3.4.3. Participatory Poverty Assessment PPA
Dari berbagai ukuran kemiskinan yang banyak dikembangkan oleh berbagai disiplin, tidak jarang kemiskinan selalu dinilai dengan ukuran atau variabel yang
sering mengabaikan konteks lokal suatu wilayah, sejarah komunitas, perbedaan gender, usia, etnis, agama, dan kategori sosial lainnya. Dalam memahami ukuran
kemiskinan menurut konteks lokal, peneltian ini menggunakan metode Pengakajian
Kesejahteraan Secara
Partisipatif Participatory
Poverty AssessmentPPA. Metode ini bersandar pada upaya memastikan bahwa
pandangan orang miskin subjek dimasukkan dan diperhitungkan dalam analisa tentang kemiskinan dan formulasi strategi untuk pengentasan kemiskinan. Norton
2001
3.4.4. Principal Component Analysis Factor Analysis
Dalam mendukung studi ini terkait tipologi desa, tingkat perkembangan desa dan kesejahteraan komunitas secara makro di dua lokasi penelitian, maka
akan digunakan metode Principal Component Analysis Factor Analysis yang pada prinsipnya melakukan analisis dari data sekunder yang dalam hal ini adalah
data Potensi Desa keluaran BPS. Analisis Faktor adalah suatu metode analisis statistik multivariat yang bertujuan untuk mendapatkan sejumlah faktor yang
memiliki sifat-sifat yang mampu menerangkan semaksimal mungkin keragaman yang ada dalam data.
Dengan kata lain, analisis faktor adalah salah satu metode yang mencoba menerangkan hubungan antar sejumlah peubah-peubah yang saling bebas
independent antara satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau lebih
modal disimpan saja dikolong rumah, lihat apa yang dihasilkan, tidak ada Bagi saya, semua yang dihasilkan adalah hasilnya kaum pekerja. Padahal para tuan tanah mengira kami adalah
orang bodoh”. Coffee Plantation Workers, Sao Paulo, Colombia Stolcke 1995: 69 dikutip dari Ben White, 2009
. “Kami harus meminjam uang untuk makan. Terkadang tetangga mau meminjamkan kami uang tanpa bunga, tapi seringnya kami harus menjual beras sebelum panen.
Rentenir itu akan membayar di muka, dan mengambil nasi kita setengah dari harga pasar. Tidak peduli seberapa keras kita bekerja, kita tidak pernah punya cukup uang tunai. Kami mulai
menjual barang-barang - ranjang kayu, sapi dan bajak kami. Kemudian kami mulai menjual tanah kami sedikit demi sedikit. Sekarang kita memiliki kurang dari satu dun, dan sebagian besar
digadaikan kepada Mahmud Haji Bernstein et al., 1992, hal 19 dikutip dalam Murray, 2001”
kumpulan peubah yang lebih sedikit dari jumlah peubah awal. Selanjutnya Jollife 1986 mengatakan, metode Analisis Faktor sering digunakan untuk melakukan
analisis yang bersifat eksploratif, yakni: mereduksi suatu sistem menjadi model yang dapat disusun oleh beberapa faktor saja dengan melakukan penelusuran
kualitatif dan kuatitatif terhadap data dalam jumlah besar Susetyo 1990. Pada penilitian ini, faktor-faktor diperoleh dari metode analisis komponen utama
principal component analysisPCA. Tujuan analisis faktor itu sendiri pada dasarnya adalah, 1 untuk melakukan
data summarization yakni mengindentifikasikan adanya hubungan antar peubah dengan melakukan uji korelasi untuk variabel-variabel yang dianalisis, 2
melakukan data reduction, yakni mereduksi sebuah sistem set variabel menjadi model yang disusun dari beberapa faktor set variabel baru namun masih dapat
menjelaskan sebagian besar informasi yang dikandung oleh data asal. Untuk mempermudah pengintepretasian hasil, pada umumnya hanya menggunakan dua
faktor sehingga posisi individu dapat digambarkan dalam ruang berdimensi dua Susetyo 1990.
3.4.5. Teknik Penggalian Data
Pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi pendekatan dalam studi ini meliputi analisa usaha tani; wawancara mendalam; pengamatan
berperan serta, diskusi kelompok; dan penelusuran data-data sekunder, mencakup data statistik, data spasial, maupun hasil-hasil studi terkait. Data primer diperoleh
melalui informan
13
yang dianggap bisa menjelaskan hal-hal yang ingin digalidiketahui dari lokasi penelitian. Sementara data-data sekunder berupa
dokumen-dokumen yang diperoleh dari desa, BPS maupun studi-studi yang terkait. Sementara, dalam melakukan wawancara, pengamatan berperan serta,
diskusi kelompok dilakukan untuk mendapatkan gambaran aktivitas ekonomi
13
Istilah informan ditujukan pada seseorang yang memberikan informasi mengenai hal-hal diluar dirinya sendiri. Menurut Koentjaraningrat 1994, informan dibedakan menjadi dua yaitu:
“informan pangkal” dan “informan kunci”. Yang dimaksud informan pangkal adalah individu yang pertama kali ditemui dan dianggap mampu memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai
informan-informan lain yang seharusnya ditemui dan informan kunici adalah seseorang yang dianggap ahli tentang hal-hal yang ingin diketahui peneliti.
rumah tangga petani sebagai suatu realitas yang benar-benar dilakukan oleh rumahtangga di desa-desa tujuan penelitian. Dalam hal ini, peneliti memberi tahu
tujuan penelitian tetapi setelah peneliti mengenal tineliti dengan baik peneliti melakukan pengamatan dengan ikut serta dalam kegiatan sehari-hari tineliti tanpa
memberitahukan kembali tujuan pengamatan.
Tabel 3.1. Jenis Informasi, Sumber dan Metode
DataInformasi Sumber
Metode
Struktur sumberdaya dan setting Agro-Ekologi komunitas dataran
tinggi Garut Data sekunder
Pemerintah desa Rumah tangga petani
Tenaga pendamping OTL Pengolahan data statistik
Penggalian riwayat desa Pengamatan berperan serta
Analisa usahatani
Tingkat perkembangan dan situasi kemiskinan di pedesaan dataran
tinggi Garut Data sekunder
Principal component analysis PCA
Karakteristik dan indikator kemiskinan rumah tanggapetani di
dua dataran tinggi Garut Rumah tangga petani RTP
Tenaga pendamping OTL Parcipatory Poverty
Asessment PPA Penggalian riwayat hidup
Kelembagaan produksi dan distribusi komunitas petani
Rumah tangga petani RTP Tenaga pendamping OTL
Bandar lokal Telaah rantai komoditas
Pengamatan berperan serta Wawancara mendalam
Inisiatif-inisiatif petani lokal dalam merespon persoalan
kemiskinan dan proses marginalisasi
Rumah tangga petani RTP Tenaga pendamping OTL
Pengurus OTL Pengamatan berperan serta
Wawancara mendalam Diskusi kelompok
3.5. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang telah terkumpul, dalam penelitian ini digunakan metode analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif merupakan
penelusuran terhadap pernyataan-pernyataan umum tentang hubungan antar berbagai kategori data, untuk membangun teori substantif yang berasal dari data
yang tersedia. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif, analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisirnya ke dalam suatu pola, kategori dan
satuan uraian dasar. Dengan demikian pekerjaan menganalisis data dalam hal ini adalah berupa
mengatur, mengurut, mengelompokkan, memberi kode dan mengkategorikannya, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam menganalisis data. Pengkategorian
dan pengkodean disesuaikan dengan rumusan pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini. Guna melihat sejauh mana hasil penelitian ini dapat diyakini
sebagai sebuah kebenaran, dan dapat dipercaya sekalipun derajat kebenaran dalam