Pola Saluran Tataniaga III

71

6.1.3 Pola Saluran Tataniaga III

Pola saluran tataniaga III melibatkan dua lembaga tataniaga yaitu petani dan pedagang pengecer. Jenis saluran tataniaga ini hanya dilakukan oleh dua orang petani dari seluruh petani responden. Petani yang menggunakan saluran ini umumnya memiliki kendaraan sendiri yang digunakan untuk melakukan distribusi ke pedagang pengecer. Selain itu petani yang menggunakan saluran ini umumnya memiliki hubungan kekerabatan dengan pedagang pengecer. Dua petani yang menggunakan saluran ini masing-masing berasal dari Desa Sukatani dan Desa Cipendawa. Dua petani responden ini mendistribusikan wortel ke pedagang pengecer yang terletak di Pasar TU Bogor. Pendistribusian dilakukan sendiri oleh petani pada sore hari untuk kemudian diterima dan disortasi oleh pedagang pengecer sebelum dijual ke konsumen. Komoditas sayur yang dibawa petani tidak hanya terdiri dari satu macam komoditas saja, melainkan terdiri dari beberapa macam sayuran seperti tomat, brokoli, kol, lobak, daun bawang dan termasuk juga wortel. Pola saluran ini merupakan saluran terpendek dibanding dengan saluran- saluran lainnya. Alasan petani memilih menggunakan saluran tataniaga ini adalah karena keuntungan yang didapat lebih besar dibandingkan jika menjual melalui pedagang perantara seperti pedagang pengumpul kebun atau melalui pedagang besar. Saluran tataniaga ini dapat dilakukan oleh petani jika hasil panen yang dihasilkan memilki harga yang tinggi dan baik untuk setiap komoditas yang ditanam, dalam hal ini sampai dengan pengambilan sampel harga untuk komoditas wortel dipasar sedang stabil. Informasi pasar sampai ke petani dari pedagang pengecer. Pembayaran dilakukan pada pengiriman selanjutnya. Hal ini karena sudah terjalinnya saling percaya antara kedua belah pihak ditambah lagi dengan hubungan kekerabatan yang cukup erat. Contohnya salah satu petani responden mendistribusikan hasil panen kepada adik kandungnya di pasar di pasar TU Bogor selaku pedagang pengecer.

6.1.3.1 Fungsi Pertukaran pada Saluran Tataniaga III

Terdapat dua lembaga yang terlibat dan melakukan fungsi pertukaran yaitu petani dan pedagang pengecer. Fungsi pertukaran yang dilakukan petani dalam saluran tataniaga III berupa fungsi penjualan langsung kepada pedagang pengecer. 72 Petani dalam saluran tataniaga melakukan penjualan tanpa melalui perantara lain. Petani memanen kemudian menimbang sendiri kemudian membawa langsung ke pasar tujuan di Bogor. Fungsi pertukaran selanjutnya dilakukan pedagang pengecer. Fungsi pertukaran yang dilakukan bebrupa fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi pembelian dilakukan terkait dengan aktivitas pembelian sejumlah wortel dari petani dan fungsi penjualan terkait dengan aktivitas penjualan wortel kepada konsumen akhir. 6.1.3.2 Fungsi Fisik pada Saluran Tataniaga III Semua lembaga tataniaga melakukan fungsi fisik pada saluran tataniaga III. Petani melakukan fungsi fisik berupa pengangkutan termasuk pencucian serta pengemasan meskipun hanya pengemasan menggunakan karung atau plastik bening. Dalam saluran tataniaga ini, petani melakukan fungsi fisik sebelum melakukan penjualan kepada pedagang pedagang pengecer. pengangkutan biasa dilakukan menggunakan mobil pick-up. Pencucian dilakukan di tempat petani untuk selanjutnya kemas menggunakan karung dan dikirim ke pasar tujuan Pasar TU Bogor. Pedagang pengecer melakukan fungsi fisik berupa pengangkutan dan penyimpanan. Fungsi pengangkutan dilakukan pedagang pengecer dengan melakukan pengangkutan dari mobil ke tempat penjualan losskios tempat mereka berjualan sedangkan penyimpanan dilakukan jika masih adanya sisa wortel yang tidak terjual sehingga harus disimpan untuk dijual pada hari berikutnya.

6.1.3.3 Fungsi Fasilitas pada Saluran Tataniaga III

Fungsi fasilitas terdiri dari fungsi sortasi dan grading, fungsi penanggungan resiko, fungsi pembiayaan dan fungsi informasi pasar. Petani pada saluran tataniaga III melakukan fungsi fasilitas berupa penanggungan risiko, sortasigrading, pembiayaan dan informasi pasar. Fungsi pengangungan risiko dapat berasal dari kerugian pemasaran wortel yang terdiri dari risiko fisik dan risiko harga. Fungsi pembiayaan berupa penyediaan biaya berupa modal dalam kegiatan usahatani wortel dan juga biaya pengangkutan ke pasar tempat pedagang 73 pengecer dan biaya lebih untuk menyewa tenaga kerja sewaktu-waktu jika jumlah panen banyak. Fungsi sortasi grading dilakukan dengan memisahkan wortel berdasarkan ukuran panjang dan diameter sehingga terdapat dua jenis wortel yang dikirim yaitu wortel dengan ukuran besar dan wotel dengan ukuran kecil. Selain itu fungsi informasi pasar turut penting pada petani saluran III, karena petani langsung menjual wortelnya kepada pedagang pengecer. Pedagang pengecer juga melakukan fungsi fasilitas seperti pembiayaan, risiko serta informasi pasar. Fungsi pembiayaan dapat berupa pembiayaan atas kegiatan operasional dalam melakukan sistem jual beli termasuk sewa tempat dan retribusi. Risiko yang ditanggung pedagang pengecer yaitu penyusutan bobot dan kerusakan wortel jika semakin lama tidak dibeli konsumen. Informasi pasar yang dimiliki pedagang pengecer berupa informasi harga dan jumlah pasokan.

6.1.4 Pola Saluran Tataniaga IV