79
Petani, lembaga tataniaga dan konsumen yang terlibat dalam proses tataniaga suatu komoditas menghadapi struktur pasar yang berbeda-beda dan
mempengaruhi perilaku masing-masing lembaga dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan
6.2.1 Struktur Pasar di Tingkat Petani
Struktur pasar yang dihadapi oleh para petani komoditi wortel di Kecamatan Pacet cenderung mendekati pasar bersaing sempurna. Hal ini
berdasarkan jumlah petani yang banyak, tidak dapat mempengaruhi harga dan petani bebas untuk keluar masuk pasar. Harga terbentuk berdasarkan mekanisme
pasar dan sesuai dengan harga yang berlaku sehingga petani hanya berperan sebagai price taker. Petani di lokasi penelitian dapat dengan bebas memilih untuk
mendistribusikan wortelnya kepada pedagan manapun. Petani mendapatkan informasi harga dari lembaga tananiaga lainnya
seperti pedagang, maupun STA. Penentuan harga biasanya dilakukan oleh pihak pedagang besar atau pedagang pengumpul kebun berdasarkan harga yang berlaku
di pasar, sehingga kedudukan petani dalam pemasaran yang lemah. Petani memiliki sedikit sekali posisi tawar yang kuat.
6.2.2 Struktur Pasar di Tingkat PPK
Pedagang pengumpul kebun PPK di Kecamatan Pacet menghadapi struktur pasar persaingan sempurna. Hal ini disebabkan oleh jumlah penjual
petani lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pembeli PPK. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar, selain itu juga PPK di Kecamatan Pacet bebas
menentukan pasar tujuannya. Hanya saja permasalahan yang dihadapi keluar masuk pasar adalah permasalahan modal. Dalam hal ini PPK juga tidak dapat
mempengaruhi harga pasar atau dengan kata lain PPK mengikuti mekanisme pasar. Sedangkan untuk memperoleh informasi PPK mendapatkan suumber
informasi harga pasar diperoleh dari sesama pedagang. Jika dilihat dari sisi komoditi, produk yang ditawarkan bersifat homogen.
80
6.2.3 Struktur Pasar di Tingkat Pedagang Besar dan STA
Struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang besar dan STA adalah mendekati pasar oligopoli. Hal ini berdasarkan jumlah penjual dan pembeli sedikit
dibandingkan pembeli yaitu, jumlah pedagang besargrosir lebih sedikit dibandingkan pedagang pengecer. Pedagang besar memilki ikatan yang erat antara
sesama pedagang besar . saling melakuikan kerjasama. Hambatan yang terjadi untuk masuk menjadi pedagang besar adalah permasalahan modal. Selain itu
pedagang besar dapat mempengaruhi harga yang terjadi, karena pedagang ini mampu memprediksikan harga berdasarkan jumlah pasokan dengan banyaknya
permintaan dari pengecer. Hal ini mengidentifikasikan bahwa antara pedagang besar dan PPK dapat terjadi tawar menawar.
6.2.4 Struktur Pasar di Tingkat Pedagang Pedagang Pengecer