38
mengakibatkan farmer’s share akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya.
Sehingga, f armer’s share mempunyai nilai yang relatif lebih rendah jika harga di
tingkat konsumen akhir relatif tinggi jika dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani. Sebailknya juga jika
farmer’s share mempunyai nilai yang relatif lebih tinggi jika harga di tingkat konsumen akhir tidak terpaut jauh jika
dibandingkan dengan harga yang diterima oleh petani.
3.1.8.3 Rasio Keuntungan dan Biaya RC
Kriteria lain yang biasanya digunakan dalam menetukan efisiensi tataniaga dari suatu komoditas ialah rasio keuntungan terhadap biaya tataniaga. Hal ini
dikarenakan pembanding opportunity cost dari biaya adalah keuntungan. Sistem tataniaga secara teknis dikatakan efisien apabila rasio terhadap biaya semakin
besar dan nialinya berniali positif atau lebih besar dari nol 0. Menurut Limbong dan Sitorus 1987, tingkat efisiensi suatu sistem
pemasaran dapat dilihat dari penyebaran rasio keuntungan dan biaya dengan demikian, meratanya penyebaran rasio keuntungan dan biaya dan marjin
pemasaran terhadap biaya pemasaran, maka secara teknis sistem pemasaran tersebut semakin efisien.
3.2 Kerangka Berfikir
Berdasarkan uraian dimuka terdapat hubungan antara efisiensi tataniaga dengan beberapa faktor seperti lembaga tataniaga yang terlibat, saluran tataniaga,
fungsi-fungsi tataniaga, struktur pasar, perilaku pasar, margin tataniaga, farmer’s
share serta rasio keuntungan dan biaya RC. Berikut penjelasan pengaruh beberapa faktor terhadapa efisiensi tataniaga :
3.2.1 Kontribusi lembaga tataniaga terhadap efisiensi tataniaga
Lembaga tataniaga merupakan individu atau kelompok atau badan yang terlibat dalam kegiatan atau proses penyampaian komoditi mulai dari produsen
petani hingga ke konsumen akhir. Lembaga tataniaga dapat berkontribusi terhadap efisiensi tataniaga. Hal ini ditunjukkan dengan semakin sedikit semakin
pendek jumlah lembaga tataniaga yang terlibat dalam rantai tataniaga maka proses penyaluran komoditi semakin efisien. Dikatakan semakin efisien karena
dengan sedikitnya lembaga yang terlibat maka biaya tataniaga yang dikeluarkan
39
tidak banyak. Dengan sedikitnya biaya tataniaga maka dapat berdampak juga pada gap harga antar tiap lembaga.
3.2.2 Kontribusi saluran tataniaga terhadap efisiensi tataniaga
Saluran tataniaga merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk barang atau
jasa siap untuk digunakan oleh konsumen. Saluran tataniaga yang relatif sederhana akan mendistribusikan atau menyampaikan produk lebih cepat ke
tangan konsumen. Banyaknya tingkatan dalam saluran tataniaga dipengaruhi oleh jarak antara produsen dan konsumen, skala produksi, sifat produk dan kondisi
keuangan pengusaha. Saluran tataniaga berguna untuk mengetahui tingkat harga jual dan harga beli pada setiap lembaga, sehingga mempermudah mencari
besarnya margin. Dengan mengetahui saluran tataniaga suatu komoditas maka dapat diketahui jalur mana yang lebih efisien. Dengan kata lain, semakin pendek
dan sederhana saluran tataniaganya maka akan semakin efisien.
3.2.3 Kontribusi fungsi-fungsi tataniaga terhadap efisiensi tataniaga
Fungsi tataniaga merupakan aktivitas yang dilakukan oleh lembaga- lembaga tataniaga. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen melalui pertukaran. Dalam prosesnya, penyampaian produk tersebut diperlukan berbagai kegiatan yang dapat memperlancar penyampaian barang dan
jasa. Tiap-tiap lembaga dalam rangkaian proses tataniaga melakukan fungsi- fungsi yang berbeda. Dengan kondisi seperti ini, maka efisiensi tataniaga akan
tercapai dengan pembagian margin total tataniaga sesuai dengan besar kecilnya dan atau banyak tidaknya fungsi yang dilakukan. Jika hal demikian sudah terjadi
maka pihka-pihak yang terlibat dapat dikatakan sejahtera sesuai dengan bagiannya masing-masing.
3.2.4 Kontribusi margin tataniaga terhadap efisiensi tataniaga