkah pertama untuk bisa mengevaluasi pelaksanaan budidaya padi SRI adalah dengan observasi menggali kondisi lokal spesifik lingkungan agro- ekologis pada sawah petani yang menerapkan budidaya padi SRI di Kabupaten 5 Tasikmalaya. Dari hasil pelaksanaan kegiatan survey dengan pendekatan wawancara menggunakan daftar pertanyaan terstruktur kuesioner diperoleh informasi berupa gambaran realistis kondisi lapangan yang merupakan hasil dari sebuah bentuk intervensi baik sukses maupun kekurangberhasilan. Guna memperoleh informasi yang bersifat umum mengenai kondisi wilayah dan kegiatan program budidaya padi metode SRI dalam skala luas dilakukan penggalian informasi menggunakan FGD Focus Group Discussion. Untuk lebih mempertajam analisis yang dilakukan, perbandingan kondisi faktual akan dibandingkan dengan kondisi normatif didasarkan pada kerangka acuan teoritis terkini mengenai sistem budidaya padi SRI dengan budidaya padi konvensional. Untuk menciptakan arah dan kebijakan pengembangan padi SRI akan dikembangkan strategi pemodelan yang didasarkan pada kerangka normatif teori yang menjadi rujukan, kemudian di konfirmasi dan didiskusikan dengan para pelaku stakeholder secara partisipatif melalui pendekatan PRA Paticipatory Rural Appraisal di tingkat kabupaten.

1.6. Tinjuan Pustaka dan Kerangka Logis

Padi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia akan tetap menduduki posisi strategis dalam pembangunan sosial, ekonomi dan politik di Indonesia, karena itu pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktifitas padi bagi terciptanya ketahanan pangan. Salah satu strategi yang ditempuh oleh pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, khususnya beras adalah program intensifikasi. Secara historis-empiris intensifikasi padi yang telah dioperasikan sejak tahun 1970-a melalui gerakan revolusi hijau telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan. Kebehasilan yang dicapai revolusi hijau mengantarkan Indonesia mencapai swasembada beras Tahun 1985 dan meraih produksi yang tinggi di Tahun 1998-2001, program intensifikasi yang tidak terkendali juga memunculkan permasalahan baru. Menurut Agus Andoko 2008, permasalahan lingkungan yang muncul sebagai dampak revolusi hijau diantaranya : 1 kemajuan teknologi

Dokumen yang terkait

Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani Pasca Peralihan Jenis Tanaman Dari Kopi ke Jeruk

15 138 127

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Petani Terhadap Luas Tanam Bawang Merah Di Kabupaten Dairi

3 48 108

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Perkembangan Teknologi Budidaya Padi Sawah Yang Diterapkan Petani Untuk 5 Tahun Terakhir SertaDampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Petani di DesaLubuk Bayas Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai

1 50 146

Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Adopsi Petani Padi Sawah Dalam Metode SLPTT (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu) (Studi kasus : Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang)

3 58 57

Dampak Pelaksanaan Kaderisasi Serikat Petani Indonesia (Spi) Basis Simpang Kopas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Tani Di Desa Huta Padang Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan

0 39 191

TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati)

6 54 104

Telaah Sosial dan Ekonomi Petani Padi Organik

0 9 90

(ABSTRAK) TEMPAT HIBURAN KARAOKE DI KABUPATEN PATI (Kajian Terhadap Dampak Sosial Ekonomi Bagi Masyarakat Kabupaten Pati).

0 0 2

AGROINDUSTRIALISASI PADI SAWAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL (KAJIAN ATAS BUDIDAYA PADI DI KABUPATEN TASIKMALAYA DAN KABUPATEN BANDUNG)

0 0 9