Jorong yang membutuhkan dana cukup besar dalam mewujudkannya, dibanding program usulan lainnya.
Pada akhir pertemuan, setelah pemandu musyawarah Walijorong mencatat, seluruh usulan berikut prioritasnya, maka seluruh mamak suku Datuk
masing-masing suku yang berjumlah tujuh orang menandatangani hasil dokumen Musrenbang. Tertulis di dalam dokumen bahwa Datuak nan tujuh suku telah
sepakat, sehingga menandakan bahwa sakato kesepakatan musyawarah telah tercapai.
8.1.2. Musrenbang Nagari
Setelah Musrenbang Jorong dilaksanakan, dua minggu kemudian diadakan Musrenbang Nagari. Di Tabek Panjang, pelaksanaan Musrenbang berlangsung
pada minggu ketiga bulan Februari.
21
Penanda pelaksanaan Musrenbang berasal dari Surat Edaran Camat yang ditujukan kepada Wali Nagari agar melangsungkan
Musrenbang Nagari sebagai persiapan Musrenbang Kecamatan. Dalam pelaksanaan Musrenbang di Nagari Tabek Panjang, yang menjadi
pesertanya adalah Walijorong berikut tiga orang masing-masing dari wakil utusan Jorong yang telah dipilih melalui Musrenbang Jorong. Peserta lainnya adalah
“urang nan ampek jinih” unsur dari KAN, MUN, Bamus Nagari, tokoh Pemuda dan Bundo Kanduang. Sedangkan peserta dari pemerintahan Nagari, dihadiri oleh
Perangkat Nagari, Wali Nagari. Hadir pula dalam kesempatan tersebut utusan pemerintah Kecamatan yang diwakili oleh Sekretaris Camat dan Kepala Urusan
Pembangunan. Sedangkan peserta lainnya, terlihat hadir pula guru SD, SMP, SMA dan Madrasah yang bertindak sebagai wakil institusi tempat mereka bekerja.
Lembaga pendidikan tersebut, berada dalam wilayah Nagari. Dua orang anggota DPRD yang berdomisili di Tabek Panjang hadir pula dalam musyawarah tersebut.
Jumlah keseluruhan peserta, sesuai dengan daftar hadir, berjumlah 64 orang. Penyelenggaraan yang mengambil tempat di Balai Pertemuan Kantor.
Nagari, bertujuan menghasilkan rencana-rencana pembangunan Nagari tahun selanjutnya, serta usulan yang akan diperjuangkan dalam Musrenbang Kecamatan.
Bertindak sebagai fasilitator dalam pelaksanaan Musrenbang adalah Wali Nagari,
21
Dilaksanakan diantara minggu kedua hingga minggu keempat pada bulan Februari setiap tahunnya
dengan diawali pemberian kata sambutan dari utusan Kecamatan, Ninik-Mamak Bamus dan KAN serta anggota DPRD yang hadir. Isi sambutan berkenaan
dengan kesiapan untuk memperjuangkan usulan program hasil Musrenbang Nagari untuk dapat menjadi bagian dari program APBD Kabupaten Agam.
Setelah itu, musyawarah dilanjutkan dengan acara utama, memberi kesempatan kepada masing-masing peserta untuk menyampaikan usulannya.
Masing-masing peserta membacakan usulannya dengan penjelasan kondisi rinci dari usulan tersebut.
22
Sebagai contoh Jorong Sungai Janiah yang membutuhkan pengecoran Tali Bandar jaringan pengairan Muara gobah karena jaringan
pengairan tersebut melalui tanah yang labil, mudah rubuh oleh hujan atau cuaca panas sehingga air yang masuk ke hamparan sawah sering terganggu. Wali Jorong
Sei Cubadak juga menyampaikan kebutuhan mereka terhadap perbaikan tali banda Simpang Tigo Mata Aie, karena merupakan sumber mata air yang menjadi
hulu dari tiga jaringan pengairan yang mengairi sebagian besar sawah di Jorong Sungai Cubadak.
Beberapa hal perlu dicatat disini, pertama, ketika seluruh peserta menyampaikan usulannya, tidak ada petugas yang mencatat pada papan tulis
sehingga dapat disaksikan oleh seluruh perserta. Usulan hanya ditulis oleh Wali Nagari pada secarik kertas. Kedua, Usulan program yang telah disampaikan pun
tidak dibahas atau dilakukan prioritasisasi. Hasil Musrenbang Nagari, yang tercatat dalam dokumen hasil Musrenbang Nagari, menunjukkan bahwa hanya
dua usulan hasil Musrenbang Jorong yang masuk menjadi bagian dari dokumen hasil Musrenbang Nagari.
23
Seperti yang terlihat dari analisis dokumen Musrenbang Nagari. Untuk prioritas percepatan pembangunan kawasan perkotaan
misalnya, hasil
dokumen Musrenbang
menunjukkan bahwa
seluruh programkegiatan tidak pernah diusulkan dalam dokumen Musrenbang Jorong,
juga tidak ada dibahas dalam musenbang Nagari. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 8.5 di bawah ini
23
Menurut Informan, Dokumen Musrenbang Nagari tidak mencerminkan kebutuhan jorong dan Nagari, tetapi kepentingan Elite Nagari WaliNagari, KAN, BAMUS. Dalam bahasa informan,
“ba a kalamak dek inyo se waliNagari” atau “diminta nan paralu dek awak, nan lain tibo”.
Tabel 8.5. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Prioritas Percepatan Pembangunan Kawasan
Perkotaan
No ProgramKegiatan
Vol. M
Anggaran Juta Rp
Lokasi Jorong
Hasil Musrenbang
Jorong YaTidak
1 Lanjutan Pengaspalan Jalan Lingkar
Baso 750
300 Jr. Baso
Tidak 2
Pembangunan Trotoar Pasar Baso-SMA Baso
750 350
Jr.Baso Tidak
3 Pembangunan Pagar Pembatas Pasar
Baso Dengan SDN 01 Baringin Anam Baso
85 40
Jr.Baso Tidak
4 Penutupan Got Ke SDN 01 Baringin
Anam Baso 100
40 Jr.Baso
Tidak 5
Pengecoran Jalan Koto Rapak-Tabek Ujuang
300 60
Jr. Baso Tidak
Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, tahun 2010
Untuk usulan program peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan berwawasan lingkungan Pekerjaan UmumFisik delapan
programkegiatan merupakan hasil Musrenbang Jorong dan telah pula dibahas pada Musrenbang Nagari. Hanya saja, usulan program yang menduduki prioritas
pertama serta prioritas kedua, bukan merupakan hasil usulan program Musrenbang Jorong, bukan pula hasil Musrenbang Nagari. Usulan pertama, yaitu
pengaspalan jalan Balai Ateh Sungai Janiah-Rundo Koto Katiak, Tabek Panjang serta usulan program prioritas kedua, yaitu Pembangunan jembatan penghubung
Nagari Tabek Panjang-Koto Baru, ternyata diperuntukkan untuk kampung halaman Wali Nagari. Lihat Tabel 8.6 berikut.
Tabel 8.6. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
No ProgramKegiatan
Vol. M
Anggaran Juta Rp
Lokasi Jorong
Hasil Musrenbang
Jorong YaTidak
1. Pengaspalan Jalan Balai Ateh Sungai
Janiah-Rundo koto Katiak, Tabek Panjang
2000 900 Nagari
Tidak 2
Pembangunan Jembatan Penghubung Nagari Tabek Panjang-Koto Baru
50 400 Tabek
Panjang Tidak
3 Pengaspalan Jalan Tabek Aua
800 600 Sei.Cubadak
Ya 4
Pengaspalan Jalan Simabua-SD 700
500 Sei.Cubadak Ya
5 Aspal Beton Jalan Lingkar
1900 1000 Sei.Cubadak
Ya 6
Pengaspalan Jalan Koto Budi-Kapai 700
500 Tabek Panjang
Ya 7
Pembukaan Jalan Guguak Rawang- Koto Budi
600 450 Tabek
Panjang Ya
8 Pengerasan Jalan Kampuang Bansa-
Koto Gobah 500
500 Sei.Janiah Ya
9 Pembukaan Jalan Bawah Kubang-
Madina 500
400 Tabek Panjang
Ya 10
Pembukaan Jalan Rundo-Koto 400
350 Tabek Panjang
Ya
Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Pada usulan program sub-bidang pengairan, hal yang sama juga terjadi. Pada Tabel 8.7. menunjukkan terdapat 12 dua belas usulan program. Namun, 5
lima di antaranya bukan merupakan hasil usulan Musrenbang Jorong. Padahal, sub-bidang pengairan dan air bersih ini merupakan program yang paling banyak
diperebutkan, mengingat usulan ini langsung berkenaan dengan prasarana pertanian yang merupakan pekerjaan utama masyarakat Tabek Panjang. Ironisnya,
yang menduduki prioritas nomor urut satu justru adalah Jorong Sungai Janiah. Seperti diketahui, Sungai Janiah memberlakukan sistem pengelolaan pengairan
dengan cara dikontrakkan. Kelompok pemenang kontrak, dalam masa 25 tahun, diberikan kewajiban untuk menjamin ketersedian air pengairan sampai ke
hamparan sawah petani. Jika air tidak sampai atau terganggu, baik oleh jaringan maupun bendung sehingga berakibat pada terganggunya usaha tani, maka
kelompok pengontrak akan mendapat denda dengan mengganti sesuai dengan
kerugian yang di alami petani. Terhadap usaha terjaminnya penyediaan air hingga ke hamparan sawah petani, kelompok pemenang kontrak berhak atas hasil panen
petani 20 persen untuk setiap masa tanam selama 25 tahun. Seharusnya, dengan dana iuran yang diperoleh tersebut, masyarakat Jorong Sungai Janiah tidak perlu
bergantung pada bantuan dana dari APBD. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 8.7 berikut.
Tabel 8.7. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pembangunan Berwawasan LingkunganPengairan dan Air Bersih
No ProgramKegiatan
Vol. M
Anggaran Juta Rp
Lokasi Jorong
Hasil Musrenbang
Jorong YaTidak
1 Perbaikan pengairan Ngarai
rempang-Baruah Gobah 1500
115 Sei.Jania h
Tidak 2
Perbaikan Saluran pengairan Tabek Ujuang Baruah
3000 215 Baso
Ya 3
Perbaikan pengairanSimpang Tigo-Mato Aia
2000 150 Sei.Cuba
dak Ya
4 Perbaikan Saluran pengairan
Titian Sasak-Bancah 1500
115 Baso ya
5 Perbaikan Saluran pengairan
Bonjo-Mato Aia 2000
150 Sei.Cuba dak
Ya 6
Perbaikan pengairan Bonjo- Balerong Panjang
2000 150 Sei.Cuba
dak Ya
7 Perbaikan pengairan surau
Tinggi-Banda Palupuah 1500
115 Sei.Cuba dak
Ya 8
Perbaikan pengairan Surau Tinggi-munggu Gadang
2500 185 Sei.Cuba
dak Ya
9 Perbaikan pengairan Tali Banda-
Koto Katiak 500
75 Tb.Panja ng
Tidak 10
Rehab Sumber Air Sungai Barumbuang
30 35 Baso
Tidak 11
Pembangunan Prasarana Air Bersih Pasar Baso
60 Baso Tidak
12 Pembangunan Prasarana Air
Bersih Air Tabik 70 Baso
Tidak
Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Pada usulan program Pertanian, hasil dokumen Musrenbang Nagari menunjukkan 7 tujuh usulan program. Namun, sebagaimana permasalahan
sebelumnya, seluruh usulan program tidak bersumber dari Musrenbang Jorong. Lima dari tujuh usulan program justru merupakan kepentingan Nagari. Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat pada Table 8.8 berikut.
Tabel 8.8. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pemerataan Pemb. Berwawasan LingkunganPertanian
No ProgramKegiatan
Vol. Anggaran
Juta Rp Lokasi
Jorong Hasil Musrenbang
Jorong YaTidak
1 Pengaspalan Jalan Usaha
Tani Koto Malintang-Kota Rapak
2100 M 950
Baso Tidak
2 Pengadaan Sarana dan
Prasarana Pengolahan pupuk Organik
1 unit 60
Nagari Tidak
3 Pengadaan Mesin Bajak
6 Unit 60
Nagari Tidak
4 Penguatan Modal Kelompok
Tani 18 Kel.
300 Nagari
Tidak 5
Pembinaan Kelompok Tani 1 Paket
10 Nagari
Tidak 6
Pengadaan Pupuk Bersubsidi Gapoktan
1 Unit 70
Baso Tidak
7 Pembangunan jalan Usaha
Tani Jorong Sei.Cubadak 2000 M
100 Sei.Cubadak
Tidak Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Untuk usulan program bidang perternakan, perikanan, kehutanan dan perkebunan, kembali terlihat seluruh usulan bukan merupakan hasil dari
Musrenbang Jorong, dan didominasi oleh kepentingan Nagari. Terlihat, dengan adanyan 7 tujuh usulan program di mana 6 enam usulan program
penempatannya diletakkan pada Nagari. Pertanyaannya, jika Nagari mendapatkan bantuan sapi simental, di mana hendak diletakkan bantuan tersebut? Penjelasan
lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 8.9 di bawah ini. Tabel 8.9. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek
Panjang Tahun 2009 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pemb. Berwawasan Lingkungan-PertenakanPerikanan
KehutananPerkebunan
No ProgramKegiatan
Vol. Anggaran
Juta Rp Lokasi
Jorong Hasil
Musrenbang Jorong
YaTidak 1
Pengadaan Kandang Koloni
1 Paket 150
Sei.Cubadak Tidak
2 Bantuan Ternak Simmental
60 ekor 360
Nagari Tidak
3 Pembinaan Manajemen
Usaha Kelompok Ternak 1 Paket
6 Nagari
Tidak 4
Pengadaan Bibit Ikan Air Tawar
8000 5
Nagari Tidak
5 Pembinaan dan
Pengelolaan Perikanan Darat
1 paket 6
Nagari Tidak
6 Penangkaran Pembibitan
Perkebunan 2 Ha
125 Nagari
Tidak 7
GNRHL 40 Ha
25 Nagari
Tidak Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Pada program usulan bidang perindustrian dan perdagangan, masalah yang sama juga terulang, bahwa dari 6 enam usulan program, hanya satu yang
merupakan hasil Musrenbang Jorong dan Nagari, yakni pengadaan sarana pengolahan ubi jalar. Selebihnya merupakan usulan program yang merupakan
inisiatif wali Nagari. Lihat Tabel 8.10 berikut.
Tabel 8.10. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan
Pemerataan Pemb. Berwawasan LingkunganPerindustrian dan Perdagangan
No ProgramKegiatan
Vol. Anggaran
Juta Rp Lokasi
Jorong Hasil
Musrenbang Jorong
YaTidak 1
Pengadaan Mesin Jahit 100
112 Nagari
Tidak 2
Bantuan Permodalan Untuk Industri RT
25 Kel. 150
Nagari Tidak
3 Pembinaan dan Pelatihan Kel.Industri
RT 25 Kel.
5 Nagari
Tidak 4
Pengadaan Sarana Pengolahan Ubi Jalar
1 paket 150
Baso Ya
5 Bantuan Modal Usaha Untuk
Pedagang Kecil 100 org
150 Nagari
Tidak 6
Izin Kesehatan dari POM untuk industry Makanan Ringan
1 paket -
Nagari Tidak
Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Untuk bidang peningkatan kualitas sumberdaya manusia, usulan program terlihat di dominasi oleh pengadaan mobiler sekolah. Namun, dari 14 empat
belas usulan program, hanya 3 tiga di antaranya yang merupakan hasil usulan Musrenbang Jorong. Lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 8.11. berikut.
Tabel 8.11. Daftar Usulan ProgramKegiatan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Tahun 2009 Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia:
Pendidikan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar
No ProgramKegiatan
Vol. Anggaran
Juta Rp Lokasi
Jorong Hasil
Musrenbang Jorong
Ya Tidak 1
Rehab TK Ikan Sakti Sungai Janiah
1 unit 150
Tidak 2
Pengadaan Guru PNS TK. Al-Hidayah
Tidak 3
Renovasi SDN 17 Sungai Janiah
400 Sei Janih
Tidak 4
Pengadaan Mobiler SDN 17 Sei.Janiah
45 Sei Janiah
Ya 5
Pengadaan Mobiler SDN 08 Tabek Panjang
3 lokal 45
Tb.Panjang Tidak
6 Pengadaan Mobiler SDN
20 Tabek Panjang 3 lokal
45 Tb.Panjang
Ya 7
Pengadaan Mobiler SDN 01 Baringin 6 Baso
3 lokal 45
Baso 8
Pengadaan Mobiler SDN 09 Sei Cubadak
3 lokal 45
Sei.Cubadak Tidak
9 Pengadaan Mobiler SDN
24 Sei.Cubadak 3 lokal
45 Sei.Cubadak
Tidak 10
Perbaikan Drainase SDN 09 Sei.Cubadak
200 M 150
Sei.Cubadak Tidak
11 Penambahan Lokal SDN
20 Tabek Panjang 2 Lokal
100 Tb.Panjang
Ya 12
Tambahan Insentif Guru dan Karyawan Honor SD
57 org Nagari
Tidak 13
Beasiswa 200 org
Nagari Tidak
14 Pembuatan Pagar SDN 09
Sei.Cubadak 1 unit
50 Sei.Cubadak
Tidak
Sumber: Diolah dari Data Sekunder Hasil Musrenbang Jorong dan Nagari Tabek Panjang, Tahun 2010
Jika dibandingkan dengan dokumen hasil Musrenbang Nagari dari tahun 2007 hingga 2009, maka kita akan menemukan masalah yang sama, yaitu ditandai
dengan pengusulan program tanpa berasal dari hasil Musrenbang, baik Jorong maupun Nagari. Hal tersebut terlihat, banyak usulan tidak berubah dari tahun
2007 hingga 2009. Tidak berubahnya usulan juga tidak diikuti oleh kenaikan prioritas pada tahun berikutnya. Seperti contoh usulan pembangunan jembatan
penghubung antar Nagari. Usulan ini muncul pada hasil Musrenbang 2007 yang menduduki prioritas nomor 3. Kemudian pada tahun 2008, usulan ini
dipertahankan dan prioritasnya naik menjadi nomor dua karena usulan prioritas nomor satu telah di laksanakan. Pada tahun 2009 usulan ini kembali muncul
dalam hasil Musrenbang, namun, prioritasnya tetap menduduki nomor dua. Seharusnya, jika usulan prioritas satu telah berhasil dilaksanakan atau menurut
kesepakatan tidak diusulkan kembali, maka rangking kedua akan naik menjadi prioritas nomor satu pada tahun berikutnya. Hal-hal tersebut menunjukkan,
pertama, tidak konsistennya perencanaan Musrenbang pada tingkat Nagari. Kedua, kuatnya tarik menarik kepentingan di antara penyandang OTM sehingga
perencanaan tidak berjalan konsisten sebagaimana yang telah ditetapkan oleh undang-undang serta petunjuk teknis dari Pemerintah.
Begitu pula yang terjadi pada pada bidang pengairan, pada tahun 2007, usulan hasil Musrenbang Nagari yang menduduki prioritas nomor satu adalah
perbaikan mata air Sungai Cubadak. Namun, tidak diakomodir dalam APBD pada tahun yang sama. Namun, pada tahun selanjutnya, yaitu tahun 2008, prioritasnya
turun menduduki rangking kelima dan yang menjadi prioritas pertama adalah Pengeboran sumur dalam Mato Aia Tabek Patah. Seharusnya, perbaikan mata air
Sungai Cubadak masih menduduki rangking pertama pada tahun selanjutnya. Begitu pula dengan program-program lainnya, terlihat dinamika yang
menunjukkan adanya persaingan penyandang OTM dalam Musrenbang Nagari tersebut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 8.12. berikut.
Tabel 8.12. Perbandingan Hasil Musrenbang Nagari Tabek Panjang Bidang Pembangunan Fisik PU Tahun 2007 sd 2009
No
Usulan Musrenbang Nagari
2007 2008
2009
A. Bina Marga
1 Lanjutan Pengaspalan Jalan
Lbh.Gambuang-Kt. Katiak Pengaspalan Jalan Pakan Kamih-
Kt.Niua Pengaspalan jalan balai Ateh Sungai
Janiah-Rundo-koto katik, Tabek panjang No.1
2 Pengaspalan Jl. Pakan Kamih-
Kt.Niua -Idem
– No.1 Lanjutan Pengaspalan Jalan
Lbh.Gambuang-Kt. Katiak 3
Pembangunan Jembatan Penguhubung antar Nagari
Lanjutan Pengaspalan Jalan Lbh.Gambuang-Kt. Katiak
Pengaspalan jalan Tabek Aua 4
Pengaspalan jalan Tabek Aua Pengaspalan jalan simabua-SD no.4
5 Aspal Beton Jalan Lingkar
Aspal Beton Jalan Lingkar 6
Pengaspalan jalan Balai ateh-Pakan Kamih
7 Pengerasan jalan Kamp.Bansa-Koto
Gobah Pengaspalan jln.Koto Budi-Kapai
Pembukaan jln. Guguak Rawang-koto Budi No.7
8 Pembukaan jalan baru Baru parak-
Panampuang Pengerasan jalan Kamp.Bansa-Koto
Gobah 9
Pengaspalan jln.Koto Budi-Kapai -idem- No.6
10 Pengecoran jl.Poskesri koto-
Madinah Pembukaan jalan Rundo-Koto
No.10 11
Pembukaan Jln.Baru Koto Katiak- Sei.Janiah
B PENGAIRAN
1 Perbaikan pengairan mato aia
Sei.Cubadak Pengeboran sumur dalam Mato Aia
Tabek Patah Perbaikan pengairan Ngarai
Rempang-Baruah Gobah No.1 2
Perbaikan pengairan Banda Kuruak
Pembangunan Embung Tabek Ujuang No.2
Perbaikan pengairan Tabek ujuang- Baruah No.2
3 Perbaiakan pengairan Ngarai
Rempang-Baruah Gobah Perbaikan pengairan Banda Bawah
Kolam No.3 Perbaikan pengairan Simang tigo
– Mata Ais No.3
4 Pengeboran sumur dalam Mato
Aia Tabek Patah Perbaiakan pengairan Ngarai
Rempang-Baruah Gobah Perbaikan pengairan simpang Tigo-
Mata Aia 5
Normalisasi Batang Agam Perbaikan pengairan mato aia
Sei.Cubadak Perbaikan pengairan Bonjo-mato aia
6 Perbaikan pengairan Padang Bunta-
Induriang No.6 Perbaikan pengairan Bonjo-Balerong
Panjang 7
Perbaikan pengairansurau tinggi- Banda Palupuah
8 Perbaikan pengairansurau tinggi-
Munggu Gadang 9
Perbaikan pengairan Tali Banda-Koto Katiak
10 Rehab Sumber Air Sungai
Barumbuang
Keterangan: N = usulan Nagari B = Jorong Baso Sumber: Data Sekunder Diolah, 2010.
Berdasarkan proses
pelaksanaan Musrenbang
Nagari, beberapa
kesimpulan dapat disampaikan, pertama, terdapat kesejangan hasil usulan program yang terdokumentasi antara dokumen Musrenbang Jorong dengan
dokumen Musrenbang Nagari. Usulan program Jorong yang merupakan kebutuhan prasarana Nagari, kemudian dimarjinalkan terpinggirkan oleh
kepentingan Nagari dan Wali Nagari. Hal ini tidak berkesesuaian dengan petunjuk administrasi
perencanaan yang
menyebutkan bahwa
Musrenbang DesaKelurahanNagari adalah forum musyawarah tahunan stakeholder
desakelurahan pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desakelurahannya dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah untuk
menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. Hal inilah yang menjadikan salah alasan anggota DPRD Kabupaten Agam, untuk tidak memakai
hasil Musrenbang sebagai acuan dalam menyusun dan membahas anggaran APBD Kabupaten Agam, karena kepentingan Wali Nagari mendominasi usulan
Musrenbang, sebagaimana ungkapan berikut ini
“…proses dan hasil Musrenbang itu tidak demokratis dan adil. Banyak
waliNagari memiliki
kepentingan mendahulukan
usulannya kampung dan wilayah kerja Nagari ketimbang usulan masyarakat dan hasil Musrenbang Jorong Informan DA,
Kedua, jika dicermati usulan untuk bidang Pertanian dan Pengairan pengairan yang berasal dari Jorong-Jorong, dari 19 usulan, hanya tujuh usulan
yang berasal dari Jorong telah hilang dalam dokumen Musrenbang Nagari. Bahkan, untuk usulan bidang pertanian, tidak satupun usulan yang berasal dari
Jorong. Ketiga, usulan program hasil Musrenbang Jorong yang didominasi oleh prasarana pertanian, terpinggirkan oleh program non-pertanian, terutama
pembangunan fisik jalan. Artinya, alasan mengapa anggaran pertanian kecil pada mata anggaran APBD Kabupaten Agam seperti yang telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya bahwa salah satu penyebabnya adalah karena telah dikalahkan oleh Walinagari dalam proses Musrenbang Nagari.
Keempat, dalam pelaksanaan Musrenbang, tidak tersedia informasi bagi peserta, baik laporan keuangan Nagari, yang menjelaskan program apa saja yang
telah mendapat bantuan dana dari APBD. Forum Musrenbang hanya menjadi tempat peserta untuk mencurahkan semua usulannya dan membahas prioritasnya,
dan hal tersebut hanya asesioris. Kelima, tidak terdapat dokumen hasil kesepakatan Musyawarah, juga dokumen hasil Musrenbang tidak pernah
disebarluaskan. Semuanya menjadi dokumen Nagari layaknya dokumen rahasia Negara. Keenam, Pelaksanaan Musrenbang dan hasilnya belum pernah dievaluasi,
baik oleh pemerintah daerah, maupun masyarakat Nagari. Berdasarkan keterangan informan, sebenarnya Wali N
agari tidak “bermain sendiri”, terdapat pemain peran yang lain, yaitu KAN dan Bamus Badan
Musyawarah. Hal ini terlihat dari usulan pengalokasian program yang tertera dalam dokumen Musrenbang merupakan kampung asal elite Nagari tersebut yang
dipengaruhi pemilihan langsung Wali Nagari, KAN dan Bamus. Jika digambarkan peran-peran dalam Musrenbang Nagari, maka akan terlihat seperti pada Gambar
8.1 berikut ini.
PETA KEPENTINGAN OTORITAS TRADISIONAL DALAM M USRENBANG NAGARI
Wali Nagari Bamus Nagari
KAN Wali Jorong
Utusan Jorong Basis Suara
Kampung Halaman
Kanagarian MUSRENBANG
NAGARI Kampung
Halaman
Kampung Halaman
Kampung Halaman
Sekolah Madrasah
Garis Penyaluran Kepentingan Garis Keterlibatan Dalam Musrenbang Nagari
Gambar 8.1 Peta Kepentingan Otoritas Tradisional dalam Musrenbang Nagari
8.1.3. Musrenbang Kecamatan