Definisi Operasional METODE PENELITIAN

53

4.6 Definisi Operasional

Untuk menjelaskan pengertian mengenai istilah-istilah yang diguanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pedagang pengumpul kebun PPK adalah pedagang yang melakukan pembelian wortel dari petani dan menyalurkannya kepada pedagang besar, pedagang pengecer atau langsung dijual kepada konsumen akhir. 2. Pedagang besar adalah pedagang yang melakukan pembelian wortel dari pedagang pengumpul dan menyalurkannya kepada pedagang pengecer atau langsung kepada konsumen akhir. 3. Pedagang pengecer adalah pedagang yang melakukan pembelian wortel dari pedagang grosir atau pedagang pengumpul dan menyalurkannya kepada konsumen akhir. 4. Sub Terminal Agribisnis STA adalah lembaga tataniaga yang menjadi wadah milik pemerintah yang dijadikan sarana tempat pemasaran komoditi pangan dan sayur-sayuran. 5. Margin tataniaga adalah perbedaan antara harga yang dibayarkan konsumen dengan harga yang diterima petani yang dinyatakan dalam RpKg ataupun persentase. 6. Farmer’s Share adalah bagian harga yang diterima petani wortel terhadap harga yang dibayarkan konsumen akhir dimana besarnya dinyatakan dalam persentase atau Rp Kg. 7. Rasio keuntungan dan biaya adalah keuntungan terhadap biaya tataniaga pada masing-masing lembaga tataniaga dengan melihat penyebarn marjin tataniaga. 8. Biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan dalam mendistribusikan produk dari sentra produksi sampai ke konsumen akhir yang dinyatakan dalam RpKg. 9. Keuntungan tataniaga adalah selisih antara harga jual dengan harga beli dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memasarkan produk. 54

BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH

5.1 Karakteristik Wilayah

Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah ini terdiri dari dataran tinggi yang terletak di kaki gunung gede. Sebagian daerahnya berupa pegunungang dan sebagian lagi berupa dataran yang digunakan untuk areal perkebunan dan persawahan. Secara geografis juga terletak diantara Ibu Kota Negara dan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, sehingga sangat strategis dan mempunyai keunggulan komperatif dalam pengembangan agribisnis sayuran. Secara Administratif wilayah Kecamatan Pacet berbatasan dengan: a Sebelah Barat Berbatasan dengan Kecamatan Cipanas b Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan Sukaresmi c Sebelah Utara Berbatasan dengan Kecamatan Cipanas d Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kecamatan Cugenang Kecamatan Pacet terletak pada ketinggian 2023 meter dpl, topografi Kecamatan Pacet terdiri dari daratan seluas 826,24 Ha atau 14,53 persen dan perbukitan seluas 4860,20 Ha atau 85,47 persen. Sedangkan jenis tanah yang ada di Kecamatan Pacet Latosol Coklat Kemerahan Andosol dan Regosol dengan tingkat kesuburan meliputi tanah subur seluas 5068,3 Ha 89,13 persen tingkat kesuburan sedang 439,4 Ha 8,43persen dan kurang subur 169,7 Ha 2,98persen dengan pH tanah antara 5,5-7,5. Kondisi iklim dan suhu rata-rata di Kecamatan Pacet sangat dipengaruhi oleh curah hujan. Menurut data yang diperoleh dari Instalasi Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan Pacet, menunjukkan rata-rata curah hujan pertahun di Kecamatan PacetPacet mencapai 2.967,84 mm, dengan suhu antara 12- 30 C dengan kelembaban 71 persen.