mengikutsertakan peneliti dalam kegiatan dan hanya berperan mengamati Sukmadinata, 2007:220. Selain itu, peneliti pada jenispenelitian ini perlu
memiliki tujuan dari kegiatan pengamatan yang dilakukan. Tujuan tersebut selanjutnya dapat dijabarkan sebagai pedoman observasi. Penelitian ini
menggunakan teknik observasi untuk mengamati pembelajaran matematika beserta aktivitas pembelajarannya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan
siswa dan guru terkait dengan alat peraga pembelajaran matematika yang digunakan.
5. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan dasar dan pencapaian atau yang disebut prestasi Arikunto, 2006:223. Jenis tes yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tes uraian terbatas. Tes uraian terbatas merupakan bentuk tes uraian yang memberi batasan-batasan atau rambu-rambu tertentu kepada siswa
dalam menjawab soal tes Widoyoko, 2009:80. Hal ini berarti siswa hanya menjawab sesuai dengan batasan-batasan soal yang ada. Penggunaan jenis tes ini
dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa secara kompleks dan siswa tidak banyak kesempatan untuk berspekulasi atau beruntungan-untungan Widoyoko,
2009:84-85. Soal tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dengan indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tes dilakukan
sebanyak dua kali meliputi pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum pendampingan yang dilakukan di awal penelitian. Posttest dilakukan dilakukan di
akhir penelitian setelah siswa selesai mengikuti serangkaian pendampingan belajar menggunakan alat peraga untuk materi penjumlahan dn pengurangan.
Posttest bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah selesai mengikuti serangkaian pendampingan belajar menggunakan alat peraga papan penjumlahan
dan pengurangan yang dikembangkan oleh peneliti sebagai produk dalam penelitian ini.
Selain itu, tes uraian dikembangkan berdasarkan sembilan langkah pengembangan menurut Mardapi. Adapun kesembilan langkah tersebut adalah
menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes, menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal tes, memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes,
dan menafsirkan hasil tes Mardapi, 2008:88-97.
6. Triangulasi
Hasil data yang terkumpul dari kuesioner, wawancara, dan observasi, selanjutnya diolah menggunakan teknik triangulasi. Menurut Wiersma dalam
Sugiyono 2014: 372, “Triangulation is qualitative cross-validation, it assesses
the sufficiency of the data collection procedures ”. Hal tersebut dimaksudkan
bahwa, triangulasi adalah pengujian kualitatif untuk mengecek data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Selain itu dalam triangulasi, para penulis
menggunakan beragam sumber, metode, dan teori untuk menyediakan bukti penguat Creswell, 2014:349. Triangulasi tersebut digunakan pada saat
pengolahan data analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan merupakan bagian dari tahap pertama yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang ketersediaan
dan penggunaan alat peraga serta permasalahan terkait dengan pembelajaran matematika di kelas II. Oleh karena itu, teknik triangulasi ini digunakan untuk
mengecek data dari ketiga teknik pengumpulan data yang berbeda. Berikut