Jadwal Penelitian METODE PENELITIAN
104
pembelajaran matematika, dan guru SD setara. Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian instrumen yang digunakan
dengan teori yang ada. Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara dapat
dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara
Ahli Nomor Item
Total Rerata
1 2
3 4
5 6
Bahasa 4
4 4
4 2
4 22
3,67 Matematika
3 4
4 3
3 3
20 3,33
Guru 1 3
3 3
3 2
4 18
3,00 Guru 2
3 3
4 3
3 3
19 3,17
Rerata 19,75
3,29
Berdasarkan hasil validasi tersebut, didapatkan rerata skor sebesar 3,29. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara layak digunakan. Beberapa
ahli tersebut juga memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar yang disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara oleh Ahli
Ahli No. Item
1 2
3 4
5 6
Bahasa -
- -
- tidak ada
Guru 1 tingkat
menyinggung materi di
pedoman wawancara
- -
perhatikan penggunaan
huruf kapital Tidak ada
pedoman penskoran
Cukup baik
Guru 2 -
- -
- -
-
Beberapa komentar tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti dalam memperbaiki instrumen wawancara sebelum digunakan. Selanjutnya, pedoman
wawancara tersebut digunakan untuk mencari data tentang ketersediaan dan
105
penggunaan alat peraga dengan responden antara lain kepala sekolah, guru, dan siswa kelas II. Berikut akan dipaparkan hasil wawancara ketiga narasumber.
a Kepala Sekolah
Kegiatan wawancara pertama kali dilakukan kepada kepala SD BOPKRI Gondolayu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan alat
peraga matematika di SD BOPKRI Gondolayu. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 5 Juni 2014. Berikut merupakan hasil wawancara yang disajikan
pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah SD BOPKRI Gondolayu
Topik Pertanyaan Hasil Wawancara
Informasi berkaitan
dengan sekolah
Sekolah belum pernah mendapat kejuaraan terkait dengan pembelajran matematika,
namun hasil dari UN matematika, ada beberapa siswa yang mendapatkan 100.
Ketersediaan alat
peraga di
sekolah antara lain: a.
Alat peraga
matematika yang sudah ada di sekolah
b. Pengadaan
alat peraga
matematika di sekolah c.
Perawatan alat
peraga matematika di sekolah
1. Sekolah sudah menyediakan beberapa dupikat
alat peraga, namun ada guru yang kreatif membuat sendiri, bahkan ada yang guru lebih
kreatif mengajak siswa untuk ikut membuat alat peraga sebagai sarana pembelajaran.
2. Belum semua guru kreatif dalam pembuatan
atau penggunaan alat peraga, sehingga masih ada guru yang mengajar seadanya tanpa
menggunakan alat peraga.
Penggunaan alat
peraga matematika dalam pembelajaran
Guru punya metode tersendiri tentang cara menyampaikan materi disesuaikan dengan kondisi
kelas. Penelitian yang pernah dilakukan
di sekolah berkaitan dengan alat peraga.
Penelitian terkait dengan alat peraga pernah dilakukan di SD BOPKRI Gondolayu. Penelitian
dilakukan oleh Danik Puspita Sari dan Yovita Tira Vianita.
SD BOPKRI tertarik untuk dilatih dalam pembuatan alat peraga yang disampaikan salah
satu dosen PGSD.