Pedoman Observasi Instrumen Penelitian

posttest . Tes tersebut digunakan untuk mengetahui kualitas alat peraga sebagai produk yang telah dikembangkan. Berikut merupakan kisi-kisi soal yang disajikan dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Kisi-Kisi Soal Tes Uji Empiris Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Nomor Item 3.3 Mengenal kesamaan dua ekspresi menggunakan benda konkret, simbol atau penjumlahan pengurangan bilangan hingga satu angka. Persamaan matematika 1. Menentukan suku yang belum diketahui dari kalimat metematika yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan. 21, 22, 23, 24 4.5 Memecahkan masalah nyata secara efektif yang berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, waktu, berat, panjang, berat benda dan uang, selanjutnya memeriksa kebenaran jawaban. Penjumlahan 2. Melakukan penjumlahan dua angka tanpa teknik menyimpan. 1, 2, 3, 4, 5 3. Melakukan penjumlahan dua angka dengan teknik menyimpan. 6, 7, 8, 9, 10 4. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan operasi hitung penjumlahan. 25, 26, 27 Pengurangan 5. Melakukan pengurangan dua angka tanpa teknik meminjam. 11, 12, 13, 14, 15 6. Melakukan pengurangan dua angka dengan teknik meminjam. 16, 17, 18, 19, 20 7. Menyelesaikan masalah berkaitan dengan operasi hitung pengurangan. 28, 29, 30 Tujuh indikator tersebut selanjutnya dikembangkan oleh peneliti menjadi 30 soal penjumlahan dan pengurangan yang digunakan untuk uji empiris. Masing- masing pemetaan indikator dapat dilihat pada tabel 3.9. Instrumen tes yang telah dibuat selanjutnya divalidasi oleh beberapa pakar seperti ahli pembelajaran matematika dan guru kelas II. Validitas merupakan derajad sejauh mana suatu tes mengukur apa yang ingin diukur Borg dan Gall dalam Purwanto, 2009:114. Validitas dilakukan untuk menguji ketepatan dan kecermatan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengukuran Azwar, 2012:5. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau hal yang diukur Sukmadinata, 2007:228. Uji validitas pada instrumen tes sebelum digunakan meliputi validitas isi dan konstruk. Validitas isi content validity berkaitan dengan kesesuaian antara isi instumen dengan kajian materi, sedangkan validitas konstruk construct validity berkaitan dengan kesesuaian aspek yang diukur berdasarkan kajian teori tertentu Sugiyono, 2014:176-182. Sebelum digunakan, instrumen tes divalidasi oleh beberapa ahli seperti ahli pembelajaran matematika dan guru. Hasil rerata skor yang diperoleh dari validasi tersebut sebesar 3,8 lihat tabel 4.34 halaman 147 yang termasuk dalam kategori sangat baik lihat tabel 3.2 halaman 74. Selanjutnya dari rerata tersebut juga dapat menunjukkan valid atau tidaknya instrumen tes yang akan digunakan. Instrumen dikatakan valid jika memperoleh rerata skor lebih besar dari 2,50 atau pada rentang skor 3 kategori baik yang berarti keseluruhan instrumen sudah layak digunakan namun perlu perbaikan. Sebaliknya, apabila rerata skor yang diperoleh lebih kecil dari 2,50, maka instrumen tersebut dapat dikatakan tidak valid. Selanjutnya, instrumen tes diujikan secara empiris kepada siswa kelas II di SD setara. Dari uji empiris tersebut akan mendapatkan beberapa data. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 16 for Windows dengan teknik korelasi product moment dari Carl Pearson. Hasil dari pengolahan