60
pedagang besar di wilayah STA, empat orang pedagang besar di wilayah Kecamatan Pacet, sisannya masing-masing satu orang pedagang pengecer dari
pasar TU Bogor, Pasar Depok, dan Pasar Senen. Pedagang pengumpul kebun ditentukan berdasarkan informasi dari petani dan pedagang besar ditentukan
berdasarkan informasi dari petani dan pedagang pengumpul kebun. Untuk pedagang pengecer, ditentukan secara acak berdasarkan tujuan pemasaran masing-
masing pedagang besar. Karakteristik dari pedagang responden secara umum dapat dibagi berdasarkan usia dan pendidikan.
5.3.1 Usia Pedagang Responden
Berdasarkan usianya, pedagang yang menjadi responden dalam penelitian ini umumnya sudah berusia diatas 35 tahun. Pedagang dengan usia terkecil
berusia 39 tahun dan terbesar 62 tahun. Jika dilihat dari kelompok usia, pedagang responden lebih dominan berada pada kelompok usia 46
– 55 tahun yaitu sebesar 56,25 persen dari total 16 orang pedagang responden. Selain itu, pedagang yang
berada pada kelompok usia 36 – 45 tahun sejumlah 31,25 persen yang selanjutnya
diikuti oleh pedagang yang berada pada kelompok usia tertua 56 – 65 tahun
sebesar 12,50 persen. Umumnya pedagang reponden berada pada usia produktif dan semangat yang tinggi serta lebih cermat dalam melihat dan menganalisis
risiko berdagang wortel. Data dari sebaran pedagang responden berdasarkan usia unruk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Sebaran Pedagang Responden Berdasarkan Usia di Kecamatan Pacet
Tahun 2012 Kelompok Usia
Tahun Jumlah Pedagang
Orang Persentase
36 - 45 5
31.25 46 - 55
9 56.25
56 - 65 2
12.50
Total 16
100
61
5.3.2 Pendidikan Pedagang Responden
Pendidikan merupakan salah satu variabel yang bisa menggambarkan karakteristik dari pedgang responden. Tingkat pendidikan tentunya akan
membantu pedagang dalam melakukan kegiatan bisnis. Dari pendidikan yang pernah diterima petani di bangku sekolah setidaknya mampu memberi kemudahan
dalam menerapkan ilmu serta kemampuan dalam memperoleh informasi maupun menjalin relasi secara professional. Berdasarkan tingkat pendidikan, dari 16
pedagang respon 50 persen diantaranya telah menempuh pendidikan hingga tingkat Sekolah Menengah Atas. Pedagang dengan kualifikasi tersebut merupakan
pedagang yang dominan dari total pedagang responden. Pedagang yang pendidikan formalnya hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama sebanyak 5 oran
dan 3 orang sisanya hanya bersekolah hingga tingkat Sekolah Dasar. Berbeda dengan petani responden, pedagang responden semuanya pernah bersekolah
dibanding dengan petani responden yang masih terdapat responden yang tidak pernah memperoleh dan mengikuti pendidikan formal. Sebaran pedagang
responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14.
Sebaran Pedagang Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Kecamatan Pacet Tahun 2012 Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
Persentase
SD Sekolah Dasar 3
18.75 SMP Sekolah Menengah Pertama
5 31.25
SMA Sekolah Menengah Atas 8
50.00
Total 16
100
62
BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Sistem Saluran Tataniaga Wortel
Saluran tataniaga merupakan serangkaian organisasi atau lembaga tataniaga yang terlibat dalam proses alur suatu produk barang atau jasa yang
dipasarkan mulai dari produsen sampai konsumen akhir. Pola tataniaga wortel dilakukan mulai dari tingkat produsen yaitu petani sampai kepada konsumen akhir
yaitu pedagang pengecer. Saluran tataniaga wortel di Kecamatan Pacet dari petani hingga konsumen
akhir melibatkan beberapa lembaga tataniaga yaitu pedagang pengumpul kebun PPK, pedagang besar dan, pedagang pengecer. Sistem tataniaga wortel di
Kecamatan Pacet dari produsen hingga ke tingkat konsumen akhir, secara umum memiliki beberapa saluran tataniaga yang berbeda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh empat saluran tataniaga wortel di Kecamatan Pacet yaitu :
Saluran tataniaga I :
petani → pedagang pengumpul kebun PPK → pedagang
besar → pedagang pengecer → konsumen akhir.
Saluran tataniaga II :
petani → pedagang besar → pedagang pengecer → konsumen akhir.
Saluran tataniaga III : petani → pedagang pengecer → konsumen akhir.
Saluran tataniaga IV : petani → pedagang pengumpul kebun PPK → STA →
pedagang pengecer → konsumen akhir.
Secara grafis, alur tataniaga wortel di Kecamatan Pacet dapat dilihat pada Gambar 3.