Kontribusi margin tataniaga terhadap efisiensi tataniaga Kontribusi rasio keuntungan dan biaya terhadap efisiensi tataniaga

39 tidak banyak. Dengan sedikitnya biaya tataniaga maka dapat berdampak juga pada gap harga antar tiap lembaga.

3.2.2 Kontribusi saluran tataniaga terhadap efisiensi tataniaga

Saluran tataniaga merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk barang atau jasa siap untuk digunakan oleh konsumen. Saluran tataniaga yang relatif sederhana akan mendistribusikan atau menyampaikan produk lebih cepat ke tangan konsumen. Banyaknya tingkatan dalam saluran tataniaga dipengaruhi oleh jarak antara produsen dan konsumen, skala produksi, sifat produk dan kondisi keuangan pengusaha. Saluran tataniaga berguna untuk mengetahui tingkat harga jual dan harga beli pada setiap lembaga, sehingga mempermudah mencari besarnya margin. Dengan mengetahui saluran tataniaga suatu komoditas maka dapat diketahui jalur mana yang lebih efisien. Dengan kata lain, semakin pendek dan sederhana saluran tataniaganya maka akan semakin efisien.

3.2.3 Kontribusi fungsi-fungsi tataniaga terhadap efisiensi tataniaga

Fungsi tataniaga merupakan aktivitas yang dilakukan oleh lembaga- lembaga tataniaga. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui pertukaran. Dalam prosesnya, penyampaian produk tersebut diperlukan berbagai kegiatan yang dapat memperlancar penyampaian barang dan jasa. Tiap-tiap lembaga dalam rangkaian proses tataniaga melakukan fungsi- fungsi yang berbeda. Dengan kondisi seperti ini, maka efisiensi tataniaga akan tercapai dengan pembagian margin total tataniaga sesuai dengan besar kecilnya dan atau banyak tidaknya fungsi yang dilakukan. Jika hal demikian sudah terjadi maka pihka-pihak yang terlibat dapat dikatakan sejahtera sesuai dengan bagiannya masing-masing.

3.2.4 Kontribusi margin tataniaga terhadap efisiensi tataniaga

Margin tataniaga merupakan gambaran dari kegiatan pelaksanaan fungsi- fungsi tataniaga. Tingginya margin tataniaga suatu komoditi belum tentu mencerminkan ketidakefisienan suatu proses tataniaga. Setiap lembaga tataniaga melakukan fungsi tataniaga yang berbeda-beda yang menyebabkan berbeda pula 40 harga jual tiap-tiap lembaga sampai ke konsumen akhir. Besar kecilnya marjin tataniaga tidak selamanya dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi tataniaga. Dapat dikatakan efisiensi, apabila dalam memasarkan suatu komoditi yang sama terdapat penyebaran margin yang merata dan masing-masing memiliki keuntungan kesejahteraan di semua lembaga yang terlibat. Keefisienan tataniaga yang berhubungan dengan margin tataniaga terjadi jika margin tataniaga yang diterima oleh setiap lembaga sesuai dengan sedikit banyaknya fungsi tataniaga yang dilakukan terhadap suatu komoditi pertanian dari produsen petani hingga ke konsumen akhir. 3.2.5 Kontribusi farmer’s share terhadap efisiensi tataniaga Sama halnya dengan margin tataniaga, besar kecilnya farmer’s share belum tentu menjadi tolak ukur pada tataniaga yang efisien. Namun secara umum farmer’s share menjadi sebuah indikator untuk melihat perbandingan bagian yang diterima petani terhadap harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir. Tetapi apabila mengacu pada pernyataan awal maka hubungan efisiensi tataniaga terhadap farmer’s share adalah efisiensi akan tercapai jika farmer’s share besarnya sesuai dengan fungsi-fungsi yang dilakukan petani berpengaruh terhadap harga jual ditingkat petani serta peran jumlah lembaga tataniaga dan saluran tataniaga.

3.2.6 Kontribusi rasio keuntungan dan biaya terhadap efisiensi tataniaga

Rasio keuntungan dan biaya mengacu pada efisiensi operasional, yaitu membandingkan antara keuntungan yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. Jika penyebaran rasio keuntungan terhadap biaya merata pada setiap lembaga tataniaga maka secara teknis saluran tataniaga tersebut semakin efisien.

3.3 Kerangka Pemikiran Operasional