Wayang Sabrangan 1704 Wayang Rama 1788 Wayang Kaper Wayang Tasripin

Gambar 1.10 Wayang Golek Cirebon atau Wayang Cepak

2.3.2.12 Wayang Sabrangan 1704

Paku Buwono I 1704 – 1719 membuat wayang Sabrangan atau tokoh dari daerah seberang dengan pemakaian baju pada ta- hun 1703 1625 Caka, dengan sengkalan: buta nembah ratu tung- gal. Wayang tersebut merupakan salah satu jenis dari wayang pur- wa di samping jenis wayang raksasa raseksa dan kera kethek.

2.3.2.13 Wayang Rama 1788

Paku Buwono IV 1788 – 1820 membuat wayang Rama yang khusus diciptakan untuk mempergelarkan cerita-cerita dari ki- tab Ramayana. Dalam wayang tersebut terdapat banyak wayang- wayang kera dan raksasa, yang dibuat pada tahun1815 1737 Caka, dengan sengkalan: swareng pawaka giri raja. Di unduh dari : Bukupaket.com

2.3.2.14 Wayang Kaper

Wayang kaper adalah wayang yang ukurannya lebih kecil di banding wayang Kidang Kencana. Wayang ini pada umumya diguna- kan untuk permainan anak-anak yang mempunyai bakat mendalang. Yang membuat wayang kaper tersebut umumnya orang kaya atau kaum bangsawan untuk menghibur diri dan untuk permainan anak cucu mereka. Wayang tersebut disebut kaper karena kecil bentuk- nya, kalau dimainkan sabetan tidak begitu lincah dan hanya nampak menggelepar-gelepar saja. Bilamana kena cahaya lampu, geleparan- geleparan itu bagaikan kupu-kupu kecil yang terbang dekat lampu di malam hari. Pementasan wayang kaper tersebut menggunakan kelir dan blencong yang biasa dilakukan dalang anak anak bocah de- ngan mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabharata. Se- perti halnya wayang kulit Purwa lainnya, wayang Kaper tersebut di- buat dari kulit yang ditatah dan disungging pula.

2.3.2.15 Wayang Tasripin

Tasripin almarhum seorang saudagar kaya yaitu pedagang kulit di Semarang, Jawa Tengah. Tasripin membuat wayang kulit ga- ya Yogyakarta dicampur gaya Pesisiran dengan ukuran luar biasa besarnya. Dibuat wayang tokoh Arjuna sebesar tokoh Kumbakarna, wayang terbesar dan tertinggi dari wayang pedalangan, sedangkan wayang-wayang lainnyapun ikut membesar dan sebanding dengan wayang Arjuna tadi. Wayang-wayang sebesar itu tidak mungkin untuk dipentas- kan karena terlalu besar dan berat serta tidak ada seorang dalang- pun yang mampu memainkannya. Wayang-wayang tersebut dilapisi kertas emas diprada, ditatah serta disungging, dan hanya untuk pa- meran belaka yang kemudian disebut wayang Tasripin.

2.3.2.16 Wayang Kulit Betawi atau Wayang Tambun.