Perilaku Pasar pada Saluran Tatataniaga II .1 Praktek Pembelian dan Penjualan

86

d. Kerjasama Antara Pedagang Pengecer dengan Konsumen

Kerjasama sama yang terjalin antara pedagang pengecer dan konsumen akhir merupakan kerjasama antara kedua belah pihak yang terjadi di pasar tradisional. Kerjasama tersebut terbentuk diantara kedua belah pihak dimana pedagang pengecer menyediakan wortel yang akan dijual ke konsumen dan konsumen menyiapkan modal berupa uang tunai untuk membeli wortel dari pedagang pengecer untuk kemudain dikonsumsinya. 6.3.2 Perilaku Pasar pada Saluran Tatataniaga II 6.3.2.1 Praktek Pembelian dan Penjualan Pada sistem saluran tataniaga II terdapat tataniaga yang terlibat antara lain petani, pedagang besar dan pedagang pengecer. Pada saluran ini petani mengambil peran PPK dengan menjual wortel langsung kepada pedagang besar. Pada saluran tataniaga II ini petani tidak menggunakan jasa PPK melainkan petani langsung menjual wortel ke pedagang besar yang terdapat di Desa Sukatani. Pedagang besar melakukan pembelian wortel langsung dari petani dengan sistem borong dan pembayaran tunai. Praktek penjualan yang dilakukan oleh pedagang besar di Desa Sukatani adalah penjualan wortel kepada pedagang pengecer yang berada di pasar tradisional seperti pasar Cimanggis, Pasar Family dan Pasar Klender. Apabila wortel yang berada di pedagang pengecer tidak habis terjual maka pedagang pengecer akan menurunkan harga jual agar wortel yang dimilikinya habis terjual guna menghindari kerugian yang lebih besar akibat wortel tidak laku atau busuk.

6.3.2.2 Sistem Penentuan Harga

Pada saluran tataniaga II ini lembaga tataniaga yang terlibat diantaranya petani, pedagang besar dan pedagang pengecer. Pada saluran tataniaga ini petani langsung menjual wortelnya kepada pedagang besar di desa. Ppenentuan harga yang dilakukan antara petani dan pedagang besar adalah berdasarkan mekanisme dan informasi harga pasar yang diperoleh antara 87 petani dan pedagang besar. Pada saat penelitian ini dilakukan, harga wortel dari petani ke pedagang besar sebesar Rp1.200Kg. Sistem penentuan harga ditingkat pedagang besar juga dilakukan berdasarkan mekanisme pasar yang ada. Namun harga jual ditingkat pedagang besar juga dipengaruhi oleh besarnya biaya tataniaga yang dikeluarkan, harga beli, tingkat keuntungan yang ingin diraih, dan juga harga jual wortel di pedagang besar lainnya. Penentuan harga dipedagang pengecer juga tidak berbeda dengan penentuan harga yang terjadi ditingkat pedagang besar yaitu sesuai dengan mekanisme pasar, biaya-biaya tataniaga yang dikeluarkan pedagang pengecer, keuntungan yang diinginkan serta harga yang ditawarkan pedagang pengecer lainnya pesaing.

6.3.2.3 Kerjasama Antar Lembaga Tataniaga

Kerjasama antar lembaga tataniaga dalam sistem saluran tataniaga II dapat dilihat dari jalinan kerjasama antara petani dengan pedagang besar, pedagang besar dengan pedagang pengcer serta pedagang pengecer dengan konsumen akhir.

a. Kerjasama Antara Petani dengan Pedagang Besar