Wayang Klithik Wayang Gedog

2.3.4.1 Wayang Klithik

Wayang Klithik mempunyai bentuk dan bahan khusus. Ben- tuknya menyerupai wayang kulit, yakni terdiri dari dua dimensi, de- ngan bahan yang terbuat dari kayu meskipun tidak sama dengan wa- yang Golek yang bentuknya tiga dimensi. Wayang Klithik tidak me- makai gapit seperti wayang kulit sebab gapit-nya sekaligus meru- pakan lanjutan dari badan wayang yang terbuat dari kayu itu, dan berbentuk kayu pipih. Menurut sejarahnya wayang Klithik terbuat seluruhnya dari kayu, namun karena berat selalu mendapat kesukaran untuk dimain- kan, akhirnya wayang tersebut mengalami sedikit perubahan, yakni dengan dibuatnya tangan wayang dari kulit. Seperti halnya dengan pembuatan pada wayang Golek, wayang Klithik tersebut juga diukir dan disungging. Pergelaran wayang Klithik tidak menggunakan layar atau kelir, sehingga penonton dapat langsung melihat wajah sang dalang, tetapi pernah pula menggunakan kelir yang dibagian tengah terpak- sa dilubangi selebar arena pergelaran. Sebagai tempat menancap- kan wayang-wayang tersebut, maka dalam pergelaran wayang Kli- thik dipakainya kayu atau bambu tempat untuk menancapkan wa- yang slanggan, yang diberi lubang sebesar tangkai wayang terse- but. Gamelan yang perlu disediakan untuk pergelaran wayang Klithik lebih sederhana, yaitu saron, kendang, kethuk-kenong, dan kempul barang tanpa menggunakan gong, karena kempul berfungsi sebagai gong. Untuk lampu penerang digunakannya blencong dengan mi- nyak kelapa sebagai bahan bakarnya, namun dewasa ini sudah se- ring digunakan lampu petromak atau lampu listrik. Wayang Klithik menggunakan Babad Pajajaran dari kisah Ciungwanara sampai Majapahit. Keseluruhannya ada dua belas la- kon dan lakon yang paling populer adalah lakon Damarwulan Nge- nger sampai gugurnya Minakjingga. Motif dan bentuk wayang Klithik serupa dengan bentuk wayang kulit Gedog, sedangkan yang ber- motif wayang kulit purwa lazim disebut wayang Krucil, yang dalam pergelarannya mengambil cerita Ramayana dan Mahabharata. Di unduh dari : Bukupaket.com Gambar 1.16 Wayang Klitik Adegan Raden Damarwulan beserta abdi panakawan Sabdapalon dan Nayagenggong

2.3.4.2 Langendriyan