4.2.9 Silsilah Para Dewa
Seperti halnya dengan dewa-dewa Yunani kuno, maka para dewa yang ada dalam pewayanganpun merupakan insan Tuhan
yang serupa dengan manusia. Perbedaannya hanya kedudukan dan harkatnya baik secara lahiriah maupun sebagai rohaniah lebih tinggi
daripada manusia.
Tempat kelahiran dewa dan kelahiran cerita Ramayana dan Mahabharata adalah di India. Sedangka di Indonesia kedua cerita
tersebut bersumberkan kepada para Sang Hyang yang pernah dipu- ja dan disembah masyarakat Jawa pada zaman Mithos Kuna.
Pada masa pemerintahan Kediri di Jawa Timur, antara ta- hun 900 hingga tahun 1045, tokoh Sang Hyang tersebut diabadikan
lagi dalam cerita pewayangan, bahkan tercantum pula dalam kitab kesusasteraan pedalangan, sedangkan harkat derajatnya berada di
atas para Batara dari India.
Mungkin akan berlainan pandangan bagi dewa-dewa India dan para Batara di Indonesia, karena dengan sebutan dewa bagi Ba-
tara Guru dan Batara-Batara lainnya, kiranya kurang tepat. Oleh se- bab itu bagi dunia pewayangan kita, akan lebih tepat kiranya, bila se-
butan bagi para dewa itu disebut Batara, misalnya Batara Guru, Ba- tara Brama, dan lain sebagainya.
Sesuai dengan Kitab Pustaka Raja Purwa yang di susun oleh R.Ng. Ronggowarsito, maka para dewa dari India berada di ba-
wah para Sang Hyang, baik dalam susunan kekeluargaan maupun dalam kedudukannya. Hal tersebut mungkin karena adanya perge-
seran dan perubahan zaman, di mana perubahan kepercayaan se- ring terjadi, umpamanya dari Mithos Kuna ke Mithos Hindu, dari Mi-
thos Hindu ke Mithos Islam. Gambar 3.25 Batara Narada
Di unduh dari : Bukupaket.com
Di samping perubahan kebudayan akibat perubahan keper- cayaan tersebut, mempengaruhi pula akan kehidupan sosial masya-
rakat Jawa dan mempengaruhi pula akan ketatanegaraan. Namun yang tetap utuh dalam perubahan zaman tersebut adalah penga-
gungan masyarakat terhadap rajanya yang berkepercayaan bahwa raja-raja yang memerintah tanah Jawa adalah keturunan para Pan-
dawa, artinya bahwa para raja di tanah Jawa adalah keturunan para Sang Hyang.
Munculnya seorang tokoh Sang Hyang yang kita kenal se- karang dengan nama Semar, yang tersurat dalam beberapa kitab
yang diterbitkan pada zaman kebudayaan Jawa-Hindu. Kitab terse- but seperti kitab Sudamala, kitab Gathotkacasraya dan cerita-cerita
Panji. Kitab-kitab tersebut merupakan pembuka jalan bagi pengena- lan kembali tokoh-tokoh Sang Hyang, di antaranya Semar yang da-
lam cerita Pewayangan sebelumnya dikenal sebagai jodek Santa, Smarasanta. Kemudian nama-nama Jodek Santa, Smarasanta di-
abadikan dalam cerita Ramayana dan Mahabharata dan dipuja ma- syarakat sebagai leluhurnya, karena tingkah laku Semar melam-
bangkan kemasyarakatan yang abadi.
Tokoh yang memegang peranan utama dan hampir pada setiap lakon ditampilkan ialah tokoh Semar yang juga disebut Sang
Hyang Ismaya. Keistimewaan Semar ini adalah dalam bentuk badan- nya dan silsilahnya yang sampai kini masih menjadi teka-teki bagi
rakyat Indonesia, siapakah sebenarnya Semar itu. Karena sifatnya yang samar-samar itulah, maka bentuk Semar dibedakan dengan
wayang lainnya. Kita ketahui bahwa Semar putra Sang Hyang Tung- gal, saudara tua Sang Manikmaya atau Batara Guru.
Adapun tugas Semar dalam dunia mercapada ini, ialah mengayomi dan mengiringi para satriya yang jujur, adil-paramarta. Di
Mahabharata, Semar digambarkan oleh para Pandawa dalam menu- naikan tugas hidupnya.
Gambar 3.26 Semar
Di unduh dari : Bukupaket.com
Silsilah Para Dewa Sanghyang Wenang Dewi Sahoti
Hyang Tunggal Hyang Wening Batara Anantadewa Dewi Sati Hyang Punggung Hyang Ismaya Hyang Manikmaya Dewi Uma
Dewi Kanastren Dewi Superti Anantara
Batara Ramaprawa Resi Ramayadi Resi Harmaya Resi Anggajali
Sumber: Buku Pengetahuan Pedalangan 2, hal 66, Departemen P K, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, 1983.
1. Batara Sambu 2. Batara
Brahma 3. Batara
Indra 4. Batara
Bayu 5. Batara
Wisnu 6. Batara
Kala 7. Batara
Cakra 8. Batara
Mahadewa 9. Batara
Asmara 1. Batara
BasuKita 2. Btr.
Anantadewa 3. Btr.
Nagatatmala 4. Batara
Basundara 5. Batara
Basuwati 6. Btr.
Rukmawati 7. Dewi
Nagagini 8. Batara
Nagapasa 1. Batara Wungkuan
2. Batara Siwah
3. Batara Wrahaspati
4. Batara Yamadipati
5. Batara Surya
6. Batara Candra
7. Batara Kuwera
8. Batara Temburu
9. Batara Kamajaya
10. Batara Darmastuti
Di unduh dari : Bukupaket.com
4.2.10 Silsilah Resaseputra