3.3.8.5 Bomakawya
Kitab ini berisi cerita peperangan antara Sri Kresna mela- wan sang Boma. Demikianlah cerita peperangan tersebut.
Kehadiran Batara Narada di negara Dwarawati minta tolong kepada Sri Kresna agar membunuh para bala raksasa anak buah
prajurit sang Boma, yang sedang mengepung ke Inderaan. Samba putera Sri Kresna diperintahkan untuk berangkat mendahului bersa-
ma-sama beberapa tentaranya. Sampai di kaki gunung Himalaya, bertempurlah mereka melawan raksasa-raksasa dan musnahlah se-
mua bala raksasa.
Dengan berakhirnya perang itu Raden Samba melihat se- buah pertapaan rusak dan sepi, hanya ada seorang jejanggan ber-
nama Puthut Gunadewa. Di situlah Raden Samba menanyakan ba- gaimana riwayat pertapaan itu. Sang Gunadewa kemudian menceri-
takannya, bahwa tempat itu adalah bekas pertapaan Sang Dharma- dewa putera Batara Wisnu.
Sesudah sang Dharmadewa wafat, maka permaisurinya menjadi tapa-tapi di pertapaan tersebut. Tetapi tidak lama kemudian,
permaisuri yang bernama Yadnawati itu meninggal. Terakhir perta- paan ini ditempati oleh seorang pendeta gurunya Gunadewa berna-
ma Pendeta Wismamitra.
Mendengar cerita si jejanggan Gunadewa, maka terlintas- lah kembali dalam ingatan Raden Samba bahwa Dharmadewa pute-
ra Wisnu itu adalah dirinya sendiri. Ia sekarang sangat rindu kepada Yadnawati.
Sementara kerinduan Raden Samba terhadap Yadnawati ti- dak terbendung, datanglah Batari Titlotama yang mengatakan bahwa
Yadnawati menitis pada puteri raja dari utara nagara dan namanya tetap Yadnawati. Tetapi karena kerajaan diserang oleh seorang raja
raksasa prabu Boma, ayah ibunya meninggal. Kini sang puteri dipeli- hara sang Boma.
Raden Samba diantar oleh Batari Titlotama, dengan diam- diam menemui sang Yadnawati. Di situ pula Samba berhadapan de-
ngan bala raksasa penjaga. Samba mampu mengalahkan para pen- jaga dan matilah penjaga itu. Tetapi Yadnawati telah dibawa oleh
Boma ke negaranya yang lain di Projatisa.
Batara Narada datang memberitahukan agar Raden Samba kembali ke Dwarawati, sebab di situ bahaya mengancamnya. Cepat-
cepat Raden Samba ke Dwarawati tetapi tak bisa bertemu kekasih- nya sang Yadnawati. Gandrung tak terelakkan hingga sakit. Kresna
ayahnya marah, Boma dibunuhnya. Raden Samba sembuh dan lalu dipertemukan dengan Yadnawati, bermadu asmara. Buku ini penga-
rangnya tidak jelas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
3.3.8.6 Sutasoma