20
pedagang pengumpul - grosir – pabrik pengolah – toko minuman – konsumen.
Saluran 3 : petani – pedagang pengumpul – grosir – pedagang antar kota –
pedagang pengecer luar kota – konsumen. Saluran 4 : petani – grosir – pabrik
pengolah – toko minuman – konsumen. Saluran 5 : petani – grosir – pedagang
antar kota – pedagang pengecer luar kota – konsumen. Saluran 6 : petani
pedagang pengecer lokal – konsumen. Dan saluran 7 : petani – toko minuman –
konsumen. Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh setiap lembaga tataniaga yaitu
fungsi pertukaran, fungsi fisik dan fungsi fasilitas. Dari ketujuh saluran tataniaga yang dihasilkan saluran tataniaga yang paling efisien secara relatif dibandingkan
dengan saluran tataniaga yanag lain dengan produk akhir sirup markisa adalah saluran tataniaga 1. Sedangkan saluran tataniaga yang efisien secara relatif dengan
produk akhir buah markisa yaitu saluran tataniaga 5. Namun secara keseluruhan, saluran tataniaga 1 merupakan saluran tataniaga yang paling efisien secara relatif
jika dibandingkan dengan saluran tataniaga yang lain yaitu dengan nilai farmer’s
share 18,75 persen, margin tataniaga 81,25 persen, penerimaan bersih petani Rp 2.710kg dan mampu menampung 19,43 persen volume markisa yang dihasilkan
petani dengan nilai penyebaran rasio keuntungan terhadap biaya relatif merata.
2.5 Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu
Secara umum pemasaran maupun pendistribusian komoditas agribsinis masih belum mengarah kepada bentuk pasar yang efisien secara keseluruhan. Hal
ini dapat dilihat pada kurang meratanya margin yang dihasilkan pada lembaga yang terlibat salah satunya yaitu petani sebagai produsen dan menjadi titik awal
dalam tataniaga. Disamping itu, struktur pasar juga masih belum mengarah kepada pasar persaingan sempurna sehingga pada umumnya sangat merugikan
pihak petani, yang dimana penentuan harga dilakukan oleh lembaga pemasaran diatas petani dan petani hanya sebagai penerima harga price taker.
Berdasarkan uraian diatas maka sangat perlu dalam pengkajian mengenai saluran pemasaran. Pada umumnya penelitian mengenai saluran pemasaran yang
dianalisis yaitu bagaimana saluran tataniaga beserta fungsi masing-masing lembaga yang terlibat di dalamnya, perilaku para pelaku pasar, struktur pasar yang
21
terbentuk pada setiap lembaga, serta keragaan pasar yang di ukur melalui margin tataniaga, bagian yang diterima oleh petani, rasio keuntungan dan biaya serta
keterpaduan pasar. Pada penelitian ini yang akan dianalisis yaitu mengenai Sistem Tataniaga
Wortel. Terdapat beberapa persamaan dengan beberapa penelitan terdahulu yang telah dilakukan seperti pada penggunaan alat analisis untuk menganalisis saluran
tataniaga dan fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga, struktur dan perilaku pasar pada masing-masing lembaga tataniaga
yang terlibat, serta efisiensi saluran tataniaga berdasarkan margin tataniaga, farmer’s share, rasio keuntungan dan biaya. Namun pada penelitian ini terdapat
perbedaan dengan penelitan yang dilakukan yaitu cakupan daerah yang dikaji dan dari segi komoditas yaitu Wortel.
Tabel 6. Studi Penelitian Terdahulu Tentang Analisis Tataniaga
No Peneliti
Judul Alat Analisis
1 Purba
2010 Analisis Tataniaga Ubi Jalar di
Desa Gunung
Malang, Kecamatan
tenjolayan, Kabupaten Bogor, Propinsi
Jawa Barat Kelembagaan, fungsi-fungsi
dan saluran
tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar,
margin tataniaga, farmer’s
share, RC rasio 2
Meryani 2008
Analisis Usahatani
dan Tataniaga
Kedelai di
Kecamatan Ciranjang,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Analisis
pendapatan usahatani, RC rasio, margin
tataniaga, farmer’s share,
analisis struktur pasar 3
Sihombing 2010
Analisis Sistem
Tataniaga Nenas
Bogor di
Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat Analisis deskriptif, saluran
tataniaga, struktur
dan perilaku
pasar, margin
pemasaran, RC rasio, dan farmer’s share
4
Rachma 2008
Efisiensi Tataniaga Cabai Merah, Studi kasus Desa
Cibeureum, Kecamatan
Sukamantri, Kabupaten
Ciamis, Propinsi
Jawa Barat
Analisis deskriptif, saluran tataniaga,
struktur dan
perilaku pasar,
margin pemasaran, RC rasio, dan
farmer’s share 5
Peranginangin 2011
Analisis Tataniaga Markisa Ungu di Kabupaten Karo
dengan studi kasus di Desa Sebaraya,
Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo,
Provinsi Sumatera Utara Kelembagaan, fungsi-fungsi
dan saluran
tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar,
margin tataniaga, farmer’s
share, RC rasio
22
BAB III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran merupakan konsep dalam mencari kebenaran deduktif atau secara umum ke khusus. Pada kerangka pemikiran teoritis penelitian ini
berdasarkan pada teori-teori mengenai berbagai konsep tataniaga, lembaga tataniaga, saluran tataniaga, fungsi-fungsi tataniaga, stuktur pasar, perilaku pasar,
keragaan pasar dan efisiensi tataniaga.
3.1.1 Konsep Tataniaga
Kata tataniaga dan pemasaran sering digunakan secara bergantian karena pada dasarnya memiliki makna yang sama. Dalam bahasa Inggris kedua kata
tersebut berasal dari kata yang sama yaitu marketing Asmarantaka, 2009. Sehingga tataniaga maupun pemasaran sama-sama memiliki tujuan dalam
menyalurkan aliran barang maupun jasa hasil produksi dari produsen kepada konsumen akhir yang terdiri dari beberapa serangkaian kegiatan bisnis.
Tataniaga dapat diartikan sebagai suatu tempat atau wahana dimana ada kekuatan supply dan demand yang bekerja, ada proses pembentukan harga
dan terjadinya proses pengalihan kepemilikan barang maupun jasa Dahl dan Hammond, 1987.
Menurut Limbong dan Sitorus 1987 juga, tataniaga merupakan serangkaian proses kegiatan atau aktivitas yang ditujukan untuk menyalurkan
barang-barang atau jasa-jasa dari titik produsen ke konsumen. Dalam hal ini, konsep yang paling mendasar yang melandasi tataniaga yaitu kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia merupakan pernyataan kehilangan, berdasarkan kebutuhan inilah maka konsumen akan memenuhi kebutuhannya dengan mempertukarkan
produk dan nilai dari produsen. Oleh sebab itu, segala produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen.
Berdasarkan dari berbagai telaah konsep tataniaga, maka dapat diintisarikan bahwa tataniaga merupakan segala kegiatan yang berhubungan dengan