Praktek Penentuan Harga di Tingkat Pedagang Besar Praktek Penentuan Harga di Tingkat Pedagang Pengecer

84 itu, PPK maupun pedagang besar tidak dapat mempengaruhi terbentuknya harga disebabkan harga terbentuk atas mekanisme pasar.

c. Praktek Penentuan Harga di Tingkat Pedagang Besar

Pennetuan harga di pedagang besar juga berdasarkan mekanisme pasar dan harga pasar yang berlaku. Hal ini tidak lain disebabkan oleh struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar mendekati pasar bersaing seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada struktur pasar tersebut, pedagang besar tidak dapat mempengaruhi terbentuknya harga sehingga harus mengikuti harga yang umumnya berlaku dipasaran.

d. Praktek Penentuan Harga di Tingkat Pedagang Pengecer

Sistem penentuan harga pada saluran tataniaga I dapat di bedakan menjadi dua, yaitu antara sistem penetuan harga oleh pedagang pengecer dari pasar modern supermarket dan sistem penentuan harga oleh pedagang pengecer di pasar becek pasar tradisional. Harga yang ditentukan pedagang pengecer supermarket lebih tinggi dibanding dengan harga yang ditetapkan oleh pedagang pengecer di pasar tradisional. Sistem penentuan harga berdasarkan kualitas wortel yang diperjualbelikan, kualitas wortel di supermarket lebih baik dibanding dengan wortel yang dipasarkan di pasar tradisional. Selain itu biaya tataniaga yang dikelurakan serta keuntungan yang diinginkan juga mempengaruhi penentuan harga jual di supermarket. Penentuan harga jual di pasar tradisonal berbeda dengan penentuan harga di supermarket dikarenakan oleh penentuan harga dipasar tradisional lebih kepada mengikuti harga keseimbangan atau harga pasaran sesuai dengan supply demand yang ada di pasar.

6.3.1.3 Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga

Kerjasama anatar lembaga tataniaga perlu untuk dilakukan karena dapat memperlancar terjadinya proses tataniaga hingga komoditi sampai ke konsumen akhir. Berikut merupakan pemaparan mengenai kerja sama antar tataniaga yang dilakukan oleh masing-masing lembaga tataniaga yang telibat pada saluran tataniaga I. 85

a. Kerjasama Antara Petani dengan Pedagang Pengumpul Kebun