Tabel 3.11 Tabel Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Interval Skor
Kategori 3,25 X ≤ 4,00
Sangat Baik 2,50 X ≤ 3,25
Baik 1,75 X ≤ 2,50
Kurang 1,00 ≤ X ≤ 1,75
Sangat Kurang
Adapun aturan pemberian skor dan klasifikasi hasil penilaian adalah sebagai berikut.
a. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pernyataan atau aspek penilaian x
jumlah pilihan rentang skor b.
Skor akhir = jumlah skor yang diperolah : skor tertinggi ideal x jumlah kelas interval
c. Jumlah kelas inverval = skala hasil penilaian, yang berarti jika penilaian
menggunakan skala 4, maka hasil klasifikasi juga menjadi 4 kelas interval. d.
Penentuan jarak interval Ji diperoleh dengan rumus Ji = t-r Jk
Keterangan : t
= skor tertinggi dalam skala r
= skor terendah dalam skala Jk
= jumlah kelas Oleh karena itu, jika digunakan pada skala empat, maka:
Skor maksimal : 4
Skor minimal : 1
Jarak interval : 4-1 4 = 0,75
Analisis data kuantitatif kedua terdapat pada pengolahan hasil validasi pada teknik wawancara, observasi, dan kuesioner. Analisis tersebut dilakukan untuk
menghitung rerata skor yang diperoleh dari hasil validasi. Langkah-langkah yang digunakan diantaranya menghitung total skor dari penilaian yang telah dilakukan
dengan cara menjumlahkan masing-masing skor yang diperoleh pada masing- masing aspek, menghitung rerata skor dengan cara membagi total skor dengan
total aspek yang dinilai, mengkonversikan rerata hasil skor ke dalam kategorisasi data kuantitatif ke data kualitatif menurut Widoyoko yang tersaji dalam tabel 3.11
halaman 99. Analisis data kuantitatif selanjutnya terdapat pada teknik pengumpulan data
berupa tes. Analisis data yang dilakukan pada hasil pretest dan posttest. Analisis pertama yang dilakukan adalah menentukan skor pada masing-masing item
dengan menggunakan pedoman penskoran analitik. Pedoman penskoran analitik adalah skor yang digunakan untuk soal-soal dengan jawaban terurai dalam urutan
tertentu Mardapi, 2008:130. Pedoman tersebut berbentuk rentang skala 1-4
dengan kriteria sebagai berikut.
1 : seluruh langkah tidak tepat
2 : satu dari tiga langkah tepat
3 : dua dari tiga langkah tepat
4 : tiga dari empat langkah tepat
Selanjutnya, penskoran tersebut diolah menjadi nilai tes siswa. Berikut merupakan paparan langkah-langkah perhitungan soal pretest dan posttest
menurut Arifin, 2009:128.
1. Menetapkan rentang skor untuk setiap jawaban.
2. Memberikan skor pada setiap jawaban yang dilakukan sesuai dengan jawaban
yang diberikan oleh siswa. 3.
Menjumlahkan skor yang diperoleh dari setiap jawaban. 4.
Menghitung nilai pada setiap skor dengan rumus: Nilai tiap soal =
x bobot soal
Rumus 3.2 Nilai tiap Soal
5. Menghitung nilai akhir setiap siswa dengan rumus:
Nilai Akhir = x 100
Rumus 3.3 Nilai Akhir Selain itu, cara lain untuk menghitung adalah menjumlahkan semua nilai.
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan pada teknik pengumpulan data seperti kuesioner, wawancara, dan observasi. Data kualitatif dalam penelitian ini
diperoleh dari teknik pengumpulan data seperti kuesioner, observasi, dan wawancara. Adapun secara spesifik data tersebut diperoleh dari beberapa hasil
seperti hasil validasi kuesioner, observasi, dan wawancara, hasil kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa, hasil validasi produk alat peraga oleh ahli, hasil
observasi, dan hasil wawancara. Berikut merupakan pembahasan dari masing- masing teknik analisis data tersebut.
Analisis data kualitatif salah satunya dilakukan pada pengolahan hasil kuesioner. Analisis data tersebut dilakukan pada jawaban yang diperoleh dari hasil
kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah peneliti membuat kode-kode dan tema secara kualitatif,
kemudian menghitung berapa kali kode dan tema tersebut muncul dalam data teks, Selanjutnya, peneliti membandingkan dengan data kuantitatif yang ada
Creswell, 2012:328-329. Analisis data kedua yang dilakukan pada teknik wawancara dan observasi.
Wawancara dan observasi merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk mencari data berkaitan dengan ketersediaan dan penggunaan data serta
kesulitan belajar matematika. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara merupakan data kualitatif. Secara praktis, menurut Kristi Poerwandari dalam
Supratiknya, 2012:117 pengolahan data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Membaca transkrip wawancaraobservasi yang sudah disusun secara
berulang-ulang dan dengan pemahaman yang baik. b.
Menemukan kata kunci atau tema, dan hasilnya ditulis di kolom sebelah kanan.
c. Membuat catatan lain berisi interprertasi atau kesimpulan sementara.
d. Mengumpulkan kata kunci dan tema-tema dari daftar yang telah dibuat.
Setelah diolah dengan menggunakan tahapan tersebut, data kualitatif diolah dengan menggunakan teknik triangulasi data terutama pada data wawancara. Hal
ini dilakukan untuk melihat keterkaitan jawaban dari ketiga sumber tersebut. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan adopsi dari beberapa orang.
H. Jadwal Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dari tanggal 6 Juni hingga 6 Desember 2014.
103
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi uraian tentang penjelasan dari bab sebelumnya. Uraian tersebut terdiri dari hasil dan pembahasan.
A.
Hasil
Subbab ini berisi uraian tentang proses penelitian dari persiapan sampai pelaksanaan.
Uraian tersebut
meliputi potensi
masalah, perencanaan,
pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. 1.
Potensi Masalah a.
Identifikasi Masalah
Tahap awal penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti adalah mengidentifikasi permasalahan terkait dengan kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa. Peneliti mengkaji permasalahan tersebut dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi yang selanjutnya dikaji dengan menggunakan
triangulasi data.
1 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan yang dialami oleh siswa dalam pembelajaran matematika.
Kegiatan wawancara dilakukan kepada kepala sekolah, guru kelas II, dan 5 siswa kelas II SD BOPKRI Gondolayu. Sebelum dilakukan kegiatan wawancara,
instrumen wawancara divalidasi kepada beberapa ahli seperti ahli bahasa,